FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Bogor - Wardi (33) alias Edi alias Jabal, jaringan teroris Abu Tholut yang menyimpan ribuan peluru tajam di rumahnya di Kampung Banar Atas, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor adalah pedagang martabak. Warga mengenal Wardi sebagai pemuda masjid.
"Kita tahunya dia itu jualan martabak di Bogor," kata seorang warga, Fatimah saat ditemui detikcom di lokasi, Kamis (16/12/2010) malam. Fatimah mengatakan, Wardi juga dikenal sebagai pemuda masjid. "Kata orang-orang, dia itu pengurus masjid di Bogor. Tapi saya nggak tahu nama masjidnya apa," ujar Fatimah. Wardi menikahi seorang wanita bernama Nani, warga sekitar, delapan tahun silam. Hasil pernikahan Nani dan Wardi dibuahi dua orang anak. "Yang paling besar, anaknya laki-laki, masih kelas 1 SD. Yang paling kecil masih balita, perempuan," imbuh pemilik warung di Kampung Banar Tengah ini. Di mata warga, Wardi dikenal sebagai orang yang baik. Warga sekitar juga tidak pernah menyangka jika Wardi terlibat jaringan teroris. "Nggak nyangka, nggak ada tampang-tampang teroris kok," ucapnya. Begitu juga dengan istrinya, Nani. Warga mengenal Nani sebagai orang yang pendiam. "Istrinya pakai jilbab, tapi jilbabnya biasa. Orangnya nggak terlalu gaul sama warga," tuturnya. Fatimah mengungkapkan, dirinya jarang bertemu dengan Wardi. Menurut cerita warga lainnya, Wardi jarang pulang ke rumahnya. "Jarang pulang ke rumah, cuma berapa minggu sekali pulangnya. Pulangnya malam," kata Mimin. Menurut Mimin, dari Bogor, Wardi pulang dengan mengendarai sebuah motor. Namun, sesampainya di Kampung Banar Tengah, Wardi sering meminta tukang ojek untuk menaikkan motornya ke jalan setapak menuju rumahnya di Kampung Banar Atas yang berjarak sekitar 1 kilometer dari Kampung Banar Tengah. "Motornya cuma sampai sini saja (Kampung Banar Tengah), soalnya kakinya cacat. Mungkin dia takut jatuh kalau bawa sampai ke atas," jelas Fatimah. Warga sekitar tidak pernah mencurigai Wardi sebagai jaringan teroris. Warga juga tidak pernah melihat ada tamu yang berkunjung ke rumah Wardi. "Nggak pernah ada temannya datang, yang mirip-mirip teroris. Soalnya dia juga jarang pulang," tukas Fatimah. Wardi ditangkap di Jalan Kondang Roda, Cibinong, Bogor pada Sabtu (11/12) lalu. Kamis (16/12) sore, Densus 88 Mabes Polri meminta Wardi menunjukkan tempat penyimpanan peluru di kebun di dekat rumahnya. Di kebun yang terletak di kampungnya itu, Densus 88 Mabes Polri menemukan ribuan peluru aktif. Ribuan peluru tersebut beratnya mencapai 20 kilogram. (mei/rdf) Sumber: http://www.detiknews.com/read/2010/1...id?nd991103605 Terkait:
|
#2
|
||||
|
||||
![]() Mudah-mudahan bisa kembali ke jalan yang benar.
![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
wah parah bener dah...ternyata g d sangka termasuk jaringan teroris jg toh
![]() |
#4
|
||||
|
||||
![]()
buset dahhh ternyata terkena jaringan teroris juga yaahh kacaaauuu
|
#5
|
||||
|
||||
![]()
kacau dah..
|
![]() |
|
|