|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]()
Quote:
Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh mengatakan pada Rabu waktu setempat bahwa dirinya tidak akan melanjutkan kepemimpinannya yang sudah berjalan selama tiga dekade pada akhir periode 2013.
Saleh yang menyaksikan bagiamana tumbangnya pemimpin Tunisia dan juga demonstrasi besar yang mengguncang Mesir, ia berjanji tidak akan meneruskan tampuk kepemimpinannya kepada putranya, tapi dia meminta kepada oposisi untuk menahan diri. "Saya hadir di sini untuk konsesi negara. Apa yang diinginkan negara ini menjadi keinginan pribadi kami. Tidak ada perpanjangan, tidak ada kekuasaan warisan, tidak ada perekayasaan waktu," ujarnya pada parlemen. Pernyataannya tersebut diutarakan sehari sebelum rencana reli besar-besara yang disebut "Hari Kemarahan," yang diorganisir oleh oposisi yang dijadikan barometer warga Yaman untuk mengikuti jejak Mesir dan Tunisia untuk meminta perubahan pemerintah. "Saya meminta pihak oposisi untuk menahan semua rencana, protes dan pendudukan," ujar Saleh seperti dilansir Reuters, Rabu (2/2/2011). Saleh pun mengajukan penawaran untuk batas kepresidenan dan berjanji akan menaikkan gaji pegawai sipil dan personil militer menjadi USD47 perbulan. Partai penguasa Yaman akan meminta Saleh turun dari jabatannya saat periodenya berakhir pada 2013. Tapi beberapa anggota dari partainya membuat gusar oposisi dengan mengajukan proposal agar dia berkuasa lebih lama. Partai oposisi pun mencoba untuk menggalang masa untuk menentang ide tersebut pada bulan Desember, tapi akhirnya gagal karena jumlahnya yang sedikit. Tapi, minggu lalu partai oposisi berhasil menggalang masa hingga mencapai 16 ribu orang untuk turun ke jalan meminta perubahan dalam pemerintahan. Sebagian demonstran meminta agar Saleh turun dari posisinya |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|