Oleh: Gilang Permana (Koordinator Daerah Earth Hour Surabaya)
Surabaya (31/03)-Kampanye global untuk perubahan iklim, Earth Hour, kembali digelar di Surabaya. Uniknya, puncak peringatan kampanye hemat nergi di kota Pahlawan tersebut dipusatkan di salah satu mal terbesar di kota itu,
Grand City yang terletak di Jl. Walikota Mustajab-Wijaya Kusuma. Gerakan bersepeda di lebih dari 300 kota di seluruh dunia,
Critcal Mass, juga turut ambil bagian dalam peringatan Earth Hour 2011 di Surabaya.
Acara dimulai dengan aksi gowes anggota
Critical Mass pada pukul 18.30 WIB. Aksi bersepeda ini memiliki 5
starting point yakni di Cirkel Crowd n Coffee, Rumah Sepeda (Sekretariat Bike2Work), Flag Cycle Shop, Glamrock Distro serta Matchbox too. Dengan jalur yang berbeda, para pesepeda ini mengakhiri aksi gowes di Grand City Surabaya.
Selain bersepeda mereka juga membagikan brosur/stiker Earth Hour kepada para pengendara kendaraan bermotor disela
critical mass yang mereka lakukan, dan diperkirakan lebih dari 700 sepeda malam itu dari segala penjuru kota Surabaya melakukan kampanye kemudian menuju pusat pelaksanaan Earth Hour.
Acara di Grand City dimulai pukul 20.00 WIB yang dibuka dengan penampilan perkusi di panggung utama, dimana pada acara ini terdapat 1 panggung utama dan 3 panggung untuk
street performance. Di tengah keempat panggung tersebut terdapat tulisan 60+ dengan ukuran raksasa yang dikelilingi lilin. Acara pemadaman salah satu mal terbesar di Surabaya tersebut dilakukan dengan diiringi
countdown secara bersama yang diperkirakan lebih dari 1000 orang pada malam itu turut menjadi saksi pertama kalinya Earth Hour dilakukan di Surabaya. Grand city juga menjadi mal pertama yang menjadi penyelenggara kampanye hemat energi Earth Hour. Pada kesempatan itu, CEO Grand City memberikan sambutannya sesaat sebelum pemadaman dimulai.

Panggung utama pun diwarnai penampilan tarian papua, serta 3 panggung pun mulai meramaikan suasana dalam kegelapan dimulai dari penampilan musik perkusi tong sampah (
dot net percussion), Capoeira, Parkour, Aksi Teatrikal, Musik akustik oleh Silampukau dan Jili serta penampilan sebuah mini orkestra dengan diiringi lilin yang telah disiapkan.
Tak jarang kita menikmati sajian
street performance tersebut dari atas sepeda masing masing ataupun sambil berjalan jalan dari satu panggung ke panggung lainnya. Kegelapan ini pun berlangsung selama 60 menit dan tiba saatnya untuk menghidupkan kembali Grand City dengan melakukan
countdown secara bersama sama dengan ratusan lebih masyarakat Surabaya yang menghadiri acara tersebut. Acara ditutup dengan pembagian
games dan ucapan terima kasih dari tim voluntir kepada masyarakat Surabaya yang telah berpartisipasi di Earth Hour Surabaya 2011.
Gedung lainnya yang juga turut memadamkan lampu di Surabaya adalah Sheraton Hotel and Tower, kampus STIKOM Surabaya, Cirkel Crowd n Coffee dan Coffee Tofee.