Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 1st May 2010
LUC1F3R666's Avatar
LUC1F3R666 LUC1F3R666 is offline
Newbie
 
Join Date: May 2010
Location: Kapal Tempur Bismarck dan Yamato
Posts: 27
Rep Power: 0
LUC1F3R666 mempunyai hidup yang Normal
Default [Profil] Skuadron 17 "Kereta Kencana"

oleh: Sudiro Sumbodo

Untuk memenuhi transportasi udara untuk mendukung tugas-tugas kenegaraan banyak bergantung kepada kesiapan pesawat angkut yang nyaman dan aman serta tidak lupa dukungan logistik yang diberikan. Berdasarkan kebutuhan inilah dibentuk Skuadron 17 yang dikhususkan sebagai sarana transportasi pejabat negara.
Sejak awal kemerdekaan Indonesia, para pendiri TNI-AU menyadari pentingnya tranportasi pejabat tinggi. Alasan yang paling utama adalah masalah waktu yang lama serta minimnya sarana jalan sekaligus keamanan jika pejabat negara diangkut lewat darat. Hanya berbekal pesawat peninggalan Jepang, angkutan untuk pejabat negara atau Very Important Person (VIP) telah berjalan walaupun belum terorganisasi dan terkoordinasi dengan jelas.
Setelah pengakuan kedaulatan dan menerima limpahan banyak pesawat transport eks Belanda, TNI-AU mulai membentuk skuadron khusus pejabat negara walaupun masih bercampur dengan tugas angkut yang menjadi tanggung jawab Skuadron Angkut 4. Berdasarkan pertimbangan matang, tantangan tugas, dan tanggung jawab kedepan maka KSAU Komodor Udara Suryadarma menganggap sangat perlu untuk memisahkan tugas antara angkut militer/umum dengan tranportasi pejabat negara. Maka dibuatlah keputusan KSAU (dulu Menteri Panglima Angkatan Udara / Menpangau) No. 31 tanggal 1 Agustus 1963 dibentuklah skuadron baru yang terpisah dari Skudaron 4. Tanggal inilah yang dianggap sebagai hari lahirnya Skuadron 17 sementara angka 17 yang dipakai merupakan angka yang diambil dari tanggal kemerdekaan Indonesia.
Skuadron dengan lambang kereta kencana / kereta raja ini merupakan skuadron yang unik dan elit. Mengapa ? Karena skudron inilah yang paling sipil di antara skuadron tempur militer karena armadanya berisikan pesawat non-combat dan bertugas hanya sebagai satuan angkut. Yang diangkut juga bukan logistik ataupun peralatan militer, melainkan khusus pejabat tinggi, tamu negara, menteri kabinet bahkan presiden yang notabene adalah orang nomor satu di negara Indonesia.
Tugas pokok yang berat ini membuat Skuadron 17 menjadi skuadron elit karena memikul tanggung jawabnya yang sangat besar. Dukungan logistik dan suku cadang bahkan diprioritaskan melebihi skuadron lainnya yang mengoperasikan pesawat sejenis. Pilot yang menerbangkan juga spesial. Untuk Kopilot Senior minimal mengantongi 500 jam sementara Captain Senior minimal 1,500 jam terbang per tipe pesawat ! Atau dengan kata lain sangat berpengalaman. Ini juga belum cukup karena penampilan pribadi, dedikasi motivasi, dan displin malah menjadi pertimbangan utama selain jam terbang yang tinggi.
