FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
VIVAnews -- Kepemilikan suatu budaya diusulkan beralih ke tangan negara. Hal ini untuk lebih menjaga kelestarian budaya dari kepunahan serta pencurian. "Kami coba ajukan konsep baru, lisensi budaya nantinya dimiliki suatu negara bukan dimiliki individu atau lembaga," ungkap Vande Leonardo, Divisi Eksternal Bandung Fe Institute kepada VIVAnews, Rabu malam, 23 Mei 2012. Konsep ini menurutnya sudah diajukan ke WIPO (World Intelectual Property Organization), dan organisasi internasional tersebut membuka pintu soal konsep baru ini sepanjang data kebudayan ada. Vande optimis konsep baru ini akan lebih memungkinkan melindungi budaya, pasalnya jika budaya dimiliki oleh individu akan menyusahkan. "Coba Batik Cirebon atau kain ulos, itu yang pertama kali memiliki siapa, kan susah. Untuk itu mau nggak mau negara saja yang punya lisensi," tambahnya. Dalam tahap melisensi budaya Indonesia, ia meminta pemerintah ikut turun tangan untuk membantu dalam pendaftaran ke WIPO. "Jadi saat nantinya ada klaim dari pihak tertentu, kita ada data untuk bisa advokasi," katanya. Pihaknya terus melakukan pengumpulan data budaya sampai 2014. "Tahun itu merupakan waktu yang diberikan WIPO untuk mengajukan perlindungan hukum," ujarnya. Kampanye Gerakan Sejuta Data Budaya dilakukan untuk mengumpulkan, mendigitalisasikan data budaya Indonesia. Upaya ini dianggap sebuah cara yang memungkinkan untuk menjaga serta melestarikan budaya Indonesia dari pengklaiman maupun pencurian budaya. Sejak 2008 lalu, laman ini telah mengumpulkan 15 ribu budaya Indonesia dengan 15 kategori, diantaranya tari-tarian, kuliner, motif kain, senjata dan alat perang, mainan tradisional, obat tradisional, adat istiadat, arsitektur, naskah kuno dan prasasti, ornamen, alat musik, cerita rakyat, musik dan lagu, seni pertunjukan dan pakaian tradisional. Jumlah data yang terdata diperoleh dari partisipasi publik secara sukarela maupun melalui ekpedisi dari pihak Bandung Fe Institute. "Itu masih sedikit yang kita kumpulkan, harusnya kira-kira budaya kita dapat mencapai 10 juta budaya Indonesia, masih jauh sekali," sebutnya. Sumber: http://nasional.vivanews.com/news/re...n-klaim-budaya Terkait:
|
![]() |
|
|