
18th March 2011
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
Dunia Panik Bahaya Radiasi
Quote:
TOKYO -- Kecemasan dunia terhadap dampak radiasi akibat ledakan empat unit reaktor nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi semakin berlipat. Jepang dianggap dalam keadaan darurat nuklir. Karena itu, beberapa negara maju menginstruksi warganya untuk segera eksodus dari Jepang. Sebagian negara lain juga memblokir dan mengetes ulang makanan dan minuman yang diimpor dari Nippon.
Kamis 17 Maret, pemerintah Inggris mencarter pesawat khusus untuk mengevakuasi warganya dari Tokyo ke Hongkong agar terhindar dari bahaya radiasi nuklir. ��Warga Inggris yang sedang di Tokyo dan menuju utara Tokyo diminta meninggalkan area. Pesawat itu disediakan gratis," kata pejabat luar negeri Inggris seperti dikutip Daily Telegraph.
Pemerintah Swiss juga mengimbau warganya untuk meninggalkan ibu kota dan wilayah timur laut Jepang. Sebelumnya, pemerintah Australia, Korea Selatan, dan Prancis meminta warganya segera pergi dari negeri yang menderita kerugian material hingga Rp1.800 triliun akibat bencana tsunami dan gempa 8,9 Skala Richter tersebut.
Amerika Serikat juga menyerukan warganya yang berada dalam radius 80 kilometer dari PLTN Fukushima untuk meninggalkan zona tersebut. Peringatan radius evakuasi dari AS itu lebih luas daripada seruan evakuasi yang dikeluarkan Jepang.
Sebelumnya, Jepang mengimbau warga yang berada dalam radius 20 kilometer dari PLTN Fukushima untuk mengungsi. Jepang juga meminta warga dalam radius 32 kilometer dari Fukushima untuk tidak keluar rumah. Selain menambah zona evakuasi, AS memutuskan memantau langsung tingkat radiasi di Negeri Sakura itu.
Duta Besar (Dubes) AS untuk Jepang John Roos mengatakan, 34 pakar telah tiba di negeri itu dengan membawa peralatan pemantau darat dan udara.
Para pakar itu akan bergabung dengan tujuh pakar dari Komisi Regulator Nuklir AS, dua teknisi dan pakar-pakar bahaya kesehatan dari Departemen Energi AS yang berada di Jepang sejak terjadi tsunami pekan lalu.
Dubes AS membantah mengambil langkah tersebut diambil karena kurang percaya akan kemampuan Jepang dalam mencegah radiasi nuklir.
"Kesehatan dan keselamatan warga negara AS di Jepang menjadi perhatian terbesar kami," tegas Roos.
Militer AS hari ini juga menerbangkan sebuah pesawat tanpa awak untuk membantu meneliti reaktor-reaktor nuklir yang rusak. Pesawat itu dilengkapi sensor inframerah yang bisa mengambil gambar di reaktor Fukushima.
Kemarin, Associated Press melaporkan bahwa krisis nuklir di Jepang berada pada level serius. Sampai-sampai, Utusan Khusus Jepang pada Badan Energi Atom Internasional, Yukiya Amano, berkunjung ke reaktor yang menjadi pembangkit energi listrik tersebut Rabu lalu. �Saat ini, kami berada dalam situasi yang cukup genting,� katanya sebagaimana dilansir The Telegraph.
Kepala badan pengawas nuklir PBB itu membenarkan bahwa reaktor No 1, No 2, dan No 3 dari PLTN Fukushima Daiichi telah meledak. Sementara, unit reaktor keempat sempat terbakar hebat. Akibatnya, zat radioaktif kadar tinggi terbang ke udara, bahkan hingga ratusan kilometer jauhnya. Zat radioaktif itu juga sampai ke Tokyo.
Menurut kantor berita Kyodo, pascaledakan hidrogen pada unit reaktor nomor dua, tingkat radiasi di sekitar lokasi mencapai 965,5 mikrosievert per jam. Puncaknya, radiasi mencapai hingga 8.217 mikrosievert per jam. Angka ini jauh berkali lipat di atas batas radiasi normal yang bisa ditolerasi tubuh manusia.
