FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Hiruk pikuk penolakan konser penyanyi penyembah setan, Lady Gaga, terus berlanjut. Banyak yang pro dan banyak juga yang kontra. Berikut ini beberapa pejabat dan tokoh yang mendukung konser Lady Gaga. Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua DPR dari Partai Golkar Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso menyatakan bahwa dirinya mendukung agar konser Lady Gaga di Jakarta tetap bisa terselenggara sesuai rencana. Namun demikian Priyo mengingatkan agar Lady Gaga juga tak seenaknya saat manggung. Menurut politisi Golkar itu, Lady Gaga saat tampil nanti tetap harus menyesuaikan diri dengan norma sosial yang berlaku Indonesia. �Melarang konser itu adalah hal yang nggak masuk akal,� kata Priyo usai menerima kunjungan Direktur Big Daddy Entertainment Jacqueline Losung di gedung DPR RI, Senin (21/5) malam. Priyo menambahkan, sebenarnya tidak ada yang harus dikhawatirkan dari konser Lady Gaga. �Negara kita bukan Negara Tirai Bambu. Saya kira, kalau (ditolak) begitu, malah jadi kampanye yang nggak elok,� ulasnya. Ditambahkannya, pelarangan terhadap konser Lady Gaga justru membuat Indonesia terlihat tidak memiliki rasa toleransi yang selama ini dibangga-banggakan. �Kecuali, Lady Gaga konser ke sini dengan telanjang bulat. Itu nggak boleh,� ucap Priyo. Joko Suyanto, Menko Polhukam Menko Polhukam Djoko Suyanto mengatakan pihaknya sudah sampaikan ke Kapolri Jenderal Timur Pradopo, agar mengelola pihak-pihak yang pro dan kontra terkait konser Lady Gaga di Indonesia. �Yang penting kedua pihak harus didengar,� ujarnya. Dia mengharapkan ada koordinasi dan kompromi dari manajemen artis Lady Gaga dan Event Organizer (EO), bagaimana sebaiknya penampilan di Indonesia. �Kostumnya, koreonya, tempatnya, gerak penari latar maupun Lady Gaganya, serta lirik-lirik lagunya yg harus disepakati dan dikompromikan dengan pihak mereka, yang sesuai dengan kondisi sosial masyarakat kita,� ujarnya. Dia berharap artis asing, seperti Lady Gaga tidak menampilkan sesuatu yang vulgar. �Saya yakin ini bisa di komunikasikan dan di kompromikan, Sehingga show bisa jalan,� jelasnya. Benny K Harman, Ketua Komisi III dari Partai Demokrat Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Benny K Harman menilai sikap Polri yang menolak konser penyanyi Lady Gaga, aneh. Benny meminta Kapolri Jenderal Timur Pradopo tidak diskriminatif. Lady Gaga dilarang, tetapi lokalisasi dan tempat mangkal wanita tuna susila (WTS) justru dibiarkan. �Kapolri jangan diskriminatif, jangan (cewek, red) Uzbeskistan diberi karpet merah. Orang yang datang untuk tunjukkan ekspresi kebudayaan kok dilarang,� katanya, Jakarta, Senin (21/5/2012). Benny juga berpendapat alasan yang dipakai Polri bahwa Lady Gaga merusak moral bangsa. Sebab, polisi bukan penjaga moral. �Sejak kapan polisi jadi penjaga moral. Nanti lama-lama, orang tidak ibadah ditangkap. Itu tidak akan ganggu Pancasila kita,� jelasnya. Soetan Batughana, Menolak, Tapi� Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat, Sutan Batoegana menyatakan, mendukung penuh keputusan Kepolisian RI untuk menolak memberikan izin konser penyanyi asal Amerika Serikat, Lady Gaga. Akan tetapi, Sutan menyatakan, masih mengharapkan akan ada win-win solusion dari polemik ini. �Ambil jalan tengah, titik temunya bagaimana,� kata Sutan Batoegana saat dihubungi, Ahad, 20 Mei 2012. Sutan menyatakan, tindakan kepolisian sebagai pelaksanaan tugas menjaga keamanan memang harus menjadi hal utama. Namun, keputusan untuk menolak izin pelaksanaan konser penyanyi bernama asli Joanne Angelina Germanotta ini belum merupakan keputusan final. Menurut dia, masih ada jalan tengah yang dapat ditempuh melalui perundingan dan kesepakatan. �Tentu butuh penyesuaian antara budaya mereka (Lady Gaga) dengan kebudayaan Indonesia,� kata Sutan. Nasib konser Lady Gaga, menurut dia, jangan sampai membuat kecewa kelompok tertentu. Anak muda, penonton, dan penggemar Lady Gaga tidak menjadi kecewa karena pembatalan. Para Ulama, tokoh adat, dan kelompok kontra juga tidak kecewa karena ada konser yang dinilai tak sopan. Hendaknya kita menghargai seni tetapi tetap menunjukkan berpegang pada budaya,� kata dia. Sikap Resmi Partai Demokrat Sekretaris Departemen Hak Asasi Manusia Partai Demokrat, Rachland Nashidik mengatakan partainya mendukung konser Lady Gaga di Jakarta. Polri didesak untuk memberikan izin konser tersebut. Menurut Rachland, pemerintah telah menyatakan sikap resmi bahwa konser Lady Gaga tidak dilarang. Sikap resmi itu telah disampaikan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, sebagai wakil otoritas politik Indonesia. �Pernyataan itu menjelaskan kebijakan politik hukum pemerintah yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh Kapolri dan seluruh jajarannya,� kata Rachland dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews, Senin 21 Mei 2012. Lanjut Bawah Gans-->> Terkait:
|
![]() |
|
|