Untuk melayani tamu didalam pesawat, pramugari Skuadron 17 diambil dari Wanita Angkatan Udara (Wara) dari berbagai satuan kerja, didiklatkan khusus terlebih dahulu di pusat pendidikan dan latihan (Pusdiklat) awak kabin Garuda dan setelah lulus harus mengikuti latihan dan tes refreshing di skuadron dengan penekanan pada safety dan service excellent. Melihat syarat-syarat ketat diatas tidak aneh pula bahwa pilot dan awak pesawat Skuadron 17 kebanyakan senior dan bahkan tidak jarang pula komandan skuadronnya sendiri turut memimpin langsung serta menerbangkan pesawat.
Prosedur penerbangannya pun juga unik. Demi alasan keamanan untuk mengantar presiden misalnya, sebelum dioperasikan ada birokrasinya. Permintaan dari Sekretariat Negara (Setneg) sudah harus sampai lima hari sebelumnya. Setneg meminta kepada Panglima TNI dari sana diteruskan ke KSAU lalu ke Pangkopsau I (yang membawahi Bandara Halim Perdana Kusuma dan Skuadron 17) baru kemudian ke skuadron. Pesawat diuji kesiapan dan uji terbang lalu dikarantina bisa di hangar atau di apron (untuk pesawat besar).
Pesawat dijaga pula oleh pasukan penjaga lanud, intel udara (intelud), dan pasukan pengaman presiden (Paspampres), dilingkari tali keamanan dan tidak boleh ada yang naik kedalamnya. Disamping itu juga Skuadron 17 juga menyiapkan pesawat cadangan dengan kesiapan setara. Tiga jam sebelum keberangkatan baru pesawat disiapkan. Intelud menyerahkan pesawat kepada Flight Security Officer (FSU) dengan nota penyerahan resmi. Tim FSU inilah yang ikut serta dalam penerbangan dan bertanggung jawab baik dua jam sebelum pesawat tinggal landas maupun dua jam setelah pesawat mendarat.
Protokol dan pakaian juga diatur. Sebelum dan sesudah terbang para awak pesawat harus berjajar di samping pintu pesawat dan melakukan penghormatan kepada tamu. Pakaian yang dikenakan harus pula sesuai yaitu untuk VVIP (Presiden/Wakil atau tamu setingkat Kepala Negara) dan VIP (Panglima TNI, Kepala Staf, Menteri Kabinet) diwajibkan mengenakan seragam khusus lengan panjang biru muda lengkap dengan dasi. Sementara untuk golongan Special dengan perlakuan VIP (Kepala Asisten Umum TNI, Wakil Kepala Staf, pejabat negara dan daerah, serta jenderal bintang tiga) awak diperbolehkan mengenakan overall kecuali untuk pramugari.
Untuk antisipasi permintaan terbang mendadak, para awak juga punya jadwal standby crew walaupun hal ini sangat jarang terjadi dan selain itu para awak juga telah dilatih untuk perduli bahkan menganggap pesawat adalah rumah kedua mereka atau dapat disingkat dalam slogan "Pesawatku Istanaku". Peduli dalam hal ini bukan saja menyangkut keamanan yang telah menjadi tugas primer melainkan juga kenyaman dan kebersihan. Meskipun "dari sananya" sudah merupakan pesawat yang terbaik dari yang terbaik dengan kenyaman dan interior pesawat kelas eksekutif, tugas para awak yaitu membersihkan jendela, membersihkan toilet, mengelap kursi, dan menyemprotnya dengan pengharum ruangan adalah pekerjaan sehari-hari. Di bagian eksterior, pesawat juga harus tampil bersih, terawat, tanpa karat, dan bahkan pantang melihat ada tetesan oli atau bahan bakar disekitar pesawat ! Semua dianggap penting bahkan untuk yang sekecil-kecilnya dan dianggap sepele sekalipun. Itulah seninya tugas operasional di dalam Skuadron 17 "Kereta Kencana". (Sudiro Sumbodo, Jakarta, 2007)
[bersambung]

