|
|
| Post Reply |
| Tweet | Thread Tools |
|
#1
23rd March 2011
|
||||
|
||||
Sehatkah Berbisnis Dengan Suami?
Quote:
 Dok. : Thinkstock Jakarta - Membuka usaha bersama dengan orang tercinta memang menyenangkan. Namun sehatkah mencampur urusan bisnis ke lahan pernikahan? Untuk mewujudkan bisnis sehat dengan suami, ada beberapa hal yang bisa menjadi bahan pertimbangan. 1. Kemampuan Sebelum berbisnis atau melakukan investasi besar, coba ukur kemampuan Anda dan suami. Apakah Anda berdua memang mampu menjalankan sebuah bisnis. Jangan sampai ketidakmampuan tersebut membuat bisnis Anda berantakan sehingga menimbulkan kerugian. Hal itu juga nantinya yang akan menjadi penyebab perseteruan terus-menerus dengan pasangan. 2. Komunikasi Apakah Anda yakin bisa menjaga komunikasi tetap lancar dengan suami? Jangan-jangan, saking sibuknya mengurus bisnis, pembicaraan Anda berdua pun hanya sekitar hal itu saja. Tak ada lagi gurauan mesra atau canda tawa. Lama kelamaan, hal itu akan menjadi bumerang bagi pernikahan. 3. Menyadari posisi masing-masing Dalam rumah tangga, Anda dan suami memiliki tempat dan peran berbeda. Begitu juga dengan bisnis. Anda harus memastikan untuk bisa memastikan masalah rumah tangga dan bisnis. Jangan karena Anda seorang istri, lalu bisa mengontrol pendapatan perusahaan seenaknya tanpa persetujuan suami. Tetap bersikap profesional akan membuat bisnis Anda bertahan. 4. Melibatkan perasaan Tak mungkin Anda dan suami bisa bersikap 100% profesional dalam berbisnis. Perasaan pasti terlibat di sana. Namun jika Anda tak bisa mengontrolnya, hal itu bisa menjadi awal kehancuran bisnis, juga rumah tangga Anda. Tak diragukan lagi, memulai bisnis bersama orang yang kita cintai pasti menyenangkan. Namun jangan terburu-buru. Pastikan Anda dan suami sudah memikirkan risiko yang akan terjadi di kemudian hari. Jika perlu, mintalah nasehat kepada para konsultan bisnis. (kee/fer) |
| Sponsored Links | |
| Space available | |
| Post Reply |
|
|
