
29th March 2011
|
 |
Ceriwis Addicted
|
|
Join Date: Sep 2010
Location: -ceriwis-
Posts: 4,958
Rep Power: 50
|
|
PSSI Dibekukan!
PSSI Dibekukan!
Selasa, 29 Maret 2011 08:37:23 WIB
Andi Mallarangeng
Melalui Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng, akhirnya pemerintah mengambil sikap tegas terkait kemelut yang berlarut-larut di tubuh organisasi persepakbolaan Indonesia setelah melakukan rapat dengan KONI dan KOI, Senin (28/3).
"Pemerintah menyatakan tidak lagi mengakui kepengurusan PSSI saat ini yang diketuai Nurdin Halid dan Sekjen Nugraha Besoes," kata Menpora.
Andi menilai kepengurusan PSSI saat ini tidak profesional dan tidak kompeten. Hal ini dapat dilihat antara lain ditunjukkan dengan kegagalannya menggelar kongres di Riau.
Selain tidak mengakui kepengurusan Nurdin, Andi menegaskan bahawa pemerintah juga akan menghentikan sementara segala kegiatan PSSI termasuk kucuran dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Namun khusus untuk kegiatan timnas dengan alasan demi kepentingan nasional kegiatan pembinaan tetap berjalan seperti biasa.
Pasca keputusan pemerintah tidak mengakui kepemimpinan Nurdin Halid di PSSI, Nurdin dan rekan-rekannya melakukan kondolidasi. Menurut pengacara Nurdin, Indra Sahnun Lubis, tidak tertutup kemungkinan kubu Nurdin akan menggugat Menpora secara perdata ataupun pidana.
"Yang sangat kita sesalkan tidak pantas Menpora itu berpihak. Dia boleh intervensi, tapi harus memperbaiki, menyelesaikan masalah. Berpihak itu sangat-sangat jelek sekali," kata Indra seusai mengikuti pertemuan kubu Nurdin di kediaman Wakil Ketua Umum PSSI Nirwan Bakrie di Jakarta. (li6/mtn/jos)
SBY Bekingi Menegpora
Tak Akui Kepengurusan PSSI, Nurdin Minta Alifian Dicopot
Quote:
JAKARTA -- Pemerintah benar-benar kehabisan kesabaran melihat sepak terjang Nurdin Halid dan antek-anteknya di PSSI. Tidak hanya menyebut para incumbent itu tidak berkompeten dalam mengurus organisasi sepak bola tanah air tersebut, pemerintah melalui Menegpora Andi Alifian Mallarangeng juga tidak mengakui kepengurusan PSSI dengan Ketua Umum Nurdin serta Sekjen Nugraha Besoes itu.
Keputusan ��pencekalan�� itu juga berlaku untuk seluruh kegiatan keolahragaan yang diselenggarakan kepengurusan PSSI tersebut. Pernyataan itu dilontarkan Andi Alifian Mallarangeng dalam konferensi pers di kantor Kemenegpora yang didampingi Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo, Senin 28 Maret.
��Itu ditujukan untuk mencegah terulangnya kegagalan kongres PSSI di Riau (26/3) karena pengurus PSSI tidak kompeten dalam penentuan hak suara, distribusi undangan, penentuan peraturan pemilihan, serta agenda kongres. Mereka juga tidak bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kongres,�� ungkap Andi Alifian.
Nurdin dan antek-anteknya ternyata juga tidak dikehendaki lagi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Setidaknya, orang nomor satu di RI itu telah mendukung Menegpora untuk menyelesaikan buntut kekisruhan kongres PSSI di Pekanbaru, Riau, Sabtu lalu (26/3).
SBY bahkan menegaskan telah mendelegasikan penanganan PSSI secara penuh kepada Menegpora. ��Yang dikatakan Menegpora itulah sikap resmi pemerintah,�� kata Jubir Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di istana kemarin.
Pernyataan Nurdin yang meminta Andi Alifian dicopot dari kursi Menegpora, tampaknya, juga bertepuk sebelah tangan. ��Presiden memercayakan semua kepada Menegpora untuk menangani apa pun yang terkait dengan olahraga, khususnya persepakbolaan. Kemenegpora telah melakukan penilaian, assessment, kemudian evaluasi dilakukan yang terbaik,�� ujarnya.
Menegpora, kata Julian, telah melaporkan perkembangan kekisruhan di PSSI kepada presiden kemarin sore. Mobil Andi Alifian Mallarangeng yang berpelat nomor RI 45 masuk ke Istana Negara sejak pukul 15.30 dan berlangsung selama 30 menit. ��Saya kira Pak Menteri selalu melaporkan segala perkembangan yang terjadi terkait dengan kementerian,�� jelasnya.
Sejauh ini, lanjut dia, belum ada instruksi lebih lanjut dari Presiden SBY terkait dengan penyelesaian kisruh PSSI. Menurut Julian, Kemenegpora telah melakukan penilaian dan evaluasi untuk menentukan langkah yang akan diambil demi kepentingan dunia sepak bola nasional. �Dirujuk saja pandangan yang disampaikan Menegpora,� kata Julian.
Sebelumnya AndiAlifian mengungkapkan sejumlah aturan yang menjadi dasar keputusan tersebut berdasar Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 serta Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007. Dengan kebijakan itu, kata dia, seluruh jajaran pemerintahan, termasuk Polri, tidak memberikan pelayanan dan fasilitas kepada kepengurusan Nurdin dkk. �Fasilitas dari pemerintah ditarik,� tandasnya.
