|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Dari mata turun ke hati. Lewat jalan mana cinta itu sampai ke hati. Menurutku, cinta yang datang dari mata turun ke hati itu bukan dengan begitu saja. Pasti lewat air mata. Ya, lewat apa lagi. Matamu memproduksi air mata begitu banyak setiap detiknya. Air matamu menyampaikan banyak hal dalam setiap tetesnya. Banyak orang menganggap, cinta selalu datang dengan embel-embel kebahagiaan didepannya. Tapi tidak buatku. Kamu harus menangis dulu. Kamu harus tahu sakitnya dulu. Kamu harus jatuh dulu. Namanya saja jatuh cinta toh? Jatuhlah dulu, lalu setelahnya kamu akan cinta. Uh. Aku mau menangis lagi. Tanda aku akan jatuh cinta bukan? Semoga. Aku ingin cepat-cepat jatuh saja rasanya. Lalu menangis. Lalu aku jatuh cinta lagi. Betul? Aku ingat saat terakhir aku jatuh. Ada yang mengulurkan tangan dan membangunkan aku dari jatuh. Hebatnya, dalam hitungan detik, aku cinta. Masih ingat betul aku bagaimana rasanya. Bukan jatuhnya. Bukan cintanya. Tapi air matanya. Aku ingat betul rasanya saat air mata itu sampai ke hati. Seperti kedapatan air setelah jalan bermil-mil di padang pasir. Langsung basah hatiku dengan air mata. Lalu menggenang. Banjir. Dan cinta itu muncul ke permukaan. Saranku, menangislah. Lalu kamu akan jatuh cinta. Dari aku, yang persediaan air matanya selalu banyak (sebut saja aku-yang-penuh-cinta) Selengkapnya: http://www.volpen.com/read/251/hujan...#rt=submission Terkait:
|
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|