
24th March 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Qadhafi Ledek Sekutu
Muammar Qadhafi. REUTERS/Ismail Zitouny
Quote:
TEMPO Interaktif, Tripoli - Serangan gencar militer Amerika Serikat dan sekutunya tak membuat nyali pemimpin Libya, Kolonel Muammar Qadhafi, 65 tahun, menciut. Sebaliknya, ia menyatakan siap mempermalukan pasukan koalisi negara-negara Barat.
�Penyerbuan ini...oleh segerombolan fasis, akan berakhir di tong sampah sejarah,� ujar Qadhafi melalui siaran langsung di televisi pemerintah dari rumahnya di Bab al-Aziziya, dinihari kemarin.
Ini kemunculan pertama Qadhafi di depan publik sejak pasukan internasional melakukan serangan militer pada 19 Maret lalu. Ia pun menguatkan pendukungnya yang berkumpul di kediamannya itu. "Mereka tak akan berhasil meneror kita. Mari kita bersenang-senang dengan roket mereka,� ucapnya.
Operasi militer pasukan internasional dilakukan setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi pada Kamis pekan lalu. Resolusi ini muncul setelah pemerintah Tripoli dinilai menembaki ribuan demonstran di pelbagai kota. PBB memberlakukan zona larangan terbang di Libya dengan memperbolehkan penggunaan serangan udara yang diperlukan. Target pasukan sekutu, selain rumah Qadhafi di distrik Bab al-Aziziya, juga pusat kekuatan militer angkatan udara Libya.
Qadhafi bersumpah akan bertempur dengan segala cara, dalam jangka pendek maupun jangka panjang. �Kami akan menang akhirnya,� ujarnya.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton menilai pidato Qadhafi sebagai cara mengalihkan perhatian. �Ini teater,� ujarnya.
Clinton telah menerima informasi bahwa orang-orang terdekat penguasa Libya selama 41 tahun itu tengah berupaya membawa Qadhafi keluar dari Libya. Sumber militer Inggris yang dikutip Daily Star menyebut Zimbabwe sebagai negara pilihan Qadhafi.
Sejak pertempuran berlangsung, tempat persembunyian Qadhafi dan anak-anaknya tak diketahui pasti. Pasukan koalisi menduga mereka bersembunyi di tiga tempat, yakni di Bab al-Aziziya, Sirte (tanah kelahiran Qadhafi), dan Sabha, kota padang pasir, dengan 130 ribu pengawal setianya.
Unit pasukan khusus Amerika dan Inggris dua hari lalu mencari Qadhafi di Sabha. Sebelumnya, sekutu telah membombardir Bab al-Aziziya.
REUTERS | TELEGRAPH | TIME | DAILYRECORD.CO.UK | MARIA RITA
|
|