[Plenyon]

Agan2 sekalian, ane minta tolong nih. Rencananya ane mau ambil Grand Livina XV. Apa masalah bawaan pabrik dibawah ini masih ada di Grand Livina keluaran 2010. Ane udah terlanjur jatuh cinta nih gan ama ntu mobil. Makasih yaa gan...




[/quote][quote]





OTOMOTIFNET - Soal bunyi-bunyian tergolong hal yang paling sering ditanyakan ke awak redaksi. Misalnya dari sistem kemudi atau kaki-kaki mobil. Seperti terdengar saat melewati jalan bergelombang atau ketika berbelok. Inilah yang dirasakan oleh beberapa pengguna Nissan Grand Livina.



Problem paling terasa ketika setir dibelokkan penuh, terdengar suara duk..duk..duk. Analisis jika dibawa ke bengkel umum biasanya dikatakan datang dari suspensi. "Saya pikir benar dari suspensi karena kondisi jalan menuju rumah juga tak terlalu bagus. Setelah ganti ternyata masih terdengar juga. Wah mirip konser musik," canda Widodo, yang berprofesi sebagai penerbang ini dan pemilik Grand Livina 2007.



Tak hanya Widodo saja yang merasakan hal ini, namun juga Hari Tri Utomo yang mengirim surat ke www.otomotifnet.com. Bahkan Hari sempat mendatangi bengkel resmi Nissan.Ternyata "seni musik" yang tak semestinya tersebut datang dari joint steer atau intermediate shaft. Menghilangkan bunyi tersebut, biasanya ditambahkan grease pada bidang teleskopik. Sayangnya, bunyi tersebut hanya bisa dibungkam selama kira-kira 2.000 km, setelah itu bunyi lagi. Tak ada pernyataan resmi mengapa bunyi tersebut bisa hadir, karena dikatakan masih dalam penyelidikan.



Joint steer yang kerap berbunyi (kiri) dan bagian ini juga yang menjadi biang masalah (kanan)



Memang tak semua Nissan Livina mengalami hal ini, namun diprediksi pada generasi-generasi awal keluarnya. Dinne Musu, manager public relation& promotion marketing department PT Nissan Motor Indonesia (NMI), ATPM Nissan bilang kalau penyelesaian masalah ini sudah masuk ke bagian aftersalesnya dan akan ditindak lanjuti. Namun belum diperoleh keterangan, apakah penggantian ini bebas dari biaya atau harus membayar sejumlah nominal tertentu. Harusnya sih gratis jika masih dalam jangka garansi.



Letak intermediate shaft ini berada di balik dasbor. Tepat lurus dari lingkar kemudi menuju bawah, sangat terlihat di dekat pedal. Selain bunyi di seputar setir, ada bunyi lain di seputar suspensi. Orkestra tersebut biasanya diperdengarkan ketika mobil berada di jalan gelombang, seperti ketika berpacu di jalan tol yang berbahan beton. Suaranya kreot..kreot, sungguh mengganggu dan tak enak didengar. Suara ini hadir di dua tempat suspensi yakni depan dan belakang.



Karet dudukan per atas dan bawah kerap pecah dan menimbulkan bebunyian



Hadirnya suara bukan dari sokbreker yang kurang bagus atau travelnya tak mumpuni, namun justru dari tempat kedudukan per pada bagian atas dan bawah. Pada dudukan per tersebut terdapat karet yang berfungsi perantara antara per dengan dudukannya. Seiring perjalanan dan beban yang terus diterima, karet tersebut akhirnya pecah dan tak lagi "duduk" dengan semestinya. Dari pecahnya karet ini membuat per yang terbuat dari metal langsung beradu dengan dudukannya yang juga dari metal. Kalau kedua metal bertemu pasti terdengar bunyi nyaring.



Menghilangkan bunyi-bunyian ini ada dua jalan yang bisa ditempuh. Membeli kembali karet yang telah pecah tersebut. Kendalanya, dalam beberapa saat karet tersebut bisa pecah lagi. Metode lainnya yakni dengan membungkus sebagian per dengan slang air. "Tak perlu semuanya, namun cukup pada ujung-ujung per saja," ungkap Adrian dari Pilar Motor di Jatiwarna, Bekasi. Sebenarnya untuk metode bungkus ini tak hanya berlaku di Livina saja, namun nyaris tiap mobil yang menggunakan per keong.



Cara lain dengan mengadopsi per belakang Avanza, namun pilih yang keluaran Eibach, bukan yang standar. Metode bungkus pakai slang juga diterapkan di cara ini karena jika tidak, per bisa berlari-lari. Keuntungan pakai per Eibach ini, ketinggian mobil akan tereduksi. Cocok bagi yang ingin membuat tampil rendah namun enggan bantingan keras.



Ehm, konsernya sudah hilang tuh.



sumbertomotifnet