
28th March 2011
|
 |
Ceriwis Geek
|
|
Join Date: Nov 2010
Location: PIC#01
Posts: 19,459
Rep Power: 0
|
|
Kegentingan Radiasi di Jepang
Pekerja di ruang kontrol reaktor nomor 2 pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi. REUTERS / Tokyo Electric Power Co / Kyodo
Quote:
TEMPO Interaktif,Tokyo - Kegentingan radiasi sempat menyergap Jepang. Para pekerja darurat yang berjuang memompa air terkontaminasi dari kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir Jepang diterbangkan dari salah satu reaktor yang bermasalah kemarin setelah dilaporkan peningkatan yang sangat besar dalam radioaktivitas--lonjakan yang oleh para pejabat disebut tidak akurat.
Permintaan maaf muncul setelah karyawan dievakuasi dari kompleks reaktor unit 2 PLTN Fukushima Daiichi saat pembacaan menunjukkan tingkat radiasi mencapai 10 juta kali lebih tinggi dari normal dalam sistem pendingin reaktor. Para pejabat mengatakan itu terlalu tinggi sehingga pekerja langsung ditarik sebelum pembacaan kedua.
Kemarin malam operator PLTN mengatakan, sementara air terkontaminasi radiasi, pembacaan yang sangat tinggi adalah suatu kesalahan. "Angkat itu tidak kredibel," kata juru bicara Tokyo Electric Power Co, Takashi Kurita. "Kami mohon maaf," ujar dia sembari menyebutkan bahwa para pejabat mengambil sampel lain untuk memperoleh tingkat yang akurat tapi tak tahu kapan akan diumumkan.
Menurut Kurita, situasi genting itu terjadi saat para pejabat mengakui ada radioaktif di air dalam keempat reaktor Fukushima yang bermasalah, dan seiring dengan radiasi udara di unit 2 adalah 1.000 microsieverts (mSv) per jam--empat kali lipat dari batas yang dianggap aman.
Namun para pejabat mengaku mereka masih belum tahu dari mana asal air radioaktif itu, meskipun juru bicara pemerintah, Yukio Edano, mengatakan beberapa kemungkinan adalah "hampir pasti" dari sebuah inti reaktor yang retak dalam salah satu unit.
Sedangkan penemuan radiasi tingkat tinggi--dan evakuasi para teknisi dari satu unit reaktor--kembali menunda upaya mengendalikan kompleks yang bermasalah. Edano berkukuh bahwa situasi di sana sebagian stabil. "Kami sudah mencegah situasi berubah memburuk," katanya kepada wartawan kemarin malam. Yang pasti, penemuan selepas tiga hari munculnya air radioaktif adalah kemunduran serius bagi misi perbaikan sistem pendinginan yang krusial lebih dari dua pekan setelah gempa dahsyat diikuti tsunami menerjang Jepang.
Hingga kemarin, jumlah korban tewas akibat dua bencana itu sedikitnya 10.668 ribu orang. Adapun, menurut polisi, 16 ribu lainnya hilang. Kemarin Minoru Ogoda dari lembaga keselamatan nuklir Jepang mengatakan setiap unit reaktor PLTN itu punya ratusan ton air (terkontaminasi) radioaktif.
Badan Keselamatan Industrial dan Nuklir Jepang menyebutkan tingkat radiasi di laut lepas dekat PLTN itu kemarin menanjak hingga 1.850 kali angka normal, dari 1.250 pada Sabtu pekan lalu. "Laut saat ini bakal menyebarkan partikel radiasi. Maka hal itu bakal diencerkan oleh waktu, akan dikonsumsi ikan dan rumput laut," Hidehiko Nishiyama, pejabat senior badan itu, memperingatkan.
Di Tokyo, pembacaan Reuters kemarin sore menunjukkan radiasi berkisar pada 0,16 mSv per jam, di bawah rata-rata radiasi alami global dengan angka 0,17-0,39 mSv per jam, yang dinilai masih aman.
AP | Reuters | Guardian | Dwi Arjanto
|
|