FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
perkenalkan dulu gan ane newbie di sini ![]() Maaf gan kalo salah kamar , ane cuma pingin share aja puisi bikinan ane sendiri , puisi ini mau ane tunjukin buat cewek yang ane suka n sayang ![]() ![]() [/spoiler][spoiler=open this] for puisi: Sayang, aku ingin tidur Bulan mulai melamar di ujung jalan Di bacakannya sumpah serapah dari binaan Aku mencintaimu sayang Bukan terlelap sekejap seperti angin Menghirupkan nafasnya pada pantai di tengah kibaran Seperti pasir mengadukan aroma luka Benih kepedihan kau tanam Bakar ladang gersang yang pasang Kata-katamu riuh mengalir bagi hujan di padang bulan Bulan mulai mencuci air mata Di riakinya pantai pelabuhan kerinduan Tiada lagi , tiada lagi sayang Katamu menghamba di tengah lapang Bagi angin yang lalu bukan pasti lalu Aromanya tercium bagai berlalu di pematang Hendak terpejam di atas cucian sang bulan Sayang, aku ingin tidur Di pangkuan penuh jeritan akan kerinduan Di pangkuanmu sayang, penuh harapan bukan? Karna aku tak ingin terjaga dari segala Ini hanya mayapada , sayang Aku tak lagi dapat berkata tentang mimpi yang tinggal isapan Sayang, aku ingin terlelap tak sesaat Di pangkumu menetes setiap kerinduan yang matang Di pangkumu mengalir darah dari mata panah asmara yang marah Di pangkumu tertawa pembuat pemabuk yang membakar neraka Di pangkumu juga ku lihat bilik dari peraduan yang dalam , sorga Aku ingin terlelap, sayang Karena ini bukan ketakutan Tapi kepastian yang benar-benar tak pasti Yang ku tahu darimu Bahwa Masa itu pasti akan datang Pada saat dan waktu yang tepat Sayang aku mengantuk karena butiran air dari debu kepedihan Mengalir perlahan dangan nikmatan Dengan binar cahya mengurut di dekapan Tapi apakah itu petang? apakah itu petang? Apakah itu terang? yang ku tahu juga darimu Aku ingin terlelap di pangkumu dengan seribu rajutan Menghangat di pelupuk pelukan Aku ingin terlelap, sayang Temani mimpi petang dari hujan yang menampar pelan Nikmati angin membawa pedih dari yang kau rasakan Anggukan kepala jika si bulan memanggil kembali Bukankah angin telah mencium pantai Menghimpit terasa dari pematang yang pasang? Dengan bisikan yang menjadikannya tiada Apakah Tiada lagi sayang? aku mencintaimu Dengan tangisan yang tak pernah kau dengar Aku mencintaimu sayang Isyarat yang dijadikan pantai menatap angin Hingga terbang membisik alang-alang Dan pergi ke awang-awang hingga mengecup pintu surge Bukankah itu sayang? aku tak ingin mendapati kepergian Bukankah itu sayang? Aku tak ingin kau melepas tangan peraduan Jangan, siksaan? aku mengantuk dan tak dapat lagi terjaga Aku ingin tidur sayang dan tak terjaga lagi untuk waktu Karena aku takut ini akan mengalahkan Aku ingin tudr sayang Karena begitu nyaman ketika aku tak dapat Menyadari apa yang ada, sayang Sayang, aku ingin tertidur Sayang, aku ingin tidur menurut agan sekalian gimane? jangan di ![]() ![]() ![]() Terkait:
|
![]() |
|
|