Reply With Quote
  #2  
Old 1st May 2010
LUC1F3R666's Avatar
LUC1F3R666 LUC1F3R666 is offline
Newbie
 
Join Date: May 2010
Location: Kapal Tempur Bismarck dan Yamato
Posts: 27
Rep Power: 0
LUC1F3R666 mempunyai hidup yang Normal
Default

[sambungan]
ARMADA SKUADRON 17
Meskipun dengan pesawat bekas peninggalan Jepang, TNI-AU telah memiliki pesawat VIP seperti Diponegoro I, modifikasi pembom Kawasaki Ki-48 diterbangkan oleh Abdulrahman Saleh dan Diponegoro II, aslinya pembom Nakajima Ki-49, diterbangkan Adisucipto sebagai pesawat transport Jenderal Sudirman dan pejabat TNI lainnya. Sayang kedua pesawat ini hancur saat Agresi Militer Belanda I.
Setelah penyerahan kedaulatan, Indonesia menerima pesawat peninggalan Belanda diantaranya adalah sebuah pesawat pembom B-25 Mitchell varian angkut (B-25C) beregistrasi M-456. Pesawat ini sering digunakan untuk mengangkut pejabat tinggi militer dari Jakarta ke daerah. Selain itu pesawat amphibi PBY-5 Catalina, UF-2 Albatros, dan tentu saja pesawat angkut C-47 Dakota juga dipakai untuk pesawat angkut VIP.
Tapi itu semua masih tergabung dalam Skuadron Angkut 4. Baru setelah pembentukan Skuadron 17, armada VVIP/VIP berkembang dengan lebih jelas. Selain pesawat eks Skuadron 4, Skuadron 17 menerima pula pesawat Ilyushin Il-14 Avia beregistrasi T-401 menjadi pesawat kepresidenan yang dinamakan "Dolok Martimbang" sementara sebuah yang lain beregistrasi T-405 atau "Merbabu" untuk menteri dan pejabat negara. Kekuatan bertambah lagi dengan ditambah tiga unit pesawat jet eksekutif kepresidenan Lokheed Jetstar yaitu "Sapta Marga", "Pancasila", dan "Irian".
Pasca Orde Lama tumbang, sama seperti skuadron lainnya, Skuadron 17 juga mengalami penurunan drastis armada akibat ketidakadaan suku cadang dan banyak diantaranya dipensiunkan. Saat itu pula para pejabat negara lebih memilih menggunakan pesawat Garuda atau charter pesawat untuk sarana transportasi. Baru pada tahun 1980-an, armada Skuadron 17 kembali beroperasi dengan masuknya pesawat baru.
Saat ini Skuadron 17 mengoperasikan 5 jenis pesawat tipe berbeda dengan kemampuan yang berbeda pula bahkan juga memiliki helikopter ! Ini keunikan dari skuadron yang lain yang hanya boleh memiliki satu atau maksimal dua tipe pesawat berbeda tapi tetap berkemampuan sama, misalnya : CN235 dengan Fokker F27 (sebagai pesawat angkut sedang dan jarak pendek) dengan pertimbangan efisiensi, pasokan suku cadang, dan kelancaran tugas operasional.
Keunikan juga terletak pada pemilihan kamuflase pesawat. Bila pesawat pada skuadron lain cenderung memakai warna loreng hijau kehitaman ala militer maka Skudaron 17 memakai warna khas abu-abu dibagian bawah dan putih diatas dipisahkan garis hitam. Yang paling menunjukan identitas dari Skuadron 17 adalah bagian ekor yang terdapat garis tebal warna kuning dengan batas hitam sebagai tanda internasional pesawat non combat.

Fokker F27 Friendship- Pesawat twin turboprop dari series 400M (Military) memiliki kapasitas 30 kursi untuk penerbangan VVIP/VIP atau 44 kursi untuk misi non VIP. Sempat dimiliki oleh Skuadron Angkut 2 sebelum ditransfer ke Skuadron 17 tahun 1980-an. Satu-satunya Fokker F27 dalam Skuadron 17 beregistrasi A-2701 ini dipakai untuk melayani penerbangan jarak pendek.

Fokker F28 Fellowship- Total ada tiga unit Fokker F28 twin turbofans beroperasi di Skuadron 17 dan semuanya diperoleh dari proses hibah. Yang pertama F28 Mk.1000 beregistrasi A-2801 berkapasitas 33 kursi VVIP/VIP hibah Pelita. Yang kedua dan ketiga sekaligus diperoleh dua unit F28 Mk.3000 (A-2802 dan A-2803) berkapasitas 38 kursi VVIP/VIP hibah Garuda Indonesia. Digunakan untuk penerbangan jarak pendek dan menengah (regional).


C-130 Hercules- Ada dua unit Hercules yang dioperasikan yaitu dari tipe L-100-30 Super Hercules (A-1314) dan C-130HS (A-1341). Angka ini tidak berdasarkan nomor urut sesuai prosedur melainkan semata-mata demi hoki ! Penjumlahan angka-angka itu akan menghasilkan angka keberuntungan 9. Berbeda jauh dengan versi "kuda beban" yang dipakai Skuadron 31 dan 32, Hercules ini telah menanggalkan kemampuan angkut barang. Dengan A-1314 berkapasitas 40 kursi VVIP/VIP dan A-1341 berkapasitas 46 kursi VVIP/VIP jelas sangat lapang untuk diisi interior khas kantor lengkap dengan kursi eksekutif, meja kerja, dan peralatan kantor lainnya plus peredam suara untuk menetralisir deru dan getaran empat mesin Allison 501-D22A Turboprop.


