|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Quote:
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp yang ditemukan dalam air seni dan sel-sel hewan yang terkena, yang dapat menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya.
Gejalanya Gejala dini Leptospirosis umumnya adalah demam, sakit kepala parah, nyeri otot, merah, muntah dan mata merah. Aneka gejala ini bisa meniru gejala penyakit lain seperti selesma, jadi menyulitkan diagnosa. Malah ada penderita yang tidak mendapat semua gejala itu. Ada penderita Leptospirosis yang lebih lanjut mendapat penyakit parah, termasuk penyakit Weil yakni kegagalan ginjal, sakit kuning (menguningnya kulit yang menandakan penyakit hati) dan perdarahan masuk ke kulit dan selaput lendir. Pembengkakan selaput otak atau Meningitis dan perdarahan di paru-paru pun dapat terjadi. Kebanyakan penderita yang sakit parah memerlukan rawat inap dan Leptospirosis yang parah malah ada kalanya merenggut nyawa. Dampak jangka panjangnya Penyembuhan penyakit Leptospirosis ini bisa lambat. Ada yang mendapat sakit mirip kelelahan menahun selama berbulan-bulan. Ada pula yang lagi-lagi sakit kepala atau tertekan. Ada kalanya kuman ini bisa terus berada di dalam mata dan menyebabkan bengkak mata menahun. Penyebaran Kuman Leptospira biasanya memasuki tubuh lewat luka atau lecet kulit, dan kadang-kadang lewat selaput di dalam mulut, hidung dan mata. Berbagai jenis binatang bisa mengidap kuman Leptospira di dalam ginjalnya. Penyampaiannya bisa terjadi setelah tersentuh air kencing hewan itu atau tubuhnya. Tanah, lumpur atau air yang dicemari air kencing hewan pun dapat menjadi sumber infeksi. Makan makanan atau minum air yang tercemar juga kadang-kadang menjadi penyebab penyampaiannya. Binatang apa saja yang umumnya terkena? Berbagai binatang menyusui bisa mengidap kuman Leptospira. Yang paling biasa adalah jenis tikus, anjing, binatang kandang dan asli, babi kandang maupun hutan, kuda, kucing dan domba. Binatang yang terkena mungkin sama sekali tak mendapat gejalanya atau sehat walafiat. Siapa yang menghadapi bahaya? Yang menghadapi bahaya adalah yang sering menyentuh binatang atau air, lumpur, tanah dan tanaman yang telah dicemari air kencing binatang. Beberapa pekerjaan memang lebih berbahaya misalnya pekerjaan petani, dokter hewan, karyawan pejagalan serta petani tebu dan pisang. Aneka kegemaran yang menyangkut sentuhan dengan air atau tanah yang tercemar pun bisa menularkan Leptospirosis misalnya berkemah, berkebun, berkelana di hutan, berakit di air berjeram dan olahraga air lainnya. Diagnosa Seorang dokter mungkin mencurigai Leptospirosis pada seorang yang bergejala, biasanya 1-2 minggu setelah terkena. Peneguhan penyakit ini biasanya dengan contoh darah yang akan menyatakan apakah terkena kuman ini. Untuk diagnosa pada umumnya diperlukan 2 kali contoh darah selang 2 minggu. Ada kalanya kuman bisa dibiakkan dari darah, cairan tulang punggung ke otak dan air seni. Pengobatan Pada umumnya Leptospirosis diobati dengan antibiotika seperti doxycycline atau penicillin. Berhubung ujicobanya makan waktu dan penyakitnya mungkin parah, dokter mungkin mulai memberi antibiotika itu sebelum meneguhkannya dengan ujicoba. Pengobatan dengan antibiotika dianggap paling efektif jika dimulai dini. Cara Mencegah Yang pekerjaannya menyangkut binatang:
Jika jatuh sakit dalam minggu-minggu setelah mungkin terkena air seni binatang atau berada di lingkungan tercemar, laporkanlah hal itu kepada dokter. Apa orang bisa ketularan lebih dari sekali? Karena terdapat banyak jenis kuman Leptospira yang berlainan, mungkin saja seorang terkena jenis yang lain dan mendapat Leptospirosis lagi. Apa pengidap Leptospirosis bisa menulari orang lain? Leptospirosis dapat ditularkan kepada orang lain misalnya penularan lewat kelamin atau air susu ibu, meskipun jarang. Kuman Leptospira dapat ditularkan lewat air seni selama berbulan-bulan setelah terkena. |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|