for
pic:
"Tadinya, ada 25 unit, tapi sudah diambil ProDrive separuhnya lebih," ungkap MC Perkasa, Senior Manager MII kepada Kompas.com. Harganya, dibanderol Rp600 juta on the road. Kalau beli kosong, tegas Perry - panggilan akrab Perkasa - dipotong 15 persen.
Subaru Impreza yang dilego ini produksi 2007 versi reli dalam kondisi anyar. Beberapa bagian, menurut Perry sudah direkondisikan. Seperti kaca pintu yang naik turun versi manual, kini sudah diganti dengan model power window. Radio yang ntadinya tidak ada, sudah terpasang.
Tak cuma itu, MMI bisa memenuhi keingin pembeli untuk hal-hal tertentu. Seperti mobil ingin dipasangi roll-bar, bisa dipenuhi. "Trus, kalau mau balik nama, mobil itu tercatat sebagai produksi 2010. Karena memakai formulir A," beber Perkasa.
Dari sisa yang lima unit, tiga berkelir biru sedang dua lagi putih. Yang berminat bisa kontak MII di (021) 723-8999.
KOMPAS.com � Herman sangat beruntung bisa memiliki Subaru Impreza Spec C STI 2004. Pasalnya, sedan asal Jepang itu sudah diproduksi memenuhi homologasi Federation Internationale d'Automobile (FIA). Berarti, jika diperuntukkan bagi kompetisi di ajang balap dan reli, maka tentu tenaganya pun sangat mumpuni.
Memang, Jap's sports car ini siap diajak balap keluar pabrik, apalagi bobotnya sudah lebih ringan 30 persen akibat pencopotan sistem audio dan aplikasi beberapa panel bodi.
Herman tahu persis tabiat mainan barunya ini. Sebelumnya ia sempat lama mengendarai Mitsubishi Lancer Evolution. Menurutnya, Subaru mempunyai karakter tenaga lebih unggul ketimbang Mitsubishi. "Saya pernah tes dengan Evo8 yang mesinnya sama-sama stock. Ternyata, Evo8 ketinggalan jauh," sebut Herman tanpa bermaksud sombong. Terlebih, Impreza Spec C mempunyai power to weight dengan rasio lebih mumpuni ketimbang Evo8 atau Evo9, bahkan dibanding saudara kandungnya sendiri, Impreza WRX.
Karena sudah punya modal untuk menggeber di trek dragrace, Herman pun coba mendongkrak tenaga sport car buatan Fuji Heavyweight Industries ini agar lebih bertaji. Langkahnya, rumah keong standar dianggap kurang mendukung untuk pacu kebut 402 meter. Maka dari itu, Ia pun menggantinya dengan perangkat GReedy TD06 20G. Selain bersistem bolt-on untuk Subaru Impreza, kelebihan lainnya terletak pada dimensi compressor wheel yang lebih besar.
Embusan turbo pun deras. Maklum boost dipatok pada 1,3 bar untuk keperluan dragrace. Lalu, untuk mencegah campuran bahan bakar yang lean ketika mesin digeber pada putaran tinggi, pemompa bahan bakar standar pun ditukar dengan peranti dari Walbro. Peranti ini mampu menyemprotkan 255 liter bensin setiap jam.
ECU sebagai otak dari kerja mesin melalui reflash oleh Ecutek lewat bantuan Prodrive (rumah modifikasi khusus kompetisi di Inggris) sebagai pemasok data. Hasilnya, tenaga Subaru tembus 260 WHP dan jarak seperempat mil di Sentul dapat ditempuh hanya dalam waktu 12,8 detik. (Tomo)