|
Post Reply |
Tweet | Thread Tools |
#1
|
||||
|
||||
![]() ![]()
Quote:
Mode transportasi yang manakah dan seberapa banyakkah emisi gas rumah kaca dilepaskannya ke atmosfir? Pertanyaan mendasar tersebut sudah cukup lama terdengar. Berbagai penelitian juga sudah sering dilakukan, tetapi kesemuanya hanya untuk mengetahui seberapa besar emisi yang keluar dari knalpot.
Jawaban dari pertanyaan tersebut kini telah diberikan oleh International Institute for Applied Systems Analysis di Laxenburg, Austria. Melalui riset yang dilakukan oleh Jens Borken-Kleefeld bersama kolega penelitinya dan telah diterbitkan di jurnal Environmental Science & Technology, skoring transportasi beserta emisinya kini terlihat jelas. Menurut Borken-Kleefeld yang juga seorang ahli fisika dan perubahan iklim, seperti ditulis dalam artikelnya, memaparkan bahwa dari beberapa mode transportasi yang ada di dunia saat ini bisa disusun rangking berdasar emisinya. Borken-Kleefeld melakukan riset selama lima tahun serta menggunakan data yang dikumpulkan tim riset dari berbagai negara. Untuk transportasi angkutan barang, kapal merupakan angkutan terbaik dengan dampak terhadap iklimnya 30 kali lebih rendah dibandingkan truk. Bahkan menurutnya, emisi sulfur yang dihasilkan kapal seringkali memberikan efek pendinginan di atmosfir. Kereta yang digunakan sebagai angkutan barang juga mempunyai skor yang mendekati kapal. Sementara kapal terbang justru menjadi angkutan barang yang paling buruk, pengaruh terhadap iklimnya mencapai 42 kali lebih besar dibandingkan truk. Sedangkan untuk mode transportasi penumpang, dampak terhadap iklim masih tergantung pada skala waktu. Dalam tahun pertama perjalanan yang dilakukan pesawat kilometer per kilometer menunjukkan lonjakan suhu lebih tinggi dibandingkan perjalanan darat. Tetapi dalam jangka panjang, berdasar kilometer per penumpnag ternyata mobil lebih banyak menyumbang emisi. Seorang atau dua orang penumpang menjadikan mobil relatif tidak efisien. Secara keseluruhan, pesawat penumpang dan mobil masih berdampak pada iklim tiga kali lebih besar dibandingkan bis dan kereta. Hasil riset tersebut minimal akan membuat orang berpikir kembali tentang seberapa besar karbon yang akan dilepaskannya ke atmosfir jika menggunakan mode transportasi tertentu, selain tentunya bermanfaat juga bagi penyusunan kebijakan lingkungan, investasi teknologi baru serta strategi mitigasi. discovery |
Sponsored Links | |
Space available |
Post Reply |
|