PDA untuk Pengobatan Gangguan Jiwa

propaganda

Dari laporan survei terbaru American Psychiatric Association dalam acara 157th Annual Meeting, menunjukkan, penderita gangguan kejiwaan yang tergantung pada komputer genggam dapat mempengaruhi aktivitas keseharian mereka.

Survei ini melibatkan lebih dari penderita gangguan kejiwaan yang dilakukan Skyscape, penyedia perangkat lunak (software) untuk bidang medis dan keperawatan.

Responden menyatakan, penggunaan PDA memberikan keuntungan karena memungkinkan petugas medis menghabiskan waktu bersama pasien, ketika masih dalam perawatan dan memperbaiki kualitas keseluruhan perawatan terhadap pasien.

Lebih dari 64 persen rsponden menggunakan PDA lebih dari empat kali dalam sehari, sekitar 12 persen menggunakannya lebih dari 25 kali sehari. Beberapa PDA berguna untuk pasien gangguan kejiwaan, seperti DSM-IV-TR. Dan sekitar lebih dari 16 persen responden menyatakan, penggunaan PDA membuat mampu mengurangi kesalahan medis hingga 10 persen.

Ketika ditanyakan, bagaimana mereka menggunakan PDA, sekitar 68 persen penderita gangguan kejiwaan melaporkan ketergantungan mereka pada PDA untuk terapi mengurangi ketergantungan pada obat terlarang. Sedangkan ketika ditanyakan keuntungan spesifik pemakaian sehari-hari, sekitar 82 persen responden menyimpulkan, bahwa penggunaan PDA memungkinkan mereka untuk lebih peduli pada kondisi kesehatan dengan waktu efisien.

Selain itu, penderita juga percaya pada lebih dari satu aplikasi PDA. Lebih dari 78 persen responden menggunakan tiga aplikasi penangangan medis di PDA mereka. Persentasi ini lebih tinggi, dari jumlah
dokter yang melakukan bimbingan dalam survei Skyscape pada 2003.

Pada survei awal, Skyscape menemukan, peranti telekomunikasi genggam, seperti PDA atau smartphone, memberikan manfaat bagi industri medis. Berdasarkan survei di Desember 2003 menunjukkan, sekitar 95% dari 900 dokter di Amerika Serikat (AS), yang berpartisipasi, menganjurkan PDA sebagai alat untuk membantu mengurangi kesalahan penanganan medis.

Sementara National Academy of Science - Institute of Medicine melaporkan, total biaya akibat kesalahan medis dalam sistem kesehatan mencapai US$2 triliun setahun, bandingkan dengan biaya pencegahannya yang hanya mencapai lebih dari US$100 juta dalam penanganan pasien ketergantungan obat terlarang.
Apalagi, hampir 20% para petugas medis di AS memiliki perangkat lunak PDA yang diintegrasikan dengan sistem teknologi informasi (IT) rumah sakit (pengobatan, tagihan, rekaman medis pasien dan lainnya).

Survei juga menemukan, lebih dari 88% dokter menggunakan PDA sebanyak empat kali sehari, sekitar 15% menggunakannya lebih dari 25 kali sehari.

Ketika ditanyakan bagaimana mereka menggunakannya, sekitar 72% dokter melaporkan, mereka percaya PDA untuk tujuan pengobatan- terutama untuk penderita ketergantungan obat terlarang, pengobatan klinis, bimbingan pemakaian obat dan petunjuk penanganan rumah sakit.

source

Terkait:

Menu