Ane coba posting group band favorit ane,ketahuan ya kalau udah tua ..
Toto adalah grup musik rock Amerika Serikat yang didirikan tahun 1977 oleh beberapa musisi studio berpengalaman dan paling populer waktu itu. Puncak kepopuleran mereka pada tahun 1980-an, dimulai dari album pertama pada tahun 1978. Album Toto IV (1982) sukses secara komersial, dan membawa Toto sebagai salah satu grup musik terlaris. Mereka juga sempat membuat musik tema untuk film Dune. Walaupun kepopuleran memudar pada 1990-an dan 2000-an, konser-konser yang digelar Toto di stadion dan gedung konser di seluruh dunia selalu penuh dengan penonton.
Anggota Toto dikenal sebagai sebagai musisi yang serba bisa memainkan berbagai irama musik, pop, rock, soul, funk, progressive rock, hard rock, R&B, dan jazz. Toto merilis 17 album dengan total penjualan 30 juta kopi. Album ke-18, Falling In Between Live dirilis Maret 2007 di Paris. Setelah gitaris Steve Lukather mengundurkan diri atas, berdasarkan persetujuan anggota lainnya, Toto bubar setelah menyelesaikan konser keliling tahun 2008.Jeff Porcaro menulis kata Toto pada pita demo berisi lagu-lagu mereka agar tidak tertukar dengan pita demo dari grup musik lain. Kabar burung mengatakan nama Toto berasal dari Toteaux, nama keluarga Bobby Kimball yang "sebenarnya" (cerita ini sebenarnya berawal dari lelucon pemain bass David Hungate[5]). Setelah selesai dengan album pertama, band mereka masih belum diberi nama. Setelah melihat tulisan Toto pada pita demo, David Hungate menjelaskan kepada teman-temannya bahwa kata Toto dalam bahasa Latin berarti memasukkan segala. Mengingat mereka pernah main untuk berbagai rekaman dan berbagai irama musik, para anggota sepakat untuk memakai nama Toto. Nama band mereka sempat memancing tawa ketika pertama kali tur ke Jepang karena TOTO adalah merek produk saniter Jepang.Toto adalah juga nama anjing Dorothy dalam buku-buku The Wonderful Wizard of Oz dan film klasik film produksi tahun 1939.Setelah beredar, album perdana Toto melesat di tangga album berkat lagu-lagu seperti "Hold the Line" ,"Georgy Porgy", dan "I'll Supply The Love". Toto langsung mendapat pengakuan internasional, dan dinominasikan sebagai penerima Grammy untuk Artis Pendatang Baru Terbaik. Tidak lama kemudian, pada awal 1979, Toto memulai tur keliling Amerika untuk mempromosikan album perdana mereka.Semasa tur, mereka mengajak dua musisi tambahan, Tom Kelly (gitar, vokal latar) dan Lenny Castro (perkusi). Sejak itu pula Toto selalu mengajak musisi tambahan sewaktu mengadakan konser.Pada awal 1981, Toto mengeluarkan album ketiga, Turn Back. Album tersebut merupakan hasil eksperimen mereka, memasukkan lebih banyak gitar namun lebih sedikit permainan kibor dibandingkan dua album sebelumnya. Lagu "Goodbye Elenore" merupakan satu-satunya singel yang dirilis dari album Turn Back.Toto hanya sedikit melakukan tur promosi karena album ketiga ternyata kurang laku.Tahun 1982 adalah awal puncak kepopuleran Toto. Setelah album Turn Back kurang laris, Toto mendapat ditekan oleh perusahaan rekaman agar memproduksi album laris. Album Toto IV sukses sebagai salah satu album paling laku pada tahun 1980-an. Album ini berisi 3 singel yang sampai di urutan Top 10 Billboard Hot 100, "Rosanna", "Africa", dan "I Won't Hold You Back". Album Toto IV juga masuk ke beberapa tangga album di dunia, dan penggemar Toto terus bertambah. Singel "Africa" masuk tangga-tangga lagu pada Februari 1983, dan menjadi sering diputar di radio-radio di seluruh dunia. Album Toto IV menerima 6 Grammy Awards, di antaranya "Rekaman Terbaik" ("Rosanna"), "Album Terbaik" (album Toto IV), dan "Produser Terbaik". Patrick Swayze adalah salah seorang penari dalam video musik "Rosanna", sementara penari utama adalah Cynthia Rhodes. Lagu "Rosanna" ditulis Steve Porcaro untuk mantan pacarnya, aktris Rosanna Arquette, namun menurut David Paich yang menciptakan, lagu itu bukan tentang dia. Selain "Africa" dan "Rosanna", sebuah singel lagi, "Make Believe" dikeluarkan dari album Toto IV. Pada 1982, Toto menggelar konser keliling untuk promosi Toto IV. Menjelang akhir tur, Bobby Kimball patah kaki, dan memaksanya duduk di belakang piano dalam konser-konser terakhir.Pada penutupan tur keliling Isolation, vokalis Fergie Frederiksen diberhentikan. Lukather mengaku rekannya tidak benar-benar cocok dengan Fergie, dan mereka mengalami masa-masa sulit sewaktu rekaman.Toto melakukan audisi mencari vokalis baru, dan memilih Joseph Williams (putra komponis film ternama John Williams) sebagai anggota baru pada 1986.
