| FAQ |
| Calendar |
|
|
|||||||
| Lifestyle Diskusi mengenai gaya hidup, quality time, tempat dan spot yang sedang booming semua di dalam sini |
 |
|
|
Thread Tools |
|
#1
25th June 2010
|
||||
|
||||
Milan Fashion Week Menswear 2010 Pelangi bagi Pria Urban
Jum'at, 25 Juni 2010 - 09:23 wib
 Milan Fashion Week Menswear 2010 MUSIM semi mendatang, warna-warni mendominasi mode pria. Catwalk Milan Fashion Week Menswear memastikannya dengan menyuguhkan pelangi dalam kemasan maskulin. Tren mode busana pria akan dipenuhi nuansa palet cerah dengan siluet ringan ala resort collection. Desainer Giorgio Armani merayakan datangnya musim semi dengan semangat ala Lady Gaga untuk lini sekundernya, Emporio Armani. Giorgio memadukan gaya militer nan maskulin dengan sentuhan kasual ala resor, memberikan twist menarik. Warna-warna klasik layaknya hitam, putih, dan beige mendominasi koleksinya. Namun, sesekali terlihat semburat kuning cerah maupun hijau limau pada aksesori maupun detail yang memberikan aura segar. �Musim semi disambut dengan unsur wearable dari gaya militer yang bisa dikenakan dalam beragam event,� papar Armani. Untuk itu, Armani menyingkirkan kata �standar� dari koleksinya dan memberikan twist dalam citra urban kontemporer, seperti yang diperlihatkan padanan bermuda dengan legging atau kombinasi celana panjang dengan jaket kamuflase bermotif gingham nan unik dari era 1950-an. Koleksi yang disajikan Armani kontras dengan rancangan desainer kembar Dean dan Dan Caten untuk DSquared2 yang justru menyuntikkan aura feminin melalui siluet ramping. Sementara, gaya kontemporer diperlihatkan kembar Caten dalam napas rock n roll ala 1980-an yang dipadankan dengan palet monokrom. Kedua desainer tersebut juga mengembalikan gaya aviatorke atas catwalk melalui ragam jaket dan kacamata hitam. Sementara, Iceberg menawarkan variasi gaya mulai streetwear ala skater hingga gaya kasual para pelaut. Untuk aksesorinya, Iceberg memfokuskan pada scarf ringan bermotif polkadot maupun garis yang diprediksi akan menjadi bighit untuk musim panas 2011 mendatang. Adapun mereka yang berkomitmen menjunjung eco-fashion bisa memilih ragam jaket kulit ramah lingkungan dari Iceberg yang tersedia dalam warna beige, hijau gelap, putih, dan abu-abu. Selain Iceberg, tema eco-chic juga diteriakkan banyak desainer dan mode label Eropa, mulai dari adaptasi motif natural, warna, hingga penggunaan material ramah lingkungan. Dolce & Gabbana misalnya, label asal Italia tersebut mengambil tema �Luncheon on the Grass� dengan catwalk yang didekorasi serupa padang rumput nan hijau lengkap dengan kicauan burung. Untuk koleksinya, Domenico Dolce dan Stefano Gabbana menghadirkan ragam busana dalam palet natural yang didominasi warna hijau daun serta semburat warna- warni bunga. Sepatu pun mendapat perhatian penuh detail dari Dolce & Gabbana yang banyak menghadirkan alas kaki berbahan rami. Etro, yang juga mengusung tema eco-chic, menyajikan koleksi bermaterialkan katun organik dan kain dari serat kedelai yang dihiasi motif eksotis Indian dan sulaman ala Celtic. Warna-warna tanah mendominasi koleksi Etro dengan sesekali palet hijau, khaki, dan warna bunga liar Hutan Amazon menjadi aksen nan apik. Alam juga menjadi inspirasi Gucci, tetapi dari sisi yang berbeda. Untuk musim semi dan musim panas 2010, Gucci menghadirkan napas eksotisme nan kental melalui motif snakeskin, juga gaya though ala pemburu. Sementara, untuk aksesorinya, Frida Giannini tidak menyediakan dasi melainkan menggantinya dengan scarf bermotif floral yang terbuat dari serat kedelai. Berhias Tragedi Di balik gemerlap perhelatan mode, Milan Fashion Week Menswear juga menyimpan tragedi. Salah satu model catwalk Burberry, Tom Nicon, 22, melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 apartemennya di Milan. Nicon diduga bunuh diri karena depresi setelah berpisah dengan kekasihnya. Aksi bunuh diri model asal Prancis itu menambah jumlah pelaku mode yang meninggal karena bunuh diri. Tahun lalu model asal Korea Daul Kim ditemukan gantung diri di kamarnya di Paris. Sementara, model berusia 24 tahun asal Amerika Serikat Ambrose Olsen juga memilih mengakhiri hidupnya dengan melompat dari gedung apartemennya di New York. Sementara, Februari lalu, desainer papan atas Alexander McQueen juga melakukan aksi bunuh diri akibat depresi setelah kematian sang ibu. mohon dicoment dan dikasih melon  
|
|
#3
12th September 2010
|
||||
|
||||
|
|
|
|