Boeing B707- Merupakan satu-satunya pesawat terbesar yang pernah dimiliki Skuadron 17 sekaligus satu-satunya memiliki kemampuan terbang langsung jarak jauh antar negara. Pesawat ini resmi telah menjadi milik TNI-AU awal 1990 lewat proses hibah tapi sebelumnya Skuadron 17 telah mengoperasikannya sejak 1980-an walaupun dalam kapasitas menyewa (atas nama pemerintah Indonesia) dari pemilik pesawat yaitu Pelita Air Service (PK-PJQ). Sama dengan C-130 V/VIP harusnya sesuai prosedur diberi nomor A-7001, tapi diberi angka A-7002. A-7002 memiliki kapasitas 104 kursi untuk penerbangan VVIP atau 164 kursi untuk penerbangan VIP atau 188 kursi untuk standar ekonomi. Yang terakhir ini dikhususkan untuk tugas bakti negara seperti mengantar atlit Sea Games 1999 dan pemulangan TKI/TKW dari Arab Saudi saat Perang Teluk 1991. Selain itu A-7002 juga pernah mengantarkan bantuan makanan dan obat-obatan untuk misi kemanusiaan. Tidak masalah karena Boeing B707 ini merupakan series 3M1C, dengan huruf "C" terakhir berarti Convertible yang mampu diubah sewaktu-waktu menjadi pesawat kargo/angkut barang.
Meskipun dengan prosedur kerja Skuadron 17 yang matang toh pernah ada kejadian tidak mengenakan pula. Bulan Juni 2001 saat menerbangkan rombongan Presiden Gus Dur ke Australia, B707 mengalami trouble kebocoran oli di salah satu mesin. Pesawat lalu di-divert ke Melbourne dan rombongan melanjutkan terbang terus ke Sydney dengan pesawat Australian Air Force. Sebenarnya penerbangan dengan tiga mesin ke Sydney masih mampu dilakukan tapi karena mengangkut orang nomor satu maka tindakan prosedur preventif dilakukan. Berbeda dengan pendapat media nasional yang menganggap tidak profesional, malah Skudron 17 mendapat penghargaan khusus dari presiden karena telah mengambil keputusan yang tepat. Tahun 2003, B707-3M1C A-7002 mengakhiri tugas, tidak diterbangkan lagi sebelum dipensiunkan dua tahun kemudian dan dijual ke Omega Air, Irlandia untuk di-scrap.


Boeing B737- Seharusnya Skuadron 17 menerima pesawat baru Boeing B737-800 BBJ (Boeing Business Jet) senilai 50-60 juta dollar sebagai pengganti B707 atas permintaan Presiden Gus Dur September 2000, tapi gagal karena ditolak DPR. Sebagai gantinya tahun 2003, TNI-AU membeli B-737 dari series -2QB Advanced yang merupakan pesawat eks Bayu Indonesian Airlines (PK-BYD). Sesuai prosedur, pesawat ini beregistrasi berakhiran "02" sesuai dengan pesawat yang digantikan tetapi karena bisa dianggap rancu dengan Boeing B737 sejenis (AI-7302) yang dioperasikan Skuadron Intai 5 maka diberi registrasi A-7304.

