FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() Pak sampah,ya seperti itu setiap orang yang memanggil bapak. Dulu sebelum itu, mungkin bapak lebihnge-trend dipanggil pasukan kuning, namun entah kenapa kini lebih banyak disapa dengan pak sampah. Bapak seorang yang ramah, baik hati dan penyayang. Senyum ceria juga selalu ada di wajahnya. Sedikitpun beliau tak pernah mengeluh. Jujur, dalam hati ingin sekali aku menjerit. Aku sama sekali tak tega melihat bapakku bekerja berat seperti ini. Apalagi jika hujan mulai turun, pasti gerobak yang ditariknya untuk membawa sampah kian berat. Disisi lain, banyak sekali orang yang mencemooh pekerjaan seperti ini. Padahal, jika tidak ada orang semacam bapak, sudah pasti lingkungan mereka akan menjadi kotor karena tidak ada yang membersihkan. Dimataku pekerjaan ini sangat mulia. Tapi mengapa banyak sekali orang yang sering mencela pekerjaan ini. Sungguh sakit jika aku melihat orang lain mencela bapakku atas pekerjaannya. Ingin sekali aku katakan. ya ini bapakku... memang benar... inilah pekerjaannya. Pekerjaan ini halal kan?? tapi mengapa banyak sekali orang yang memandang negatif pekerjaan ini, bahkan tidak sedikit orang yang melihat ini seperti bukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia. Mengapa demikian? :'( Lihat gaji orang-orang di DPR ratusan juta, tapi aku tidak yakin jika mereka 100% bersih, alias melakukan tugas negara tidak sepenuhnya dengan hati nurani. Seperti menaikkan harga bbm, kenapa harus dinaikkan, kenapa tidak mengurangi dan mengganti hal lain yang menurut saya dan sepertinya sudah jelas tidak terlalu perlu. Seperti anggaran jalan-jalan DPR misalnya. Buat apa studi banding sana sini tanpa hasil. Bukankah lebih baik uang tersebut untuk makan anak yatim piatu dan anak jalanan? Bukankan mereka juga warga negara yang berhak mendapatkan ketenangan dan kemakmuran juga di negara ini? Yakin, jika mereka diijinkan untuk memilih, pasti tidak akan mau menerima nasib seperti ini. Mereka semua pasti ingin makan enak, tinggal di tempat yang aman dan nyaman. Kepada para pemimpin, jika hati nurani Anda sedikit saja berkata, tolong dengarkanlah... Lihat sekitar Anda yang masih membutuhkan kearifan Anda. Dan untuk semua masyarakat dan khususnya wargafanfren, hilangkan sekat-sekat perbedaan sosial ekonomi, ras maupun budaya, karena kita ini tinggal di bumi yang sama yakni Indonesia. Semoga tulisanku ini bisa menjadi inspirasi untuk semua yang membaca. Terima kasih ![]() ![]() [show]~Sumber~[/show] |
#2
|
||||
|
||||
![]()
walaupun kerja sebagai tukang sampah
tapi hatinya bersih dan rezekinya berkah ![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
bangga akan hasil jerih payah dari bapak itu,keringat menetes demi kehalalan yg kian langka,...........persetan dgn perbedaan yg dibuat manusia2...yg merasa lebih hebat......nice trit ndan....ane demen...................
![]() ![]() ![]() |
#4
|
||||
|
||||
![]() Quote:
Quote:
![]() ![]() |
#5
|
||||
|
||||
![]()
yang penting halal ndan... titik ga pake koma
![]() |
#6
|
|||
|
|||
![]()
gw suka ma trit lo mod....
![]() buat generasi muda indonesia, jgn sampe menghina kerjaan yang spt itu semua pekerjaan halal pasti berkah buat hidup kita selama di dunia. |
#7
|
||||
|
||||
![]()
ane jg mod
|
![]() |
|
|