Oke ini adalah pengalaman lain gw saat menjadi guide nya Komunitas Historia Indonesia. Awal tahun 2012 ini kegiatan KHI agak sepi, mungkin itu terkait juga dengan kesibukan akang asep (founder KHI) yang berkutat dengan tesisnya. Hal ini pula yang kemudian mengelitik gw untuk ngomporin beberapa volunter KHI bikin trip.
Orang yang jadi sasaran kali ini adalah Diaz. Hasil chating membuahkan kesepakatan utuk bikin wisata gratisan ke Menteng. Kenapa Menteng? simple sih pertama, gw abies baca sebuah novel sejarah (minjem ama diaz) yang salah satu setingannya di menteng, dua KHI udah pernah ngadian acara kesana tp udah lama banget sekitar 2010, ketiga Menteng itu ada di pusat kota, banyak dari kita yang sering banget meluncur di ruas ruas jalan menteng tp gak banyak orang yang tau kalo menteng itu juga mempunyai sejumlah bangunan bersejarah. Trus kenapa gratisan? Karna tujuan gw dan teman-teman bukanlah provit tapi bagaimana mengajah generasi muda untuk mencintai sejarah bangsanya.
Hari yang dipih adalah tgl 19 Februari 2012.Dua minggu persiapan di isi dengan berbagai macam debat dan diskusi antara gw dengan sang PJ yaitu diaz plus nyari bahan-bahan materi dan juga mengurus ijin.
dan inilah para volunteer KHI yang ikut serta
[/spoiler]
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for volunteer KHI:
The Trip 19 Februari 2012
Jam 6 pagi semua udah siap, ica dan ipung juga udah dateng dan perlengkapan langsung dinaikin ke mobil. gw yang kebagian mandi paling belakang jd yang paling belakangan juga siapnya. Wakakakakkakakakaka ngantuk kakak mohon dimaklumi. Jam 6.30 kita mulai jalan ke Gedong Juang. Tapi pagi Hari ini gak seperti pagi-pagi biasanya. Biasanya jam segitu matahari udah senyum-senyum genit tp udara pagi itu cukup gelap. Cuma bisa berharap gak akan ujan.
Yak harapan tinggal harapan ketika mobil medekati wilayah menteng, ujang rintik rintik turun dan terus bertambah lebat. begitu sampe volunteer yg dateng baru dwi dan rombongan dari beskem. peserta pun sedikit. Cuma bs bengong gw saat itu. banyangkan peserta yang terdaptar ada 300 oramg tp karna hujan yah begitulah. Kemudian gw banyak dapet sms dari volunteer yang terjebak ujan dimana-dimana. Makin hopless.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for volunteer:
Jam 8an peserta udah lumayan plus ada beberapa volunteer yang menerjang hujan untuk datang. Teman-teman Media pun mulai berdatangan. Tercatat ada 4 Stasiun TV yang meliput kegiatan kami. Setelah di bagi kelompok ternyata ada 3 kelompok. Peserta pun langsung digiring ke ruang audio visual untuk menonton. semua volunteer lalu diperkenalkan. Setelah itu peserta pun disuguhi Film tentang sejarah keberadaan Gedung Joang 45.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for nonton film:
Jam 9an kami mulai jalan. Sebagai pemandu kelompok 1 (dengan pita Hijau) gw langsung menggiring kelompok hijau menuju gedung utama museum joang. Di depan, sebelum masuk gw sempat menerangkan
sejarah gedong juang 45 dengan sebelumnya kenalan dulu dong. Gedung ini berdiri sejak tahun 1920 yang pada awalnya diperuntukakan bagi sebuah Hotel. Namanya Hotel Schomper dan merupakan hotel termewah di pinggiran batavia saat itu. Kenapa namanya Schomper ya karna pengelola sekaligus pemilik hotel ini adalah keliarga LC. Schomper. Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini diambil alih oleh pemuda Indonesia untuk selanjutnya difungsikan sebagai kantor jawatan propaganda Jepang yang kalo bahasa kerennya Gensedenbu Senenbu. Nah disinilah kemudian para pemuda Indonesia menerima pendidikan politik yang kesemua kegiatannya dibiayai penuh oleh Jepang. Setelah kemerdekaan gedung ini pun kembali beralih fungsi menjadi gedung kemetrian pengerah tenaga rakyat dan disusul dengan kantor Dewan harian Nasional 45 dan sejak 19 Agustus 1974 Gedung ini menjadi Museum.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Kemudian gw pun mengajak kelompok hijau memasuki ruang demi ruang di Museum Joang 45. Sesuai kesepakatan antara gw dan diaz maka gw akan memandu di museum sedangkan diaz akan memandu di gedung-gedung dan sepanjang jalan saja. namun sepertinya kesepakatan tidak berjalan semestinya.. Diaz yang kemudian disibukkan dengan mengatur ini dan itu menyebabkan gw lah yang memandu di semua rute. Untuk di Museum Juang Diaz berperan sebagai co guide gw dan tentunya Time Keeper yang GALAK. agak bete sih merasa di buru-buru karna group berikutnya sudah mau masuk ke museum juga. Sebantar-bentar di cut di suruh pindah ruangan.. Gak sukanya di buru-buru tuh bikin pala gw puyeng... harus memilah milah infomasi mana yang gw bs berikan dan mana yang gak usah diberikan plus engap yee ngomongnya kudu cepet-cepet.
Trus ada apa aja di Museum Joang???
Ruang pertama adalah menceritakan tentang Nusantara yang menjadi penghasil rempah-rempah dna menarik datang bangsa eropa dan berujung pada Penjajahan Belanda. Keterangan dapat diperoleh dalam sejumlah poster disana. Terdapat pula Pedang dan Lukisan pangeran Diponogoro, serta tanda-tanda jasa dari Chaerul Saleh (tokoh pemuda menteng 31).
[spiler= lukisan pangeran diponogoro]
Beranjak ke ruangan berikutnya terpampang sejumlah poster-poster propaganda Jepang yang ketika datang ke Indonesia mengaku sebagai saudara tua nya Indonesia. Ruang kedua berisi segala informasi tentang penjajahan Jepang. Dari mulai seragam yang dikenakan oleh tentara PETA, berabgai poster yang menggambarkan penyerahan kedaulatan belanda di Kalijati, lalu berbagai goa jepang yang tersebar di indonesia, plus samurai dengan 3 ukuran. Samurai yang paling pendek dipergunakan oleh tentara Jepang untuk Harakiri dalam keadaan terdesak.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for :
Ruang berikutnya adalah ruang seputar peristiwa proklamasi. Gak banyak yang bisa gw ceritakan di ruangan ini karna peristiwa nya sendiri akan gw ceritakan di museum perumusan naskah proklamasi (naspro). Ada lukisan bung karno dan bu fat, beberapa diorama dll.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for lukisan bu Fat:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for lukisan pak karno:
Ruang berikutnya adalah ruang yang kalo gw sebut sih ruang diplomasi. Isinya berbagai informasi perundingan-perundingan yang pernah diikuti oleh Indonesia. perundingan-perundingan itu lebh banyak yg merugikan loh. dan membuat wilayah NKRI pun terpecah pecah sehingga pada akhirnya pemerintah saat itu mengeluarkan kebijakan ORI dan ORIDA.. apaan tuh ori dan orida????? ori adalah oeang republik indonesia dan orida adalah oeang republik indonesia daerah. mengingat wilayah RI saat itu yang terpecah-pecah menyebabkan sulitnya sirkulasi uang ori dan dikeluarkanlah kebijakan orida.
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for lukisan peristiwa surabaya:
ruang terakhir adalah ruang memorabilia. disini kita bs melihat replika tandunga bapak Sudirman, barang-barangd ari DR. Moestopo (tokoh pada kejadian 10 november di Syrabaya), bambu runcing, seragam TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar), berbagai poster dan foto, berbagai perlengkapan perang dll.