FAQ |
Calendar |
![]() |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Entah mengapa �..
Semua sudah mengering Sedikit demi sedikit berubah menjadi batu Jiwanya telah pergi terbawa angin topan Jasmaninya telah membisu tanpa kata-kata Ruhnya berdiam diri tanpa senyum sedikitpun Ah �.. Apa sebenarnya yang telah terjadi Aku melihat awan tersenyum dengan air mata Airnya meluap memecahkan batu karang Jadilah ia merendap ke dasar lautan Lalu ku dengar suara merdu itu muncul dengan tiba-tiba Dari dalam lautan berubah menjadi ombak Aku melihat ombak itu menggulung seperti bunga Indah dipandang �.. Tersembur dari tengah ombak itu, intan yang cemerlang Kutangkap dan kemudian ku simpan Ku melihat semua memperhatikanku dengan membisu Tanpa kta sedikitpun �. Ah �.., ada pa sebenarnya? Ombak itu memang telah bersahabat denganku Intan ku ambil, jiwaku bersinar dengan terang Lalu �... Mereka mulai tersenyum dengan gembira Persahabatan aku dengan ombak itu semakin erat Kilauan intan itu memancarkan hakikat Akan ikatan membalut suasana surgawi Ah �.. apa mungkin? Padahal hakikat itu telah tercampur unsur batu Kemudian ku menepi ke tepi pantai Terlihat ombak itu semakin kencang menderu Ku lempar setitik cahaya hitam, tertelan Ombak mengamuk memperlihatkan amarahnya Oohhhh �. Senyuman itu membalik menjadi pecutan yang mengerikan Hangus sudah intan yang aku simpan Jiwaku tak mampu kembali untuk bersinar Kemudian �.. Ku terjatuh diatas tanah yang hampa Tertunduk jiwaku malu berkata Diam membisu tanpa kata sedikitpun Tetesan air mata berjatuhan dari awan Gelap �.., awan itu memandang Pecutan halilintar semakin menderu dengan keras Kubuka kedua telapak tanganku, dan berkata Akan adakah setitik cahaya putih datang dari awan? Ku pandangi langit walau pipiku basah dengan deras Ku merasa getaran jiwa semakin keras Kubuka mulutku dan berkata, "Tuhaannnn ��" Ternyata cahaya itu datang dengan kata "Tuhan" Cahaya itu semakin bersinar Tetesan demi tetesan mulai mengering Awanpun mulai berubah menjadi putih Terlihat sinar matahari itu datang dengan sempurna Halilintar itu telah bersembunyi ketakutan Cahaya pecutannya terkalahkan oleh matahari Ombak itu mulai menggulung dengan tenang Bunga senyuman itu mulai mekar kembali Hakikat itu akan muncul Bersamaku dan sabarku yang sejati.[ |
![]() |
|
|