Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon Senin memuji perjanjian damai baru untuk mengakhiri berpuluh tahun pemberontakan separatis Muslim yang menewaskan 150.000 orang di Filipina, dan menawarkan bantuan PBB "yang diperlukan."
Perjanjian ini akan menciptakan pembentukan satu daerah semi-otonomi Muslim baru di wilayah yang kaya sumber alam di Mindanao, Filipina selatan, yang dianggap Front Pembebasan Islam Moro dengan kekuatan 12.000 petempur sebagai tanah air leluhur mereka, lapor AFP.
Ban memuji "Presiden Benigno Aquino untuk visi dan keberanian, serta komitmen pimpinan MILF, dalam mencapai prestasi yang bersejarah ini," kata pernyataan PBB.
Sekjen menyatakan "berharap tulus untuk perdamaian dan kemakmuran kepada pemerintah dan rakyat Filipina," dan khususnya kepada rakyat di wilayah semi-otonom baru itu, yang disebut Bangsa Moro.
Mindanao berperan sebagai pangkalan bagi MILF, kelompok gerilyawan yang terbesar dan paling penting, setelah Front Pembebasan Nasional Moro menandatangani perdamaian perjanjian dengan pemerintah pada 1996.
Wilayah tersebut adalah salah satu bagian yang paling subur dan kaya sumber daya di kepulauan itu - namun kekerasan dan kerusuhan berpuluh tahun telah menjadikannya sebagai salah satu daerah termiskin di Filipina.
Pemberontakan, yang dimulai pada tahun 1978, telah menyebabkan 150.000 orang tewas dan ratusan ribu mengungsi.
antaranews.com
__________________
ﷲ ☯ ✡ ☨ ✞ ✝ ☮ ☥ ☦ ☧ ☩ ☪ ☫ ☬ ☭ ✌