FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]() "Di banyak kanker, subpopulasi tertentu sel tampaknya unik, mampu memulai dan mempertahankan tumor," jelas penulis penelitian dalam laporan mereka. Para peneliti mengidentifikasi 52 gen LSC itu, ketika sangat aktif, muncul dan menyebabkan hasil lebih buruk di antara pasien AML. Temuan ini dilaporkan dalam Journal of American Medical Association, edisi 22-29 Desember Per 2005-2007, penulis studi Andrew J. Gentles, dari Stanford University di Palo Alto, California, dan koleganya menguji aktivitas gen dalam kelompok pasien AML, serta individu sehat. Mereka memisahkan data tentang tumor AML dalam empat kelompok pasien (total lebih dari 1.000 orang) yang juga dianalisis. Dalam salah satu kelompok pasien, para peneliti menemukan fakta bahwa tingkat aktivitas yang lebih tinggi antara 52 gen LSC berarti 78% risiko kematian dalam jangka waktu tiga tahun. Hal ini berbanding dengan 57% risiko kematian pada rentang waktu yang sama untuk pasien AML dengan aktivitas gen lebih rendah di antara gen-gen spesifik. Dalam kelompok pasien AML lainnya, tim peneliti mengamati bahwa aktivitas gen yang risiko lebih tinggi sebesar 81% mendapatkan penyakit kembali setelah lebih dari tiga tahun, dibandingkan dengan hanya 48% risiko antara pasien dengan aktivitas gen rendah. Apalagi Gentles dan koleganya menemukan aktivitas yang umumnya lebih tinggi di antara 52 gen LSC. Ini berarti tanggapan yang lebih buruk terhadap pengobatan kemoterapi dan tingkat remisi yang lebih rendah. Para penulis menyarankan bahwa dengan 'skor' tingkat aktivitas ini pada 52 gen dari rendah ke tinggi, dokter mungkin bisa memprediksi lebih baik seberapa bagus pasien AML akan merespon terapi. Temuan ini juga bisa membantu memajukan rancangan penelitian selanjutnya yang bertujuan meningkatkan strategi pengobatan secara keseluruhan. "Pada akhirnya, model ini memiliki implikasi besar untuk terapi kanker, terutama bahwa untuk mencapai penyembuhan, kanker sel induk harus dihilangkan," kata penulis penelitian dalam rilis berita di jurnal. Menurut pendapat Dr Nelson Chao, seorang profesor kedokteran dan imunologi, serta kepala divisi dari terapi sel di Duke University di Durham, NC, pekerjaan saat ini merupakan upaya pendekatan sangat personal untuk pengobatan penyakit. "Ini adalah obat pribadi, yang bisa menemukan ciri khas individu dengan penyakitnya. Sehingga setiap pasien akan ditangani sebagai seorang individu. Karena tidak semua orang memiliki AML dengan jenis tumor yang sama," jelas Chao. Quote:
|
#2
|
||||
|
||||
![]() Bermanfaat? gunakan ![]() Thread sampah? skip aja ndan...tidak perlu memberikan komen di thread sampah. Repost/Salkam? silahkan dimoderasi mohon partisipasinya untuk menambahkan tag ![]() |
![]() |
|
|