[Uji Media Audio Player] Sound Player Lilith vs Foobar2000 = 3 : 1
BENAR.. uLILITH ADALAH FOOBAR KILLER !!
Sudah lama dikenal bahwa Foobar2000 besutan Peter Pawlowski menjadi pilihan Media Player terbaik para penggemar Audio PC. Berbagai release update selalu diikuti dan jadi favorit hingga kini. Akan tetapi sejak beberapa waktu lalu muncul sebuah Media Player Portable bikinan Jepang yang menurut ulasan beberapa pengamat dikatakan lebih baik kualitas audionya ketimbang Foobar2000. Media Player misterius ini berjuluk Sound Player Lilith. Kontan gossip ini meramaikan forum penggemar audio meski berakhir dengan tidak jelas karena versinya waktu itu masih memakai bahasa Jepang. Baru setelah update versi Player berbahasa Inggris pada tanggal 9 Agustus 2009 maka Sound Player Lilith yang abrevasi namanya disebut sebagai uLilith ini muncul ke publik.
Saya selaku penggemar audio yang sudah bertahun-tahun menggunakan Foobar2000 tak mau ketinggalan ikut pula mengamati sepak terjang si misterius ini. Penasaran gitu loh. Tak hanya itu, saya coba lakukan tes uji kedua media -head to head- mana yang lebih baik. Berbeda dengan cara uji audio biasa yang mengandalkan pada ulasan "uji dengar pake telinga" dimana kadang menjadi sangat subyektif. Bahkan bisa disanggah, "kuping orang kan beda-beda, bro!". Maka test ini saya titik beratkan pada performance kedua software media player. Bagaimanapun juga ini adalah ranah digital. Program yang punya kompatibilitas, powerful dan berperforma lebih baik dalam menjalankan flow arus audio tentu akan menghasilkan suara yang lebih baik pula. Ini sepertinya sudah dalil alam yang harus diikuti. Maka, ayo ikuti tes "kelas amatiran" ini..hehe.
project9k >trus pilih box English >klik link: 1.0 now aggressively Beta.3(x86/Core2/x64/x64Core2) >masuk di: Sound Player Lilith for Unicode OSs, klik box kolom ke-3 [Download and payment], pilihlah file yang sesuai dengan CPU (Processor) dan OS [Windows] Anda, makanya ada 4 kombinasi downloadnya:
1. Sound Player Lilith for Unicode OSs 1.0 (edition of Core2) Beta.3:
karena banyaknya problem tidak munculnya WASAPI di kompienya.. maka alangkah baiknya download juga Windows Media Audio Codec:
Coba buka situs Ulilith..pilih menu English trus masuk menu download
nah di situ ada pilihan download..
no.1 ...player uLilith-nya
nah yang bawahnya (no. 2) ada, Windows Media Audio Codec: coba klik dan download..serta instal..
nah ini bisa jadi memunculkan WASAPInya..coba aja gan..
catatan: bila saat setup muncul bahasa ajaib or jepun, jangan kaget tapi lakukan saja klik tab-task seperti yang ditunjukkan.
sesuai dengan kombinasi CPU saya yang Core2 dan OS yang 64-bit maka jika berhasil setting versionnya akan seperti ini:
Test I: Kemampuan mengaplikasi pengaturan flow data audio lewat program Windows (WASAPI)
Seperti diketahui Soundcard Onkyo men-tweak frekuensi secara khusus yaitu: 48000 Hz, bahkan bekerja normal dan re-sampling di frekuensi itu. Oleh karena itu tes kompatibilitas dan optimisasi WASAPI ini saya memilih file yang berfrekuensi 48000 Hz. Sudah lama saya ketahui dari pengalaman; jika saya set Foobar saya ke mode Output WASAPI maka hanya file Audio frekuensi 4,8k ini saja yang bisa support. Lainnya mogok alias gak bunyi. MP3, 4,1k saya yang bejibun jadi useless, nggak bisa ber-wasapi ria. Sungguh persekongkolan yang idealis antara Windows Vista, driver Wasapi dan si Onkyo jepun ini..
