Pentingnya sebuah nama
Linda akhirnya mendapat pekerjaan sebagai wartawan di sebuah kantor surat kabar di kampung halamannya.
Pada saat dia untuk pertama kali menerima tugas peliputan berita, dia dengan rendah hati minta petunjuk dari seorang wartawan kawakan yang paling berpengalaman di kantor surat kabar itu. Wartawan kawakan tersebut berkata kepadanya dengan serius: "Ingatlah selalu, jangan lupa mencantumkan nama, sekali lagi nama! Pendeknya, segala sesuatu yang menyangkut berita harus dibubuhi nama yang tepat, karena ia berkaitan dengan masalah kelengkapan dan kepercayaan berita itu."
Beberapa jam kemudian, Linda telah menyerahkan sebuah naskah beritanya yang pertama, isinya kira-kira begini:
"Kemarin malam, badai petir dahsyat paling sedikit telah memporak-porandakan dan mendatangkan dampak buruk terhadap 3 perkebunan di kota ini: Perkebunan milik Pa Asep telah terbakar; Beberapa pohon besar di perkebunan Pa Amin tumbang diterjang angin kencang; Kerugian yang dialami perkebunan Pa Nanang paling besar, sedikitnya 7 ekor sapi perah miliknya telah tewas disamber petir, nama mereka ialah Ijem, Neneng, Icih..."
|