NAS-332 Super Puma- Ada lima unit helikopter Super Puma dalam jajaran Skuadron 17. Dua unit merupakan produk PT. DI (H-3321 dan H-3322) dibeli tahun 1993 dan tiga unit dibeli langsung dari Aerospatie, Perancis (H-3301, H-3302 dan H-3304) semasa pemerintahan Presiden Gus Dur tahun 2000. Ada dua tipe yaitu L1 (H-3301, H-3203 dan H-3221) berkapasitas 10 kursi VVIP dan H-3306 kapasitas 15 kursi VIP. Untuk tipe L2 H-3204 dan H-3222 masing-masing berkapasitas 8 dan 10 kursi VVIP/VIP.
Helikopter ini berbeda dari versi standar. Selain bagian badan diperpanjang, Super Puma VVIP/VIP juga dilengkapi perangkat avionik canggih (Sextant NADIR Mk.2) dan GPS (Global Positioning Systems) dimana memiliki kemampuan navigasi akurat serta mampu mendarat di helipad primitif sekalipun dengan aman. Super Puma ini juga dilengkapi peralatan float buatan Zodiac untuk pendaratan darurat di air serta memiliki mesin Turbomeca Makila 1A1 yang lebih kuat 18 persen dari versi standar yaitu Makila 1A.
Sekarang yang ada di Skuadron 17 hanya 3 unit karena dua Super Puma mengalami kecelakaan tanggal 24 April 1999 dan tanggal 23 Desember 2005. Yang pertama dialami oleh H-3222 jatuh akibat rotor belakang lepas dari kedudukannya dan terpaksa mendarat darurat di persawahan samping Pasar Ciamis, Jawa Barat. Helikopter dalam misi penerbangan uji untuk mengantar Presiden Habbibie dalam kunjungan ke Pondok Pesantren Darussalam tanggal 1 Mei. Untungnya walaupun helikopter patah dua dibagian ekor dan total loss, kesepuluh orang yang terdiri atas lima awak dan lima Paspampres selamat.
Sementara yang kedua yaitu H-3201 jatuh di pegunungan Dieng, Wonosobo dekat Desa Surenggede, Kecamatan Pejajar. Super Puma yang nahas itu rencananya dari Malang kembali ke Jakarta setelah melakukan terbang latihan navigasi. Helikopter yang dimuati delapan penumpang perwira TNI-AU yang hendak pulang ke Jakarta dan enam crew meninggal dunia.
sumber:http://www.indoflyer.net/content.asp?contentid=26229[/URL]
-------------
Bravo TNI AU !!
Reply With Quote
  #3  
Old 2nd May 2010
bill's Avatar
bill bill is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2010
Posts: 977
Rep Power: 17
bill sebentar lagi akan terkenalbill sebentar lagi akan terkenalbill sebentar lagi akan terkenal
Default

pokoknya maju terusss AU INdonesia...

tambah terus alusistanya
Reply With Quote
  #4  
Old 2nd May 2010
LinkBroken's Avatar
LinkBroken LinkBroken is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Apr 2010
Location: in ur ♥
Posts: 3,013
Rep Power: 25
LinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessedLinkBroken is blessed
Default

Go Go Go..
Keep post ndann.
Reply With Quote
  #5  
Old 2nd May 2010
copasbyte's Avatar
copasbyte copasbyte is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2010
Location: ★ ★ ★ ★ ★
Posts: 304
Rep Power: 16
copasbyte memiliki kawan yg banyakcopasbyte memiliki kawan yg banyakcopasbyte memiliki kawan yg banyak
Default

keep posting ndan
Reply With Quote
  #6  
Old 2nd May 2010
rapihmas's Avatar
rapihmas rapihmas is offline
Moderator
 
Join Date: Feb 2010
Location: Jogja...Jogja....
Posts: 629
Rep Power: 18
rapihmas ceriwis bangetrapihmas ceriwis bangetrapihmas ceriwis bangetrapihmas ceriwis bangetrapihmas ceriwis bangetrapihmas ceriwis banget
Default

i love indonesian airforce....

Jaya Selalu....
Reply With Quote
  #7  
Old 2nd May 2010
Mr000's Avatar
Mr000 Mr000 is offline
Ceriwis Addicted
 
Join Date: Mar 2010
Location: mau tauk ajah!!
Posts: 3,727
Rep Power: 26
Mr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessedMr000 is blessed
Default

kereta kencananya gede bner, maju trus tni
Reply With Quote
  #8  
Old 2nd May 2010
e99r's Avatar
e99r e99r is offline
Ceriwiser
 
Join Date: May 2010
Location: kolong tol
Posts: 921
Rep Power: 22
e99r is blessede99r is blessede99r is blessede99r is blessede99r is blessede99r is blessede99r is blessede99r is blessede99r is blessede99r is blessede99r is blessed
Default

nice inpoh Ndan....
Reply With Quote
  #9  
Old 2nd May 2010
maximuseprime's Avatar
maximuseprime maximuseprime is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2010
Location: di dunia yang penuh keboh
Posts: 767
Rep Power: 17
maximuseprime sebentar lagi akan terkenalmaximuseprime sebentar lagi akan terkenal
Default

baguslah....
Reply With Quote
  #10  
Old 3rd May 2010
Arya's Avatar
Arya Arya is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2010
Location: Surabaya
Posts: 6,003
Rep Power: 57
Arya has disabled reputation
Default


maju terusssss!!
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 12:05 AM.


no new posts