Tidak banyak file-file audio saya yang berfrekuensi segitu. Tapi untungnya ada satu album MP3 320 kbps yang dulu saya anggap "salah ngerip" LP yaitu album Kenny Loggins, High Adventure (1982). Maksud hati ngerip PH ini ke frekuensi 41000 Hz, normalnya MP3 cupu gitu..tapi nggeser frekuensinya terlalu mentok kale hingga jadi frekuensi 48000 Hz..
A. Tes Uji Foobar2000 dengan Output Device WASAPI:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Foobar2000 dengan mode WASAPI:
Output Device WASAPI: Speakers (Envy24 Family Audio Controller WDM) dengan Output data format: 32-bit
Hasilnya..oops Unrecoverable playback error: Could not open device: unsupported data format!
Terpaksa balik lagi neh, buat nurunin output data format ke 24-bit saja..
Hasilnya..nah, baru bisa working, tapi cuman 24-bit dan hanya untuk file audio 48000 Hz aja bos..
B. Tes Uji Sound Player Lilith dengan Output Device WASAPI:
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Sound Player Lilith dengan mode WASAPI:
Output Device WASAPI: Speakers (Envy24 Family Audio Controller WDM) dengan Output data format: 32-bit
seep..ternyata uLilith sanggup meladeni WASAPI 32-bit, 48000 Hz.. klik Bit button dan lihat tulisan 32 Bits (Int)
Spoiler for open this:
Spoiler for open this:
for Sound Player Lilith dengan fasilitas resampling WASAPI:
But wait, tunggu dulu.. baliklah lagi ke setting sound output uLilith.. Ternyata media player ini menyediakan fungsi resampling..
Cuman istilahnya salah ketik neh..mungkin si jepun yang nerjemahin baru kebanyakan minum sake kale..
Perhatikan box Samp[r]ing rate conversion..contreng saja kotak Allow sampring rate conversion if needed.
Maka uLilith ini menjadi Player Universal mode WASAPI untuk semua file audio kita.
Saya coba memutar lagu Just The Two Of Us (Grover Washington feat. Bill Withers) yang saya tahu banget, frekuensinya cuma 44,1khz.
Tapi lihatlah di tampilan uLilith Player. File lagu itu frekuensinya otomatis di-resampling, dinaikkan dari 44,1khz menjadi 48000 Hz.
Maka nemulah saya Media Player yang sanggup memutar semua file audio mode WASAPI dengan output data format 32-bit.
Hebaatt cing!
Test II: Tes Uji dengan Output Device ASIO: lewat Universal Driver ASIO4ALL
Untuk mode ASIO, kedua Media Player ini sama-sama menyediakan fasilitasnya. Kemampuan ini belum tentu dimiliki oleh Player yang lain. Melalui program mini ASIO4ALL (Universal ASIO Driver For WDM Audio), banyak player dengan soundcard tertentu dapat berjalan.
[spoiler=open this] for Foobar2000 dengan mode ASIO:
Output Device ASIO: Speakers (Envy24 Family Audio Controller WDM) dengan Output data format: 32-bit
Akan tetapi dengan tes uji tersendiri saya menemukan bahwa Foobar2000 dengan bagusnya dapat bekerja lebih baik daripada uLilith. Secara mudah Foobar dapat disetting dengan keluaran ASIO 32-bit sempurna tanpa kendala. Tentu hal ini tak dapat dipisahkan dari pengalaman Foobar yang mempunyai performance paling terkenal di mode ini.
Sedangkan Sound Player Lilith agak lebih rumit dalam setting maupun kompatibilitasnya. Saya masih sering mengalami kegagalan berulangkali dalam pengaturannya. File-file audio tidak bisa dibaca dan tentunya tidak bisa dimainkan. uLilith harus memperbaiki kekurangan ini.
Hasil tes mode ASIO: Foobar2000 menang dalam performance maupun kompatibilitasnya. Dengan output 32-bit, Foobar secara universal memutar semua lagu dan file audio dengan baik sekali. uLilith tewas..