Dengan Lukather pada vokal, Toto merekam album Kingdom of Desire yang diedarkan Columbia Records di luar Amerika Serikat, dan Relativity Records milik Clive Davis untuk dalam negeri. Sebelum album Kingdom of Desire dirilis, Jeff Porcaro wafat. Pada 5 Agustus 1992, Jeff meninggal dunia akibat reaksi alergi pestisida yang berasal dari kebun pribadinya. Toto hampir pecah karena harus melakukan promosi Kingdom of Desire tanpa pemain drum. Namun Keluarga Porcaro justru meminta agar Toto diteruskan tanpa Jeff. Simon Phillips yang berkebangsaan Inggris, adalah satu-satunya pemain drum yang sempat dihubungi untuk menggantikan Jeff Porcaro. Anggota Toto tahu Jeff menyenangi permainan Phillips. Lukather juga pernah bermain bersama Simon dalam tur keliling bersama Santana dan Jeff Beck di Jepang tahun 1986. Phillips bergabung dan mereka memulai tur keliling mengenang Jeff Porcaro. Pada 1993, mereka merilis album konser Absolutely Live. Sejak 1991, Steve Lukather mengambil alih sebagian besar vokal (hingga kembalinya Bobby Kimball di tahun 1998). Walaupun demikian, beberapa lagu-lagu lama yang dulunya dinyanyikan Kimball, Fergie Frederiksen, dan Joseph Williams juga sering dibawakan kembali, namun dinyanyikan oleh vokalis cadangan bernama Fred White (diganti dengan John James tahun 1992), Jackie McGee (bergabung untuk tur 1990 dan diganti Donna McDaniel tahun 1992), dan Jenny Douglas-McRae (bergabung tahun 1990). John membawakan "Stop Loving You" dan bagian Bobby dalam "Rosanna". Donna membawakan "Home Of The Brave" dan "Angel Don't Cry", sementara Jenny membawakan "Hold The Line".Pada akhir 2003, Toto membuat berita dengan menggelar konser "Night of the Proms" selama 2 bulan berturut-turut. David Paich kembali bergabung, namun hanya sempat bermain beberapa minggu sebelum kembali beristirahat. Greg terus menggantikan posisi Paich hingga tur berakhir. Pada awal 2004, Toto memulai tur dunia secara kecil-kecilan sepanjang tahun 2004 hingga 2005. Pada tahun 2005, Greg diminta untuk resmi bergabung sebagai anggota tetap setelah David Paich mengundurkan diri tur keliling. Paich masih anggota Toto, dan terus aktif dalam rekaman dan semua lagu-lagu Toto.
Pada awal 2006, Toto mengeluarkan album Falling In Between memakai label Frontiers, sebuah label Italia. Album tersebut merupakan album pertama mereka yang berisi lagu-lagu baru setelah absen merilis lagu baru sejak 1999. Album Falling In Between menampilkan permainan kibor dari Steve Porcaro dan duet bersama Joseph Williams dalam singel "Bottom of Your Soul". Album ini mendapat tinjauan yang positif dari kritikus dan penggemar, dan beberapa di antaranya menganggap sebagai album terbaik Toto sejak Toto IV.Tur promosi keliling dunia berlangsung tahun 2006, diteruskan tahapan kedua pada tahun 2007. Konser keliling tahap kedua mengajak Leland Sklar sebagai pengganti Mike Porcaro yang tangannya sedang cedera. Mereka manggung di Eropa dan Amerika Serikat, termasuk tampil dalam Moondance Jam di Walker, Minnesota. Mantan vokalis utama Fergie Frederiksen dimunculkan sebagai bintang tamu di Minneapolis, 5 Mei 2007. Joseph Williams juga tampil beberapa kali sebagai bintang tamu pada Juni 2007.[30]
Konser keliling menghasilkan album 2 CD Falling In Between Live yang diedarkan Eagle Records. Album konser Falling In Between Live merupakan album konser keempat setelah Absolutely Live, Livefields (1999), dan Live In Amsterdam (2003). Pada tahun 2008, sebuah DVD dirilis sebagai pelengkap, berisi konser Toto di Paris, Maret 2007.
Bubarnya Toto setelah 31 tahun berkarya membuat penggemar kecewa. Pada 5 April 2008, Toto menutup tur keliling Falling In Between Live dengan konser terakhir di Seoul, Korea Selatan. Selama 31 tahun, Toto telah menjual lebih dari 30 juta rekaman, menempatkan lagu "Africa" di tangga-tangga lagu seluruh dunia. Kesepuluh konser keliling dunia Toto semuanya sukses, dan tiket terjual habis kecuali di Amerika Serikat.