Itu berarti sejak keluarnya pernyataan Menegpora, Nurdin dkk tidak boleh lagi berkantor di Kantor PSSI, di pintu X-XI kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). �Sebab, itu adalah aset pemerintah,� tegasnya.
Pemerintah juga akan menghentikan sementara penyaluran dana yang bersumber dari APBN sampai terbentuk kepengurusan PSSI yang baru periode 2011�2015. �Demi kepentingan nasional, persiapan timnas untuk menghadapi SEA Games 2011 harus terus berjalan. KONI/KOI bersama Program Indonesia Emas (Prima) akan menjalankan persiapan tim nasional,� jelas Andi Alifian.
Ditambahkan, seluruh pertandingan ISL serta Divisi Utama, Divisi I, II, dan III tetap berjalan dengan supervisi KONI/KOI bersama pengprov PSSI dan klub setempat. Pemerintah bersama KONI/KOI akan terus berkomunikasi dan bekerja sama dengan FIFA. �Itu dilakukan untuk mencari solusi terbaik dalam rangka penyelenggaraan kongres PSSI serta terpilihnya Komite Eksekutif PSSI periode 2011�2015 yang kredibel,� tuturnya.
Saat ini pemerintah masih menunggu sikap FIFA atas keputusan kongres PSSI di Pekanbaru yang diikuti 78 anggota PSSI pemilik hak suara. Menegpora dan Ketum KONI/KOI telah berkorespondensi dengan Direktur Keanggotaan dan Pengembangan Asosiasi FIFA Thierry Regenass melalui surat elektronik.
�Mereka bilang akan memberikan keputusan terkait dengan hasil kongres 78 peserta besok (hari ini, red),� ujar Faisal Abdullah, staf ahli Menegpora, kemarin. Jika berdasar pada kedaulatan Indonesia, kongres akan digelar KONI/KOI. �Kuncinya adalah FIFA. Kalau FIFA menyatakan bahwa kongres yang terjadi di Pekanbaru itu tidak sah, mereka pasti akan memberikan saran,� papar Faisal.
seperti diberitakan, setelah Kongres PSSI di Pekanbaru ricuh, sekitar 78 pemilik suara langsung menggelar kongres sendiri untuk memilih komite pemilihan (KP) dan komite banding pemilihan (KPB). Keputusan-keputusan mereka dikirim ke FIFA Minggu dini hari (27/3).
Ketidakhadiran pengurus PSSI di lokasi kongres, Hotel Premier, Pekanbaru, khususnya Ketum Nurdin Halid dan Sekjen, hingga pada jam pembukaan kongres mengakibatkan para peserta bingung. Karena itu, Nurdin dkk dianggap tidak bertanggung jawab. Bahkan, pengumuman pembatalan kongres tidak dilakukan di depan para peserta, tapi di tempat lain.
Secara terpisah, Nurdin Halid berusaha terus melawan keputusan Menegpora tersebut. Dalam konferensi pers di Kantor PT Liga Indonesia (LI) kemarin sore, Nurdin berkilah bahwa konstitusi PSSI tidak mengharuskan dirinya diakui secara formal oleh pemerintah. ��Itu hak pemerintah,� ketusnya.
Menanggapi dihentikannya pendanaan dari APBN ke PSSI dan ditariknya fasilitas pemerintah, mantan narapidana kasus korupsi bahan pokok itu mengaku pasrah. ��Kalau aset negara ditarik, silakan. Kami tidak berdaya untuk mencegah itu. Kalau saya disuruh keluar, (dari Kantor PSSI) saya akan keluar. Kami ini rakyat biasa yang diberi amanah oleh pemilik suara,� bebernya.
Dengan geram Nurdin Halid mengatakan bahwa Presiden SBY seharusnya mencopot Andi Alifian Mallarangeng sebagai Menegpora. ��Itu karena dia tidak pantas menjadi menteri. Kalau Menegpora cakap, dia akan mengajak PSSI bicara. Tapi, dia malah menerima orang-orang dari KPPN (Komite Penyelamatan Persepakbolaan Nasional),� papar Nurdin emosi karena merasa harga dirinya diinjak-injak. ��Meski saya sampah, saya tidak mau dilecehkan,� tegasnya.
Sebaliknya, Menegpora hanya menjawab dengan enteng permintaan Nurdin tersebut. ��Saya hanya ketawa mendengar komentar Nurdin. Itu kan bergantung presiden. Saya hanya menjalankan tugas sesuai dengan undang-undang. Sesuai juga dengan harapan para pencinta sepak bola di tanah air,�� tuturnya saat dihubungi tadi malam.
Menurut Menegpora, langkah pembekuan Nurdin cs itu cukup beralasan. Sebab, mantan napi dan anteknya tersebut sudah melakukan berbagai pelanggaran, termasuk tidak menjalankan kongres sesuai dengan amanat FIFA. Karena itu, pihaknya akan terus intensif berkomunikasi dengan FIFA terkait dengan masalah PSSI. ��Sekarang tidak ada lagi monopoli komunikasi. Dengan begitu, kami bisa mengetahui perkembangan dari FIFA setiap saat. Kalau ingin bicara, pemerintah siap di mana pun itu,�� tandasnya.
|
Last edited by Qadmin; 29th March 2011 at 12:16 PM.
|