FAQ |
Calendar |
![]() |
|
Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini. |
![]() |
|
Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]()
Jakarta - Angka kelulusan di ibukota tahun ini mengalami penurunan sangat drastis. Bahkan ada sepuluh sekolah swasta yang siswanya tidak lulus seluruhnya pada ujian nasional kali ini, Dinas Pendidikan (Disdik) pun akan memberi sanksi keras kepada sepuluh sekolah tersebut.
"Bisa diturunkan gradenya, bisa juga ditutup," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto kepada wartawan di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jumat (30/4/2010). Berdasarkan data dari Disdik DKI, mayoritas siswa jurusan IPA tidak lulus mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Biologi. Sementara, siswa jurusan IPS banyak yang tidak lulus mata pelajaran Sosiologi dan Ekonomi. Disdik masih melakukan evaluasi untuk mengetahui faktor penyebab ketidaklulusan tersebut. "Soal sanksinya apa, nanti kita putuskan setelah evaluasi yang akan kita gelar usai ujian ulangan," tambah Taufik. Selain angka kelulusan yang nihil, sepuluh sekolah swasta tersebut juga hanya memiliki murid yang sangat sedikit, sehingga sangat mungkin ditutup, sepuluh sekolah tersebut adalah: SMA Delima dengan jumlah murid 4, SMA Gandipura 6 murid, SMA Kristen Harapan Zaman 4 murid, SMA Triwibawa 36 murid, SMA Dwisaka 14 murid, SMA PGRI 21 jumlah 25 murid, SMK PGRI 14 dengan 18 murid, SMK Dwikora 15 murid, SMK Gandipura dengan 10, SMK Muhammadiyah 10 dengan 6 murid. |
#2
|
||||
|
||||
![]()
walah, semoga kualitas pendidikan indonesia akan membaik
![]() |
#3
|
||||
|
||||
![]()
prihatin dengernya...
tapi ini jelas salah pemerintah, kenapa mempertahankan UAN, sementara standar pendidikan blm jelas. |
#4
|
||||
|
||||
![]()
di "merger" bagus mungkin ndan .. guru-guru yg terbaik dari sekolah-sekolah tersebut diambil guna menjadi gurunya ..
nice info ndan ..
__________________
![]() |
![]() |
|
|