FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Travel, Wisata, Liburan Suka jalan-jalan dan traveling ke berbagai mancanegara? yuk sharing dan berbagi tips disini |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Libur lebaran kemarin akhirnya saya bisa kembali traveling, akhirnya bisa ke Sulsel juga. Fyuhhh� Sejak lama sebenarnya saya ingin mulai menuliskan cerita-cerita backpacker-an saya, cuma baru kali ini bisa kesampaian. Senangnya ![]() Kemarin sebenarnya sempat bingung mau pergi kemana libur lebaran ini. Dalam hati saya sudah bertekad, berapa pun biayanya, apa pun hambatannya, rencana backpacker-an di libur lebaran ini harus jadi. Titik. Hihi. Apalagi liburan cukup panjang dan ditambah cuti beberapa hari, bisa dapat liburan yang lumayan ![]() Di tengah kebingungan memilih destinasi wisata yang asik, kebetulan seorang teman cerita kalau Sulawesi Selatan bisa jadi pilihan menarik untuk jalan-jalan. Awalnya saya sempat bertanya-tanya �Memangnya di Sulawesi Selatan ada apa? Bukannya cuma ada wisata Tana Toraja?� Tapi lalu teman saya itu memberikan contoh gambaran wisata di Sulawesi Selatan, ada link Youtube yang dia kasih. Ini videonya.. Setelah melihat video itu, saya langsung ngidam banget pengen ke Sulawesi Selatan. Sungguh tak menyangka, ternyata Sulawesi Selatan punya titik-titik wisata alam yang bagus banget. Teman saya itu juga bilang kalau Sulawesi Selatan ingin jadi �The Next Bali�. Keren! Tanpa pikir panjang, akhirnya saya putuskan untuk pergi melancong ke Sulawesi Selatan. Tiket langsung saya pesan hari itu juga ![]() Fuuzzz.. Penerbangan yang saya pilih adalah Lion Air mengingat harga yang terjangkau untuk saya. Harga tiket tak jauh beda dengan pergi ke Bali ataupun Singapura. Cukup dengan budget sekitar Rp 650 ribu, sudah bisa terbang ke Sulawesi Selatan. ![]() Terbang naik Lion Air itu enak-enak nggak enak. Maksudnya gini, dari segi harga sih enak, tapi dari segi kenyamanan jujur aja saya kurang suka naik Lion Air karena jarak bangku yang terlalu rapat dengan bangku penumpang depan. Kalau boleh membandingkan, saya lebih memilih naik Air Asia karena ada jeda antara lutut saya dengan bangku depan. Kalau Lion Air terlalu mepet, bikin pegel dan merasa sempit. But anyway, saya tetap menikmati penerbangan ini ![]() Saya ikut penerbangan pertama, sekitar pukul 05:30 WIB, tiba di kota Ujung Pandang (Makassar) sekitar pukul 08:55 WITA. Penerbangan sekitar 2,5 jam. Namun karena perbedaan waktu 1 jam, seolah terbang selama 3,5 jam. Selingan sedikit. Kadang saya suka bertanya-tanya, kenapa ya nama lain kota Makassar itu Ujung Pandang? Apa betul secara harfiah, kalau dilihat dari Kalimantan atau Jawa ada di ujung pandangan? ![]() Anyway, akhirnya saya bisa melihat dengan mata kepala sendiri Bandara Udara Sultan Hasanuddin yang terkenal bagus. Sebelumnya saya cuma pernah denger-denger aja, karena ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di tanah Sulawesi lho ![]() Suasana Bandara Hasanuddin memang mirip dengan terminal 3 Sukarno-Hatta yang mengambil gaya bandara-bandara di Singapura ataupun Malaysia. Cukup modern dan langsung disambut dengan iklan pariwisata setempat. ![]() Tak lupa, kapal Phinisi yang menjadi khas Sulawesi Selatan pun langsung menyambut wisatawan. ![]() Satu hal yang paling saya suka ketika keluar dari bandara, menghirup udara kotanya yang segar, jauh lebih baik dari kondisi udara di Jakarta. Dan tentunya, bikin tak sabar untuk segera jalan-jalan. ![]() Dari bandara, kemudian naik Taxi ke hotel. Saya baru tahu kalau grup Bosowa juga punya usaha Taxi. Dan sepertinya, armada Taxi Bosowa cukup banyak di Makassar. Maklum saja, pemiliknya boleh dibilang saudagar yang menguasai kota Ujung Pandang ini, yaitu keluarga Aksa dan Kalla. Untuk hotel tempat menginap, saya pilih The Imperial Arya Duta Hotel di kota ini. Mumpung lagi diskon, harga kamar di hotel mewah ini cuma dikenakan Rp 500 ribu per malam. Berhubung saya di kota ini cuma 3 hari 2 malam, gapapa deh keluar uang kurang lebih Rp 1 juta untuk menginap di sini selama 2 malam. Lagipula, gak lama setelah masuk kantor kan sudah gajian lagi hehehe� ![]() Lokasi hotel persis di depan Pantai Losari yang menjadi ikon wisata pantai di kota ini. Tak jauh pula dari Universal Studio-nya Chairul Tanjung si Anak Singkong, benteng Fort Rotterdam, juga dekat dengan pelabuhan untuk berkeliling pulau-pulau di selat Makassar. Saya pikir, ketimbang cari hotel-hotel yang jauh dari pantai, mumpung lagi diskon, saya menginap di hotel mewah ini, supaya mempermudah akses berkeliling titik-titik wisata di Makassar. Semuanya berlokasi di sekitar Pantai Losari. Sesampainya di hotel, saya langsung beres-beres, bersih-bersih dan kemudian istirahat untuk mengumpulkan tenaga. Traveling itu sebetulnya �pekerjaan� yang melelahkan. Kadang kita suka lupa mengistirahatkan tenaga karena terbawa suasana liburan. Padahal itu penting lho. Gak lucu kan kalau masa liburan dihabiskan untuk meriang di kamar hotel saja? Hihi Fyuh.. Tak sadar, sudah cukup panjang tulisan ini. Jika berkenan, saya akan menuliskan lanjutan cerita ini lain waktu. Sebisa mungkin saya akan membagi cerita jalan-jalan saya ke Sulawesi Selatan ini yaa.. Makasii ![]() Terkait:
|
![]() |
|
|