FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||||||
![]() ![]() ![]() [/quote] Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Peduli pendidikan semestinya berupa gerakan memasyarakatkan gemar membaca buku dan menulis. Momentumnya adalah Hari Kartini 21 April, Hari Pendidikan Nasional 2 Mei dan Hari Buku Nasional 17 Mei. Kartini, pejuang emansipasi perempuan, adalah pembaca buku yang sangat tekun. Ki Hajar Dewantara sebagai perintis pendidikan yang kelahirannya diabadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional adalah penulis dan pembaca buku yang sangat tekun. Berdasarkan amanat UUD 1945 Pasal 31 ayat (1), setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Kualitas pendidikan kita masih tertatih-tatih. Pemerintah kurang peduli terhadap perkembangan pendidikan.Belum lagi masalah yang dihadapi para pendidik (guru) sehingga berimbas pada kualitas pengabdian sebagai guru. Para guru disibukkan masalah sertifikasi, perubahan kurikulum, saling berlomba meningkatkan kualitas sekolah dengan cara yang kurang terpuji (menyontek berjemaah demi mencapai lulus 100%), atau karena kurangnya kesejahteraan para guru sehingga siswa menjadi pelampiasan dengan pungutan di luar ketentuan yang semestinya.(miris banget ![]() Demi meningkatkan pendidikan nasional, setiap langkah guru hendaknya berdasarkan semangat ajaran bapak pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara, yakni semboyan ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani (di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, dari belakang mendukung). Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang warganya suka membaca, Untuk tahu jasa para pahlawan harus membaca sejarah. Menjadi cerdas berprasyarat membaca. Sementara kini, adalah kenyataan bahwa di Indonesia yang tercinta ini masih ada warga negara yang buta huruf. Sebanyak 30% anak buta aksara kembali setelah melek aksara hanya karena lingkungan yang kurang mendukung dengan bahan bacaan. Ini jelas hal yang sungguh memprihatinkan dari wajah pendidikan kita dengan sarana yang serba minim. Sampai saat ini belum ada panutan sebaik Soekarno-Hatta. Mereka adalah pemimpin bangsa yang gemar dan sangat tekun membaca. Tidak dapat kita pungkiri bahwa dengan membaca setiap peristiwa akan menambah wawasan seseorang dalam berpikir dan bertindak yang berimbas pada sikap dab perilaku kita. Bacalah buku maka dunia kita genggam. Betapa membaca (buku) merupakan budaya yang harus diutamakan bagi bangsa yang ingin maju, bangsa yang mau menjadi bangsa yang besar dan cerdas. Terabaikannya budaya membaca pelan namun pasti mengakibatkan suatu bangsa menuju kehancuran moral, budaya, bahkan sejarah. Pemerintah seharusnya peduli pada pembudayaan membaca melalui pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. Buku sebagai sarana menuju budaya membaca dan menulis (ditambah berhitung) sesuai tujuan pendidikan nasional untuk mewujudkan bangsa yang cerdas. Mengapa harus buku? Buku tidak murah, namun buku mudah dibawa untuk dibaca di mana pun. Buku bekas pun bermanfaat. Ilmu pengetahuan yang terkandung dalam buku tak lekang oleh waktu. Lain halnya dengan media televisi atau internet yang membutuhkan jaringan listrik, jaringan komputer dan sarana pendukung lainnya. Permasalahannya bagaimana membudayakan gemar membaca agar generasi kita semakin cerdas? Mari kita sambut Mei sebagai hari buku, bulan buku, sekaligus hari pendidikan demi terwujudnya bangsa yang cerdas. Tema yang diangkat dalam Hari Pendidikan Nasional 2012 yaitu Bangkitnya Generasi Emas Indonesia. Semoga perpustakaan berdiri merata di seluruh Tanah Air sebagai kewajiban pemerintah dalam mewujudkan generasi emas sesuai tema Hari Pendidikan Nasional tahun ini. Mari kita sambut dan meriahkan Mei sebagai bulan pendidikan bagi siapa pun dan bulan baca buku untuk semua. Terkait:
|
![]() |
|
|