FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
BANYUMAS, (PRLM).- Daging daging sapi ternyata bukan lagi menjadi satu-satunya makanan mewah bagi warga miskin. Cabaijuga sudah menjadi salah satu bahan makanan mewah. Di pasar-pasar Kabupaten Banyumas, pedagang sayur mayur menjualnya dengan harga Rp 80.000,00/kg.
''Harga cabAI sekarang, lebih mahal dari daging sapi. Ini memang 'kebangetan'. Tapi mau bagaimana lagi. Saya kulakannya ke tengkulak juga sudah mahal. Paling saya hanya ambil untung Rp 200-Rp 300 per ons dari ibu rumah tangga yang membeli cabai ke pasar,'' kata Ny Rani, pemilik warung bumbu dapur di Pasar Ajibarang. Bahkan ternyata, harga-harga yang melambung ini tak hanya terjadi pada cabai. Harga sayur mayur lainnya juga belakangan makin mencekik leher. Seperti sayur kangkung, yang satu ikat (untuk porsi satu piring kecil) biasanya hanya Rp 1.000,00 kini menjadi Rp 1.500,00. Demikian juga dengan bawang merah. Komoditi bumbu dapur yang biasanya Rp 11.000,00 atau paling tinggi Rp 13 ribu per kg, ikut menjulang hingga Rp 22.000,00 per kg. Sedangkan 'saudaranya', bawang putih, masih stabil Rp 24.000,00 per kg. Komoditi lainnya yang sejak dua bulan lalu bertahan masih tinggi, adalah minyak goreng curah atau yang sering disebut minyak sayur. Komoditi ini masih saja bertengger di tingkat harga Rp 15.000,00 per kg. Harga minyak goreng sayur ini, mengalahkan harga minyak goreng kemasan yang setiap kemasan 2 liternya dihargai Rp 24.000,00. Sedangkan beras yang menjadi komoditi pokok warga, sejak seusai Lebaran September 2010 lalu, masih saja bertengger di atas Rp 6.000,00 per kg. Seperti beras mediun jenis IR 64, di tingkat pedagang beras dihargai Rp 6.400,00 per kg. Sedangkan beras jenis super, di atas harga Rp 7.000,00-an. Tingginya harga-harga kebutuhan pangan ini, menurut Sunarti, sangat memberatkan hidup keluarganya. Untuk beras, dia mengaku merasa tertolong dengan adanya program raskin. ''Meski hanya mendapat jatah 15 kg per bulan dengan harga tebus Rp 1.600 pe kg, namun program itu sangat meringankan kami. Paling tidak, selama 10 hari keluarga kami bisa makan nasi tanpa bingung harus beli dengan uang darimana,'' kata perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai pembantu rumah tangga ini. Namun harga kebutuhan pangan lainnya, seperi kangkung, minyak goreng, bawang merah, menurutnya sudah mencekik hidup keluarganya. ''Dan yang keterlaluan, cabai, masa harganya sama dengan dengan harga daging sapi yang bagi keluarga kami merupakan makanan mewah,'' katanya. Soal harga beras yang masih saja di tingkat harga Rp 6.400 (jauh diatas HPP Rp 5.200 per kg), beberapa tengkulak beras mengaku beras di tingkat petani memang sudah sangat jarang. Karso, tengkulak gabah yang biasa mangkal di penggilingan padi Desa Pegalongan Kecamatan Patikraja, mengaku tidak setiap pekan bisa mendapat gabah beras yang dijual petani. 'Sedang paceklik mas. Petani juga sudah tidak menyimpan gabah,'' katanya. Dia menyebutkan, kalau ada petani yang menjual gabah, dia membelinya dengan harga Rp 3.800 pe kg atau Rp 380.000 per kwintal. Gabah itu, kemudian dia jual lagi ke pedagang besar atau masyarakat langsung dalam bentuk beras. Dari gabah 1 kwintal, bila digiling akan mendapatkan beras sekitar 65 kg. Karso menjual beras hasil gilingan tersebut dengan harga Rp 6.200 per kg. Dengan demikian, setiap kwintal gabah yang dia beli dari petani, jika dijual lagi dalam bentuk beras hanya mendapatkan uang Rp 403.000. ''Jadi untungnya tipis, mas. Untung Rp 20.000-Rp 25.000 masih belum dikurangi biaya angkut gabah dan ongkos menggiling,'' jelasnya. http://www.pikiran-rakyat.com/node/131298 Terkait:
|
#2
|
||||
|
||||
![]()
harga sepedas rasanya
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
siap2 harga dendeng di rumah makan padang ikutan naek:berdarah:
|
#4
|
||||
|
||||
![]()
untunglah gw ga doyan cabe hahahaahaha
|
#5
|
||||
|
||||
![]()
harga daging sapi naik kalo pas mw lebaran aja ndan..
![]() |
#6
|
||||
|
||||
![]() padahal cabe itu enak loh....:kejarbola: |
![]() |
|
|