Presiden AS Barack Obama kemarin kembali menelepon Naoto Kan. Dia mengatakan siap membantu apa pun yang dibutuhkan Jepang dalam pemulihan pascabencana gempa dan tsunami.
"Intinya, presiden menegaskan akan membantu Jepang keluar dari krisis ini," begitu bunyi pernyataan resmi Gedung Putih. Termasuk, membantu menerjunkan tentara yang memiliki kemampuan khusus menangani krisis nuklir dan pemulihan bencana alam.
Keadaan darurat nuklir di Jepang juga diungkapkan Kepala Komisi Regulasi Nuklir Amerika Serikat Gregory Jaczko. �Saya rasa, tingkat radiasinya sudah masuk kategori serius,� ungkapnya. Pendapat yang sama diungkapkan Komisioner Energi Uni Eropa (UE) Guenther Oettinger. Menurut dia, pemerintah Jepang sedang dihadapkan pada dua pilihan yang sama buruknya. Yakni, bencana atau malapetaka.
Sementara itu, partikel-partikel radioaktif konsentrasi rendah diduga sedang menuju ke arah timur, ke Amerika Utara. Hal itu disampaikan Lars-Erik De Geer, direktur riset Institut Riset Pertahanan Swedia, seperti dilansir kantor berita Reuters, kemarin. De Geer menyampaikan hal tersebut mengutip data dari jaringan pusat monitoring internasional.
Namun, dia menekankan bahwa level radiasi tersebut tidak berbahaya bagi manusia. Bersamaan dengan itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) merilis panduan resmi terkait dengan dampak radiasi nuklir Jepang. Dalam rilisnya, WHO menegaskan bahwa manusia tidak pernah lepas dari radiasi, baik itu radiasi alami maupun radiasi akibat perbuatan manusia. Setiap tahun tiap orang terpapar sekitar 3 milisievert (msv).
Sievert adalah satuan untuk menyatakan dosis radiasi. Sebanyak 80 persen dari paparan radiasi itu berasal dari alam. Sebanyak 19,6 persen lainnya muncul dari efek medis dan sekitar 0,4 persen sisanya karena radiasi buatan manusia.
Lantas, apa yang menyebabkan manusia terpapar radiasi? Menurut WHO, ada dua faktor yang membuat manusia terkena radiasi. Pertama, faktor internal, yaitu menghirup atau menelan zat radioaktif. Kedua, faktor eksternal, yakni terdapat zat radioaktif yang menempel pada pakaian atau kulit. Jika seorang individu terpapar radiasi dalam waktu relatif lama, zat-zat radioaktif itu akan merugikan kesehatan.
Sementara itu,beberapa negara kini mulai menguji berbagai produk makanan asal Jepang, menyusul kekhawatiran adanya kontaminasi zat radioaktif pascaledakan reaktor nuklir Fukushima Daiichi. Badan Pengawas Makanan Hongkong, dilansir dari CNN, telah melakukan tes radiasi terhadap 34 contoh sayuran segar, daging, dan ikan yang diimpor dari Jepang. ��Jika kami mendeteksi hal tersebut, tentu saja, kami akan melarang produk itu dijual di Hongkong," ujar Menteri Makanan dan Kesehatan Hongkong, York Chow.
Selain Hongkong, pemerintah Tiongkok, Thailand, Singapura, dan India melakukan tes serupa. Negara-negara tersebut dilaporkan telah memerintahkan badan pengawas obat dan makanan untuk menguji makanan asal Jepang di pelabuhannya, gerbang pertama masuknya makanan impor.
Warga AS dan Tiongkok juga gelisah. Meski terpisah ribuan kilometer, mereka berlomba-lomba memborong potassium iodide dan yodium untuk melindungi diri dari efek negatif radiasi nuklir pada kelenjar tiroid.
Secara terpisah, jumlah resmi korban tewas dan hilang akibat gempa dan tsunami yang meratakan pantai timur laut Jepang telah melampaui 13.000 orang. Data ini diungkapkan pihak kepolisian Jepang kemarin. Namun, itu bukan merupakan angka final. Laporan-laporan mengisyaratkan bahwa jumlah korban masih akan bertambah.
|
|