Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 28th May 2012
kucingsiam's Avatar
kucingsiam kucingsiam is offline
Ceriwiser
 
Join Date: May 2012
Posts: 734
Rep Power: 14
kucingsiam mempunyai hidup yang Normal
Default Samsul Sang Penjaja Cilok di Kaki Gunung Slamet

Samsul si penjual cilok






Potret Kesejahterahan Indonesia kini masih jauh dari Kemerdekaan untuk hidup sejahtera. Samsul bocah 10 tahun yang tinggal di Kaki Gunung Slamet tepatnya Desa Bumijawa Kabupaten Tegal yang kini bekerja sebagai penjual bakso �Cilok�. Samsul adalah sulung dari 4 bersaudara yang duduk dikelas 4 SD. Zindan adik kandung dari Samsul yang duduk di kelas 1 . Keduanya sangat piawai mempersiapkan dagangan ciloknya. Setiap pulang dari sekolah Samsul dan zindan mulai menjajakan jualannya. Samsul tidak merasa malu saat berjualan, bahkan ia merasa senang bisa membantu kedua orangtuanya. Samsul sangat senang jika zindan membantu berjualan bersamanya. Prihatin dengan kondisi orang tuanya, sepulang sekolah Samsul berjualan cilok demi mendapat sedikit rupiah.



Tak jarang Samsul dan keluarga terpaksa makan cilok tengik bila tak ada lauk teman nasi.Berbagi tugas dengan adiknya menabuh bambu guna memberi tanda saat berjualan keliling. Harga cilok dagangannya hanya 500 rupiah. Keduanya harus piawai menjajajkannya karena harus segera habis dalam sehari. Perjuangan Samsul tidak sampai disini ia harus menggendong gerobaknya. Ia tidak peduli dengan rasa sakit dipundaknya. Kadang pembeli sering hutang kepada Samsul, tapi bocah kecil ini tidak berani untuk menagih hutang dari pembeli ciloknya. Samsul seringkali berjualan diluar desanya. Bumijawa memang desa yang curah hujannya tinggi, sering Samsul dan Zidan harus bersabar untuk mengejar jualan ciloknya hingga habis karena turun hujan.



Ayah Samsul nikah muda, Ia pekerja serabutan untuk mendapatkan sesuap nasi. Ibu Samsul kini menderita sakit yang membutuhkan biaya pengobatan. Modal yang Samsul dapat merupakan iba dari salah seorang kios penggiling daging walaupun hutang keluarga Samsul belum tertunaikan. Apa mau dikata, Samsul harus berjuang demi mendapatkan rezeki untuk membantu kedua orang tuanya. Samsul tak lepas dari cacian teman-teman sebayanya saat berjualan. Ia tidak peduli dengan itu semua. Masa kecil Samsul tidak sepenuhnya bias ia nikmati. Teman-teman sebayanya kadang ingin mengajak bermain saat pulang sekolah namun Samsul keluar rumah dengan gerobag yang di gendongnya. Ibu Samsul sering merasa bersalah melihat anaknya berjualan keliling untuk membantu perekonomian keluarganya.

Jarak kelahiran anak-anaknya sangat dekat sehingga pengeluaran ekonomi sangat banyak. Terutama untuk pendidikan anak-anaknya. Hingga kini Samsul masih punya tunggakan biaya pendidikan di sekolahnya. Jualan cilok tidak mampu menutupi segala pengeluaran keluarga.



Dalam Sehari Samsul berjualan cilok hanya mendapatkan uang kurang lebih 12.000 rupiah. Terkadang orang tua Samsul menyerah karena tidak sanggup mebiayai sekolahnya. Samsul punya cita-cita bisa melanjutkan ke Pondok Pesantren. Namun, kedua orangtuanya tidak sanggup mewujudkan impian Samsul. Samsul nasibnya tidak ingin seperti orangtuanya, Ia ingin tidak buta huruf. "Samsul ingin mondok di pesantren, tapi ibu nggak punya uang. Samsul nggak ingin seperti bapak & ibu, nggak sekolah" kini Samsul dengan Semangat dan Kemauan yang tinggi dalam berjuang untuk mencapai cita-citanya.




[/quote]
Quote:






Originally Posted by



So, yang masih suka mengeluh, kurangi jika bisa STOP mengeluh. Mulailah beranjak dari penerimaan dan bersegera berbuat. Sekecil apapun peran pekerjaanmu, nikmati prosesnya, fokus..






Quote:






Originally Posted by sector8



buseet anak sekecil itu udh nyari duit....



jd inget lagu'a bang iwan...."sore tugu pancoran"...



si budi kecil kuyup menggigil...

menahan dingin tanpa jas hujan...

disimpang jalan tugu pancoran...

tunggu pembeli jajakan koran...








Perdana Internet [Axis Pro Unlimited] [Three Unlimited]







Quote:






Originally Posted by Traders2



Miris banget anak yg semangat sekolah malah kesulitan biaya

Nah anak2 smu yg pada bisa sekolah malah tawuran sorry







Quote:






Originally Posted by AaGuru



sebagai bahan renungan kita semua

coba bayangkan kalo kita ingin apa2 pasti tinggal nadangkan tangan ke ortu

kerjaannya main dan ngecewain ortu

ngabisin duit ortu

pernahkah selintas memikirkan orang2 yg keadaannya dibawah kita?

(bagus buat renungan para ababil)







Posted with kaskusBetaQR







Quote:






Originally Posted by theuglynuts



jadi kasian liatnya, dagangannya yang diangkat lebih besar daripada yang ngangkat.






Quote:






Originally Posted by bambam212



jadi terharu gan...



knapa ane hidup nyantai aja yah ...

ingin berkerja seperti bocah itu ...



miris gan







[quote]






Originally Posted by S.O.U.L.M.A.T.E



masih kecil gan

-

harusnya dia main dengan seumuran dan belaajar malah jualan kasihan











Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:09 PM.


no new posts