
7th February 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Budaya Tanam Pohon di Jateng Patut Dicontoh
Quote:
BOYOLALI--MICOM: Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menilai Jawa Tengah merupakan daerah yang memiliki budaya menanam terbaik di Tanah Air sehingga daerah lain perlu belajar dari provinsi ini.
"Saya senang berkunjung ke Jateng karena budaya menanam pohon yang ada di masyarakat sangat luar biasa," katanya saat menyerahkan bantuan bibit tanaman keras kepada 20 unit kebun bibit rakyat (KBR), di Dukuh Jambean, Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (4/2).
Menteri yang didampingi dengan Bupati Boyolali Seno Samodro dalam kesempatan itu menyerahkan bantuan dana rehab rumah sebanyak 100 unit bagi korban letusan Gunung Merapi, masing-masing mendapat Rp2,5 juta.
Zulkifli Hasan mengatakan pihaknya mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa yang berhalangan hadir karena dipanggil Presiden di Istana Negara untuk mengikuti rapat koordinasi.
Lebih lanjut ia mengatakan, Jateng yang memiliki budaya menanam tersebut alangkah baiknya jika dapat ditiru oleh masyarakat di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan provinsi lain.
"Jika budaya menanam ini dapat berjalan baik di daerah lain, tentunya akan sejalan dengan program pemerintah," katanya.
Kebijakan dari Kementerian Kehutanan soal lingkungan adalah menghentikan izin baru kegiatan penebangan di wilayah hutan primer sejak tahun 2010 dan menggalakkan program rehabilitasi hutan secara besar-besaran.
Oleh karena itu, pihaknya sangat mendukung adanya kegiatan program menanam pohon di seluruh Tanah Air temasuk Boyolali yakni satu orang menanam satu pohon.
Namun, Menhut bahkan meminta agar ditingkatkan lagi yakni satu orang menanam satu pohon satu bulan sehingga mereka satu tahun bisa menanam pohon sebanyak 12 pohon.
"Jika penduduk Indonesia ada sekitar 200 juta jiwa, sehingga hingga 2014 bisa menanam hingga dua miliar pohon," katanya.
"Pemerintah menyediakan bantuan bibit pada 2010 untuk 8.000 kelompok atau per kelompok mendapat Rp50 juta, sedangkan pada 2011 ini, akan dibagikan untuk 10 ribu kelompok," katanya. (Ant/X-12)
|
|