JAKARTA, KOMPAS.com - Sepekan lalu, sejumlah anggota Komisi IV DPR menggelar studi banding bidang pertanian ke Belanda. Anggota komisi IV DPR, Anton Sihombing mengatakan, dia dan rekannya mempelajari pengembangan holtikultura Belanda yang dinilai baik. "Kita bertemu dengan pakar-pakar hortikultura. Kalau yang bilang tidak ada gunanya, itu picik," katanya usai rapat paripurna di komplek DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (21/9/2010).
Di Belanda, rombongan DPR mengunjungi Universitas Waganingen, bertemu dengan rektor dan guru besar di sana. "Kita pergi ke Universitas Waganingen, seluruh negara ada siswanya di sana. Mereka banyak mengirimkan siswa ke sana. Kita langsung ketemu rektor dan guru besar," tuturnya.
Selain itu, rombongan DPR yang terdiri dari 17 orang itu mengunjungi pelelangan bunga terbesar di Belanda. Menurut Anton, Indonesia patut belajar memproduksi jutaan bunga seperti Belanda. "Kita pergi ke pelelangan bunga terbesar dunia. Mereka bisa produksi 20 juta tangkai bunga per hari. Saya rasa kita perlu belajar," ungkap Anton.
Dari kunjungan ke beberapa tempat di Belanda tersebut, anggota dewan mendapat pengetahuan mengenai riset holtikultura.
Menurut Anton, riset holtikultura Belanda terpusat di universitas, berbeda dengan riset Indonesia yang tersebar di banyak lembaga penelitian. "Mereka mengambil riset terbanyak di universitas. Sementara di kita itu tersebar, ada LIPI, ada lembaga penelitian lain. Kita tumpang tindih, sementara mereka hanya universitas," ucapnya.
Namun, ketika ditanya hal apa yang dapat diadopsi Panja RUU Holtikultura dari sistem holtikultura Belanda, Anton menjawab, "Banyak. Tak mungkin saya sebutkan," imbuhnya.
sUMBER:
WWW.KOMPAS.COM