Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Health

Health Mencegah lebih baik dari mengobati. Cari tahu dan tanya jawab tentang kesehatan, medis, dan info dokter disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 19th January 2011
blinkihc's Avatar
blinkihc blinkihc is offline
Moderator
 
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#045~TM#090/Pal
Posts: 3,291
Rep Power: 39
blinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Guru
Default Bedah Laparoskopi Ringankan Inkontinensia

Silahkan dibaca n d komen

Quote:

KABAR gembira bagi para perempuan obesitas parah yang biasanya mengalami inkontinensia. Setelah sebuah studi di Australia menyebutkan operasi lambung untuk menurunkan berat badan dapat meringankan gangguan berkemih ini.

"Ini dapat memberikan manfaat tambahan bagi wanita yang menjalani bedah lambung," kata dr. Weranja B. K. Ranasinghe, penulis utama studi tersebut.


"Sejumlah besar penelitian telah menunjukkan hubungan antara obesitas dan inkontinensia, terutama pada wanita," kata Ranasinghe.


"Operasi gastric banding, yaitu mengikat bagian atas lambung, menjadi salah satu pilihan untuk menurunkan berat badan bagi mereka yang mengalami obesitas, dan operasi ini memberikan efek yang baik. Tapi sangat sedikit yang diketahui tentang masalah urologis terkait dengan pembedahan ini. Jadi kami berupaya untuk menyelidikinya."


Dalam bedah laparoskopi, salah satu dari operasi penurunan berat badan yang paling banyak dipilih, dokter bedah mengikatkan pita silikon di bagian atas lambung, sehingga terbentuk sebuah kantong kecil. Ini untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk sebelum merasa kenyang.


Obesitas merupakan masalah kesehatan yang meluas di seluruh dunia, yang meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes dan kanker. Lebih dari 50 persen warga Australia memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, kata Ranasinghe, yang bekerja di bagian urologi di Austin Hospital di Melbourne. Selain itu, sekitar satu dari empat orang mengalami beberapa bentuk inkontinensia, yang mungkin disebabkan oleh obesitas.


Untuk studi yang diterbitkan dalam British Journal of Urology International edisi Januari ini, para peneliti mengana�isis survei diselesaikan oleh 142 wanita (berusia rata-rata 48 tahun) dan 34 pria (usia rata-rata 53) yang telah menjalani bedah laparoskopi lebih dari satu dasawarsa di klinik di Australia. Para peserta studi diminta untuk mengingat gejala berkemih dan disfungsi ereksi sebelum dan setelah operasi.


Tercatat 65 persen wanita mengatakan mereka mengalami inkontinensia sebelum operasi, angka itu sekitar seperempat dari pria.


Angka yang tinggi itu menunjukkan, meski belum membuktikan, bahwa obesitas mungkin berperan. "Pada wanita, diperkirakan kelebihan lemak di sekitar perut akan meningkatkan tekanan pada kandung kemih, yang menyebabkan inkontinensia, terutama ketika batuk, bersin atau tertawa," kata Ranasinghe. "Pada pria, ini adalah mekanisme yang lebih kompleks dan sulit untuk dipahami."


Rata-rata, pria maupun wanita akan kehilangan berat badan sekitar 22,73 kilogram setelah bedah laparoskopi, ujar para peneliti.


Secara keseluruhan, inkontinensia membaik setelah operasi di kalangan kaum Hawa, tetapi mereka mengeluhkan lebih sering mengalami dorongan untuk buang air kecil - yaitu buang air kecil yang biasanya terjadi setelah munculnya dorongan tiba-tiba untuk buang air kecil. Peningkatan secara keseluruhan terjadi karena terjadi penurunan tekanan pada saluran kemih setelah operasi, papar Ranasinghe.


Sementara gejala inkontinensia pada pria tidak membaik setelah operasi, demikian berdasarkan penelitian.


Dan meski 83 persen dari para peserta studi pria mengaku mengalami disfungsi ereksi sebelum operasi, namun secara keseluruhan mereka mengatakan memiliki lebih banyak masalah seksual setelah bedah laparoskopi.


Ranasinghe mengatakan jumlah penelitian terhadap pria kecil, sehingga sulit untuk menentukan apakah operasi penurunan berat badan justru memperburuk fungsi seksual. Selain itu, penyembuhan pasti membutuhkan waktu. Manfaat jangka panjang dari penurunan berat badan, termasuk perbaikan pada pembuluh darah, diperkirakan dapat mengurangi disfungsi ereksi, jelas Ranasinghe.


Studi ini tidak mengana�isis sensitivitas seksual pada wanita.


Dr. Natan Bar-Chama, direktur pengobatan reproduksi pria di Mount Sinai School of Medicine di New York City, mengatakan nilai dari penelitian ini kecil karena hanya bergantung pada ingatan peserta studi.


Namun demikian, temuan terkait wanita dan inkontinensia selaras dengan penelitian lain, katanya.


Untuk pria, sudah diketahui bahwa penurunan berat badan dapat membantu menyembuhkan disfungsi ereksi, meskipun dampak khusus dari bedah laparoskopi masih perlu diteliti lebih lanjut.
Sumber


Last edited by blinkihc; 19th January 2011 at 12:35 PM.
Reply With Quote
  #2  
Old 19th January 2011
blinkihc's Avatar
blinkihc blinkihc is offline
Moderator
 
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#045~TM#090/Pal
Posts: 3,291
Rep Power: 39
blinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Gurublinkihc is Ceriwis Guru
Default

Pesan dari TS :

klo repost mohon maaf n silahkan diclosed
klo salah kamar silahkan di moderasi
klo suka silahkan :baca:
dan dicoment ndan

klo berkenan ditunggu kiriman melonnya
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 05:35 AM.


no new posts