Artefak berumur seribu tahun ini merupakan harta karun dari muatan kapal tenggelam di perairan utara Cirebon, Jawa Barat yang berhasil diangkat oleh pihak panitia nasional benda Barang Muatan Kapal Tenggelam atau BMKT, bersama perusahaan eksplorasi PT Paradikma Putra Sejahtera dengan mengandeng tim survie dari Cosmix Underwater Research Ltd (Cosmix). Sebanyak 27.834 artefak yang kebanyakan berupa keramik, mangkok, piring permata dan kristal ini ternyata sudah sekitar 6 tahun disimpan di gudang bekas lokasi pacuan kuda di Pamulang, Tangerang Selatan Banten ini.
Direktur Utama PT Paradikma Putra Sejahtera Adi Agung Tirtawarta mengatakan, tidak akan melelang satu persatu jenis barang bernilai sejarah tinggi ini. Pelelangan rencananya akan dilakukan secara borongan karena banyak sejarah yang bisa diungkap dari penemuan harta karun senilai 82 juta US dollar atau senilai 800 miliar rupiah ini.
Golok emas kembar bertuliskan kaligrafi arab ini misalnya, mengindikasikan bahwa sejarah masuknya Islam ke nusantara lebih maju dari yang sudah disampaikan. Dan sekaligus menguatkan dugaan adanya pembesar mesir atau arab yang ikut dalam kapal kayu yang tenggelam itu.
Kapal tanpa nama yang diperkirakan memiliki panjang sekitar 32 meter dengan lebar 10 meter diduga berangkat dari Bandar Sriwijaya dari Pulau Sumatera menuju Jawa Tengah.
Selain golok emas kembar terdapat juga batu permata besar bernama rock kristal. Konon batu ini milik dinasti Fatimia, dinasti Nabi Muhammad yang hijrah ke Mesir. Berdasarkan catatan sejarah Dinasti Fatimia mengklain sebagai keturunan Nabi Muhammad dari putri nabi bernama Fatimah. Batu permata yang sangat berharga ini jumlahnya sangat terbatas di dunia yakni hanya ada 40 keping batu dan hasil pengangkatan harga karun di Cirebon menemukan 24 keping batu.
Rencananya proses pelelangan artefak ini akan digelar hari ini di kantor Kementrian Kelautan dan Perikanan Gambir, Jakarta Pusat. Jika lelang dilakukan, inilah lelang pertama kalinya yang dilakukan pihak swasta bekerja sama dengan pemerintah yang diwakili oleh BMKT.