| FAQ |
| Calendar |
|
|
#1
5th June 2010
|
||||
|
||||
Hippo Time
� Izinkan dirimu merasakan secara mendalam perasaanmu, lalu meresponslah terhadap perasaan itu. Suatu ketika, rasa sakit yang kamu alami akan menjadi kekuatanmu� (Milton Ward, The Brillian Function of Pain).Istilah Hippo Time ( diperkenalkan oleh penulis Paul Mc. Gee) Intinya adalah waktu tenang. Yakni, waktu ketika anda merenung, memikirkan atau menenangkan diri dari suatu pengalaman tidak menyenangkan yang baru saja dialami. Terkadang, terhadap orang yang berduka atau mengalami kemalangan, kita berkata � Ayolah, lupakan saja, segera bangkit lagi�. Memang nasehat ini berguna bagi orang tertentu, tapi bagi beberapa jenis individu yang membutuhkan waktu tenang, justru itu bukanlah nasehat terbaik. Ada seorang teman yang sulit sekali untuk kembali berpacaran, setelah pacarnya meninggalkan dia hampir 10 thn, ia tetap single, ada lagi seorang ibu yang masih tetap berduka setelah 8 thn ditinggal mati oleh suami.Ini adalah contoh orang2 yang tidak �menikmati� waktu �hippo time� nya saat dibutuhkan oleh jiwanya. Hippo Time bisa menjadi momen mencerahkan bahkan memberikan makna mendalam, sebagai contoh : Eric Clapton, penyanyi dan gitaris terkenal, thn 1991 kehilangan putranya bernama Connor, 4 thn, lantaran jatuh dari lantai 53 apartemen teman ibunya. Ia begitu terpukul, namun dalam masa sedihnya, lahir sebuah lagu yang masuk Billboard Hot 100, Tears in Heaven. Saat berada dalam kemalangan/pengalaman yang secara emosional membuat kita terpuruk, �hippo time� bisa sangat bermanfaat asal jangan terlalu lama, karena bisa berbahaya, kita jadi sulit untuk bangkit kembali. Selama masa itu, sebaiknya bicarakan dengan orang yang tepat, agar kita bisa mendapat persfektif lain, namun ingat, sebaiknya jangan terlalu lama dan mendalam karena bisa berakibat frustasi.Putuskan berapa lama �hippo time� ini berlangsung dalam hidup anda . Setelah itu, katakan dengan tegas : � Saya menerima kenyataan ini dan sekarang ini memutuskan untuk melanjutkan kehidupan saya� Inilah masa ketika anda belajar menerima sekaligus berdamai dengan pengalaman pahit anda. Percayalah, dengan cara demikian kita belajar untuk menjadi pribadi yang hebat. � Mereka yang hebat, bukanlah mereka yang belum pernah mengalami masalah, tetapi yang bisa bangkit setelah menghadapi masalah� Terkait:
|
 |
|
|
