|
Go to Page... |
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
|||
|
|||
![]()
http://jawapos.com/halaman/index.php?act=showpage&kat=4
Quote:
MANILA - Hasil polling pemilihan presiden Filipina semakin memanjakan Benigno "Noynoy" Aquino. Hingga kemarin (7/5), tiga hari jelang pilpres, satu-satunya anak laki-laki mendiang Presiden Corazon Aquino tersebut masih unggul atas saingan terberatnya. Yakni, mantan Presiden Joseph "Erap" Estrada.
"Kami sangat berterima kasih kepada seluruh rakyat Filipina. Mereka memahami kebenaran seluruh pesan yang kami sampaikan dan mampu melihat ketulusan kami," tandas Noynoy di hadapan para pendukungnya seperti dikutip Agence France-Presse. Berdasar hasil jajak pendapat yang dirilis kemarin, dukungan untuk anak ketiga Aquino itu dilaporkan mencapai 42 persen. Selalu menjadi yang pertama dalam setiap polling benar-benar membuat Noynoy tidak mau kalah. Kemarin dia menyeru seluruh pendukungnya untuk ikut mengawasi jalannya pilpres. Mulai pencoblosan sampai penghitungan suara. Dengan demikian, para pendukungnya bisa ikut mengamankan kemenangan pria 50 tahun yang optimistis bakal mengalahkan Erap itu. Dia khawatir, kubu lawan akan mencurangi perolehan suaranya. Sebab, pemilu Filipina memang identik dengan kecurangan. "Mereka yang berniat curang akan jauh lebih kreatif. Tetapi, kita harus benar-benar yakin bahwa rakyat mengharapkan kemenangan kita pada Senin lusa," lanjut Noynoy dalam kampanye terakhirnya di Manila kemarin malam. Di ibu kota Filipina itu massa Noynoy mencapai puluhan ribu. Dalam kesempatan tersebut, Noynoy juga berusaha keras menghalau bayang-bayang sang ibu dari karir politiknya. Maklum, dia memang lebih dikenal sebagai Noynoy yang putra Aquino daripada Noynoy yang senator junior Kongres Filipina sejak 2007. Citra Noynoy yang tertutupi oleh sosok sang ibu itu menjadi senjata andalan Erap untuk menghalau para pendukung sang rival. "Jika rakyat diizinkan memilih dan suara mereka dihitung dengan benar, saya rasa saya pasti menang," tandas politikus berkacamata tersebut seperti dilansir Associated Press. Berdasar hukum yang berlaku di Filipina, kandidat yang sukses meraup suara mayoritas akan langsung didaulat menjadi presiden. Asalkan, ada jaminan dari komisi pemilihan bahwa pilpres tidak diwarnai kecurangan. Bersamaan dengan itu, Erap mengajukan permohonan penundaan pilpres kepada Mahkamah Agung (MA) Filipina. Dia khawatir, proses penggantian memory card pada mesin-mesin penghitungan suara tidak selesai dalam waktu tiga hari. Sebab, jumlah memory card yang harus diganti mencapai 80.000 buah. Namun, sampai tadi malam MA belum memberikan jawaban. (hep/c10/dos) |
#2
|
||||
|
||||
![]()
Nice sharing ndan
Asal jangan rusuh lagi aja tuh negara |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|