Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > News > Nasional

Nasional Berita dalam negeri, informasi terupdate bisa kamu temukan disini

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 16th February 2011
SuperBlue's Avatar
SuperBlue SuperBlue is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: Feb 2011
Posts: 1,120
Rep Power: 38
SuperBlue is Ceriwis GuruSuperBlue is Ceriwis GuruSuperBlue is Ceriwis GuruSuperBlue is Ceriwis GuruSuperBlue is Ceriwis GuruSuperBlue is Ceriwis GuruSuperBlue is Ceriwis GuruSuperBlue is Ceriwis GuruSuperBlue is Ceriwis GuruSuperBlue is Ceriwis GuruSuperBlue is Ceriwis Guru
Default Masyarakat Jangan Terprovokasi


Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com � Maarif Institute meminta kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi terhadap sejumlah aksi kekerasan berlatar belakang agama yang berlangsung belakangan ini.

Seperti diketahui, Selasa (15/2/2011), kembali terjadi serangan berlatar belakang agama terhadap Yayasan Pondok Pesantren Islam (Yapi) di Desa Kenep, Beji, Pasuruan, Jawa Timur. Setelah sebelumnya terjadi amuk massa di Temanggung, Selasa (8/2/2011), dan bentrok warga dengan pengikut Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, Minggu (6/2/2011).

Direktur Eksekutif Maarif Institut, Fajar Rizalul Haq, mengatakan, tindakan kekerasan berlatar belakang agama tersebut rawan dijadikan alat politik. "Saya melihat bukan persoalan mayoritas minoritas, karena sudah masuk wilayah politik. Masyarakat diminta tidak terprovokasi, akan dijadikan alat komoditas politik, ada aroma seperti itu," katanya ketika dihubungi, Rabu (16/2/2011).

Pihaknya juga meminta masyarakat agar dapat menjaga keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat. Jika tidak, keberagaman yang disikapi dengan kekerasan berlatarbelakang agama akan berdampak pada konflik horizontal. "Yang kemudian akan merugikan masyarakat, merusak modal sosial masyarakat yang sangat toleransi dan menghargai perbedaan, nilai-nilai ini akan tergerus," katanya.

Kekerasan berlatar belakang agama juga, kata Fajar, akan mengikis fondasi keberagaman bangsa.

Terkait aksi penyerangan terhadap Yayasan Pondok Pesantren Islam (Yapi) di Jawa Timur, Fajar mengatakan bahwa kejadian tersebut yang berlangsung tidak lama setelah kejadian Cikeusik dan Temanggung, yang memperlihatkan sisi gelap pluralisme keberagaman Indonesia. Serta kegagalan negara dalam melindungi kemajemukan dan warga negaranya. "Memberikan pilihan kepada pemerintah untuk memberi ruang garis keras semena-mena kepada minoritas atau berdiri pada konstitusi, tegas terhadap garis keras. Yang terpenting minoritas harus diberi perlindungan dan keadilan," katanya.


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 03:31 AM.


no new posts