
24th January 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
SPS Setuju Standar Upah AJI Jadi Acuan
Quote:
TEMPO Interaktif, Jakarta -Direktur Eksekutif Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) Asmono Wikan menyatakan setuju standar upah layak Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dijadikan acuan dalam mengupah jurnalis.
Dia berjanji akan terus mendorong pengusaha penerbitan surat kabar memperbaiki standar upah jurnalisnya. "Apa yang dilakukan AJI bisa dijadikan tonggak dalam mengupah jurnalis," kata Asmono saat dihubungi akhir pekan lalu.
Menurut Asmono, meski bersifat imbauan, standar upah AJI setidaknya bisa memberi gambaran mengenai standardisasi hidup layak jurnalis. Dengan standar upah itu, kata dia, jurnalis bisa bekerja lebih profesional.
Baru-baru ini, AJI merilis secara serentak standar upah layak jurnalis di 16 kota, yakni Jakarta, Surabaya, Kediri, Semarang, Yogyakarta, Medan, Bandar Lampung, Pontianak, Batam, Pekanbaru, Makassar, Kendari, Palu, Denpasar, Kupang, dan Jayapura.
Berdasarkan survei AJI, standar upah layak jurnalis di Jakarta sebesar Rp 4,7 juta per bulan, naik 2,6 persen dibanding tahun sebelumnya, yakni Rp 4,6 juta. Standar upah tersebut diberikan kepada reporter yang baru diangkat menjadi karyawan.
"Namun kenaikan tersebut tergolong mini jika dibandingkan dengan angka inflasi 2011, yang diperkirakan mencapai 6 persen," ujar Ketua AJI Jakarta Wahyu Dhyatmika.
Wahyu mengatakan kondisi pengupahan yang memadai memiliki arti penting bagi upaya membangun pers yang berkualitas di negeri ini. Tanpa jaminan pendapatan yang memadai, kata dia, jurnalis akan menggadaikan harga diri mereka dan rentan terjebak pada praktek suap serta sogok, yang menggerus independensi mereka dalam membuat produk jurnalistik. "Akibatnya, publik akan mendapat informasi yang bias kepentingan dan manipulatif," kata dia.
Namun, menurut Asmono, standar upah yang dirilis AJI tak bisa diberlakukan sama rata terhadap seluruh perusahaan media. Sebab, kata dia, kondisi ekonomi perusahaan tidak sama. "Ada media yang mapan, tapi ada juga yang tidak sehat," ujarnya.
|
...........
Last edited by atheis; 24th January 2011 at 05:54 AM.
|