FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() BERITAJAKARTA.COM � 07-05-2010 17:08 Banyaknya siswa di Jakarta Pusat yang tidak lulus Ujian Nasional (UN), ditengarai karena siswa tidak percaya diri dalam mengerjakan soal-soal UN, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bahkan, dari 13.326 peserta UN, sebanyak 4.198 (31,5) persen siswa yang tak lulus UN mayoritas karena gagal dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. �Sebagian besar para pelajar yang tidak lulus pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, diduga karena kurang percaya diri saat memulai hari pertama UN. Sehingga kemungkinan besar siswa tidak berpikir secara jernih dan lebih mempercayai jawaban soal yang beredar lewat SMS atau pesan singkat,� ujar Zaenal Soleman, Kasudin Pendidikan Dasar (Dikdas) Jakarta Pusat, Jumat (7/5). Analisis ini karena pihaknya melihat ada keganjilan pada persebaran nilai, di mana hampir semua siswa nilai Bahasa Indonesianya anjlok. Namun, memperoleh nilai cukup tinggi di 3 mata pelajaran lain yang diujikan. �Tapi itu semua baru sebatas dugaan, karena perlu adanya kajian dari semua pihak untuk menelaah secara menyeluruh,� katanya. Zaenal menambahkan, prioritas utama saat ini adalah agar para siswa dan siswi yang tidak lulus mempersiapkan diri untuk mengikuti UN ulangan yang akan digelar pada tanggal 17-20 Mei mendatang. Untuk itu ia mengimbau agar para orangtua yang putra-putrinya tidak lulus, membuat persiapan secara maksimal agar siap mengikuti UN ulangan nanti. �Para guru dan kepala sekolah juga tengah mengevaluasi dan mempersiapkan untuk UN ulangan nanti,� tambahnya. Selain tingginya angka ketidaklulusan, pihaknya juga mencatat angka kelulusan tertinggi pada beberapa sekolah di Jakarta Pusat di antaranya, SMPN 216 Salemba menduduki peringkat 1 karena dari 355 peserta UN hanya 3 orang yang tidak lulus. SMPN 1 Cikini dari 299 peserta ada 1 orang yang tidak lulus, serta SMPN 40 Bendunganhilir dari 235 peserta UN ada 17 siswa siswi yang tidak lulus. Sementara SMP 183 Kemayoran, menduduki peringkat terbawah, karena dari 156 peserta UN sebanyak 143 siswa harus mengulang. �Untuk swasta, dari 149 siswa di SMP Penabur Roxy tidak ada yang mengulang. SMP Santa Ursula Jl Majapahit Harmoni dari 145 peserta, juga tidak ada yang mengulang. Begitu juga dengan SMP Kanisius Menteng, 150 siswanya lulus semua,� bebernya. Dari 34 sekolah swasta yang tidak lulus 100 persen di antaranya, di SMP Manggabesar 13, di mana 13 siswanya terpaksa mengikuti UN ulangan. Selain itu, SMP GIKI Kemayoran 26 siswanya juga harus mengulang. Di samping itu, ada juga 3 SMP terbuka yang mengalami tingkat ketidaklulusan 100 persen. Ketiga sekolah itu yakni, SMP Terbuka Senen, dari 45 siswanya dinyatakan harus mengulang semuanya. SMP Terbuka Joharbaru dengan 33 siswa mengulang, dan SMP Terbuka Tanahabang 5 siswa juga dinyatakan harus mengulang. http://www.beritajakarta.com/2008/id...&nNewsId=38825 |
#2
|
||||
|
||||
![]()
yaampun ndan...
bahasa kita ini mau dibawa kemana lage kalo anak muda aja udah gag bisa menggunakannya dengan baek dan benar? |
#3
|
||||
|
||||
![]()
yaampun ndan...
bahasa kita ini mau dibawa kemana lage kalo anak muda aja udah gag bisa menggunakannya dengan baek dan benar? |
#4
|
||||
|
||||
![]()
ngga bngung d ndan ~_~ abis b indo itu plajarannya jawaban yg bnernya kan dtentuin dri yg bener sedangkan apa yg dy pkir bner blum tntu itu yg mnurut kt bener ~_~
|
#5
|
||||
|
||||
![]()
wah bhasa indo aja bisa ga lulus...
tp emank ndan bhasa indo emank susah :m187::m187: |
![]() |
|
|