
28th January 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
32 WNI Dipulangkan dari Tunisia

Demonstrasi di ibukota Tunisia, Tunis (AP Photo/Salah Habibi)
Quote:
VIVAnews - Sebanyak 32 warga negara Indonesia yang bekerja di Tunisia dipulangkan kembali ke tanah air pada Kamis, 27 Januari 2011. Selain situasi Tunisia yang semakin memburuk, mereka juga dipulangkan karena majikan mereka telah melarikan diri ke luar negeri.
Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Triyono Wibowo di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, mengatakan bahwa ke 32 WNI ini semuanya bekerja di lingkungan keluarga dekat Presiden Tunisia, Zine El Abidine Ben Ali.
Ketika revolusi rakyat yang terjadi di Tunisia berhasil menjatuhkan Presiden Ben Ali yang telah berkuasa selama 23 tahun, presiden diikuti sebagian besar keluarganya dilaporkan kabur ke luar negeri. Hal ini menyebabkan para WNI kehilangan majikan dan tempat tinggal.
�Ke-32 orang yang kehilangan majikan ini akhirnya di bawa kembali ke tanah air,� ujar Triyono.
Triyono menjelaskan bahwa ke 32 orang WNI ini bekerja di sektor informal, yaitu sebagai pembantu di lingkungan keluarga presiden. Triyono mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai surat izin kerja dan izin tinggal, serta tanpa dilindungi kontrak kerja yang jelas karena pengiriman dari Indonesia dilakukan tidak melalui prosedur yang ditetapkan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
�KBRI di Tunis pada awalnya tidak mengetahui keberadaan mereka, karena mereka tidak terdaftar dan tidak melapor. Barulah setelah terjadi pergolakan, mereka diketahui keberadaannya,� ujar Triyono.
Namun demikian, ujar Triyono, sudah menjadi tugas KBRI di manapun melindungi warga negara Indonesia, baik yang legal maupun yang ilegal. Kepulangan mereka ke Indonesia dan langsung ke kampung halaman semuanya ditanggung oleh Kementerian Luar Negeri. �Ini adalah bentuk kepedulian dan keberpihakan Kementerian Luar Negeri terhadap WNI yang mengalami musibah,� ujar Triyono.
Ke 32 WNI tersebut, sebanyak 25 di antaranya berasal dari kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sisanya berasal dari daerah Tasikmalaya, Subang, Sukabumi, Karawang, dan Lampung.
Kerusuhan berdarah di Tunisia dipicu oleh tingginya harga pangan dan meningkatnya angka pengangguran terpelajar di Tunisia. Sebanyak 78 orang tewas dan 94 lainnya terluka, kebanyakan dari mereka adalah polisi yang mengamankan massa. Kerusuhan ini merugikan Tunisia sebesar US$2 miliar atau Rp18 triliun. (umi)
|
|