Jakarta - Posisi strategis Ruhut Sitompul sebagai Ketua Divisi Partai Demokrat (PD) bidang Hubungan Masyarakat sekaligus jubir partai dinilai kurang pas. Ruhut yang kontroversial dan konfrontatif bisa jadi bumerang yang merugikan citra PD.
"Kalau Ruhut jadi jubir Partai Demokrat, bisa jadi bumerang yang kontraproduktif bagi citra Partai Demokrat dan SBY di mata rakyat," kata peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi kepada detikcom, Jumat (11/6/2010).
Menurut Burhan terlalu berisiko PD memposisikan Ruhut sebagai ujung tombak pencitraan PD. Ruhut dinilai gagal mencitrakan dirinya di mata masyarakat dan akan menurunkan citra PD menjelang Pemilu 2014.
"Bagaimana mungkin PD dan SBY menggantungkan harapan pencitraan di tangan Ruhut Sitompul yang gagal menjadi politisi yang baik di mata publik," kritik Burhan.
Burhan menyarankan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum untuk memilih orang lain untuk divisi humas. Ruhut dipandang lebih layak membidangi hukum.
"Bidang hukum lebih tepat bagi seorang Ruhut ketimbang dia masuk divisi pencitraan. Setiap pengurus harus memiliki track record dan pengalaman pendidikan yang sesuai," jelas Burhan.
Sumber
menurut kumendan gmn kalo spt itu?

sipoltak