SUNGAI SIPUT - Kartika Sari Dewi Shukarno meminta hukuman pukul rotan terhadap dirinya dilakukan di muka umum. Padahal di Malaysia, hukuman semacam itu biasanya dilakukan di penjara tertutup.
Shukarno dijatuhi hukuman enam kali pukul rotan karena tertangkap basah meminum alkohol, ketika digelar razia di sebuah tempat hiburan malam. Ibu dua anak itu juga harus membayar denda 5.000 ringgit atau USD1.420.
"Saya tidak pernah menangis ketika saya dihukum oleh hakim. Saya berkata kepada diri saya, baiklah, mari dijalankan," kata Kartika (32) saat diwawancarai Reuters di rumah ayahnya di sebuah desa di Sungai Siput, 300 kilometer utara Kuala Lumpur, Jumat (21/8/2009).
Islam merupakan agama resmi di Malaysia yang memiliki sistem hukum ganda, di mana hukum keluarga dan kriminal Islam dapat dipakai untuk warga Muslim berdampingan dengan perundang-undangan sipil.
Opini mengenai hukuman terhadap perempuan yang berprofesi sebagai model paruh waktu itu terpecah. Sebagian mendukung dan sebagian lainnya menilai hukuman itu terlalu keras dan pilih-pilih.
Shukarno, warga negara Malaysia yang menikah dengan seorang Singapura, juga merupakan penduduk Singapura. Otoritas keagamaan menangkap dia ketika menenggak alkohol di sebuah hotel di Kuantan, ibu kota negara bagian Pahang, pada 11 Desember 2007.
Dia mengaku sudah meminum tiga gelas bir sebelum hotel tempatnya bersenang-senang digerebek. Bersama sejumlah pelanggan hotel lainnya Shukarno lalu memberikan contoh air seninya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------:cocotmu::cocotmu:------------------------------------
9th December 2010
Dewi Shukarno Minta Dipukul Rotan di Muka Umum
