FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Internasional Baca berita dari seluruh mancanegara untuk mengetahui apa yg sedang terjadi di dunia. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() TEMPO Interaktif,Tegucigalpa - Pemerintah Honduras menerapkan Undang-undang baru yang membolehkan anggota keluarga atau tamu yang terganggu dengan asap rokok di rumahnya melapor ke polisi. Undang-undang yang disahkan Senin kemarin ini menempatkan gangguan asap rokok sebagai delik aduan. Termasuk jika yang merokok adalah salah satu anggota keluarga sendiri. Jika baru sekali melanggar ketentuan ini, akan ada teguran lisan. Namun jika tak kapok dan masih saja mengulangi, si perokok akan ditangkap dan dikenai denda US $ 311 atau sekitar tiga juta rupiah. Jumlah ini setara dengan upah minimum bulanan di negara Amerika Tengah ini. Walaupun begitu, beberapa aktivis anti-merokok meragukan aturan ini bisa bekerja. "Tampaknya niatnya adalah untuk mendidik dengan cara aduan," kata Armando Peruga, seorang manajer program di World Health Organization's Tobacco-Free Initiative. Peruga memuji langkah Honduras yang mengadopsi undang-undang anti-merokok yang sudah diadopsi di beberapa negara. Tapi Peruga mengatakan, klausul yang memungkinkan anggota keluarga untuk memanggil polisi karena saudaranya merokok, membingungkan. �Tak masuk akal, karena hukum jelas tidak melarang merokok di rumah-rumah," kata dia. Selama ini larangan merokok hanya berlaku di ruang publik atau privat tertutup. Jika merokok di tempat terbuka, perokok juga harus berdiri minimal enam meter dari orang yang tidak merokok. Beberapa pihak menilai aturan ini hampir mustahil untuk dilaksanakan di negara dengan 8 juta penduduk yang rimbun dengan masalah kejahatan merajalela namun hanya ada 12 ribu petugas polisi. "Polisi sudah repot dengan kejahatan yang besar. Apalagi untuk dapat mengejar perokok di rumah," kata Jose Martinez, 38 tahun, insinyur komputer yang telah merokok selama 20 tahun. Undang-undang Honduras juga melarang semua iklan produk tembakau dan kewajiban memajang foto paru yang terkena kanker untuk ditempatkan pada bungkus rokok. Menurut otoritas kesehatan Honduras, epertiga penduduk Honduras adalah perokok. Sembilan dari 10 warganya menderita bronkitis akut, tinggal di rumah bersama perokok. Untuk setiap dolar memproduksi rokok di Honduras, negara menghabiskan 10 dolar untuk melawan penyakit berhubungan dengan merokok, menurut Departemen Kesehatan. NUR ROCHMI | MSNBC |
#2
|
||||
|
||||
![]()
Pesan TS:
![]() Spoiler for pesan:
|
#3
|
||||
|
||||
![]()
wow lumayan berat 3 juta rupiah ya
sebaiknya Indonesia bisa contoh negara Honduras ini tapi sepertinya susah akhir akhir ini masih banyak orang yg merokok di mall padahal pemerintah bilang yg merokok di tempat umum denda 100 juta |
#4
|
||||
|
||||
![]()
klo di indo susyeh :stress
krna di ngara kita "peraturan itu untuk di langgar" ![]() bkan utk ditaatin ![]() |
![]() |
|
|