Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > DISKUSI > Lounge

Lounge Berita atau artikel yang unik, aneh, dan menambah wawasan semuanya ada disini dan bisa dishare disini.

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 4th July 2010
stupid's Avatar
stupid stupid is offline
Senior Ceriwiser
 
Join Date: Jun 2010
Location: ██
Posts: 7,919
Rep Power: 245
stupid has disabled reputation
Default Kenapa Orang Tibet Kuat Tinggal di Gunung?


Tibet merupakan wilayah yang bersuhu sangat rendah bahkan dijuluki atap dunia. Namun, warganya bisa bertahan hidup di sana. Hal ini ditengarai karena DNA mereka yang berbeda dibandingkan manusia di belahan bumi lain. Oh ya?

Para ilmuwan dari University of Utah menemukan 10 gen yang membantu masyarakat Tibet bertahan dan berkembang di tempat-tempat ketinggian, sementara orang lain justru menderita sakit. Dua dari gen itu, seperti dilansir BBC, Minggu (16/5), berkaitan dengan hemoglobin atau sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Para dokter mengatakan, riset yang dipublikasikan di majalah Science itu bisa membantu menemukan pengobatan jenis-jenis penyakit karena ketinggian dan penyakit lain. Penyakit akibat ketinggian adalah nama yang diberikan kepada dampak dari ketinggian karena tubuh manusia kesulitan mengatasi kurangnya oksigen ketika berada di ketinggian tertentu.

Masalah ini bisa menyebabkan si penderitanya mengalami komplikasi di otak dan paru-paru. Persoalan yang bahkan bisa mengancam para pendaki gunung paling piawai sekalipun.

Orang-orang yang memang tinggal di daerah ketinggian tampaknya kebal dari dampak seperti ini, lewat ribuan tahun proses seleksi genetis. Gen-gen orang Tibet sudah berubah dan perubahan ini tidak dialami oleh orang lain yang tinggal di daerah pegunungan yang tinggi seperti Andes, misalnya.

"Untuk pertama kalinya, kita memiliki gen-gen yang bisa menjelaskan proses adaptasi itu," kata Profesor Lynn Jorde dari Fakultas Kedokteran Universitas Utah.

Studi ini meneliti DNA yang diambil dari contoh-contoh darah 75 penduduk desa yang tinggal di ketinggian 4.500 meter di atas permukaan laut. Tim Utah yang bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Qinghai, China, ini membandingkan bagian dari kode-kode genetis yang berhasil mereka dapatkan dengan penduduk China dan Jepang yang tinggal di dataran rendah.

Hasilnya: cukup banyak gen yang berhasil ditemukan. Termasuk 10 jenis gen unik yang tugasnya memproses oksigen.

Dua dari 10 gen ini tampaknya membantu menurunkan jumlah hemoglobin dalam darah. Kondisi yang membantu tubuh manusia memerangi penyakit akibat ketinggian.

Profesor Josef Prchal dari Universitas Utah mengatakan temuan ini bisa membantu dalam pengembangan perawatan atau pengobatan penyakit yang mempengaruhi orang di mana saja. "Yang unik dari orang Tibet adalah (tubuh) mereka tidak menghasilkan sel darah merah dalam jumlah yang tinggi. Jika kita bisa memahami ini, kita bisa mengembangkan perawatan untuk penyakit-penyakit yang diderita manusia," paparnya.

sumber

Reply With Quote
  #2  
Old 4th July 2010
jojooukeh's Avatar
jojooukeh jojooukeh is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2010
Location: Batam
Posts: 1,014
Rep Power: 22
jojooukeh is blessedjojooukeh is blessedjojooukeh is blessedjojooukeh is blessedjojooukeh is blessedjojooukeh is blessedjojooukeh is blessedjojooukeh is blessedjojooukeh is blessedjojooukeh is blessedjojooukeh is blessed
Default

Quote:
Originally Posted by stupid View Post

Tibet merupakan wilayah yang bersuhu sangat rendah bahkan dijuluki atap dunia. Namun, warganya bisa bertahan hidup di sana. Hal ini ditengarai karena DNA mereka yang berbeda dibandingkan manusia di belahan bumi lain. Oh ya?

Para ilmuwan dari University of Utah menemukan 10 gen yang membantu masyarakat Tibet bertahan dan berkembang di tempat-tempat ketinggian, sementara orang lain justru menderita sakit. Dua dari gen itu, seperti dilansir BBC, Minggu (16/5), berkaitan dengan hemoglobin atau sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Para dokter mengatakan, riset yang dipublikasikan di majalah Science itu bisa membantu menemukan pengobatan jenis-jenis penyakit karena ketinggian dan penyakit lain. Penyakit akibat ketinggian adalah nama yang diberikan kepada dampak dari ketinggian karena tubuh manusia kesulitan mengatasi kurangnya oksigen ketika berada di ketinggian tertentu.

Masalah ini bisa menyebabkan si penderitanya mengalami komplikasi di otak dan paru-paru. Persoalan yang bahkan bisa mengancam para pendaki gunung paling piawai sekalipun.

Orang-orang yang memang tinggal di daerah ketinggian tampaknya kebal dari dampak seperti ini, lewat ribuan tahun proses seleksi genetis. Gen-gen orang Tibet sudah berubah dan perubahan ini tidak dialami oleh orang lain yang tinggal di daerah pegunungan yang tinggi seperti Andes, misalnya.

"Untuk pertama kalinya, kita memiliki gen-gen yang bisa menjelaskan proses adaptasi itu," kata Profesor Lynn Jorde dari Fakultas Kedokteran Universitas Utah.

Studi ini meneliti DNA yang diambil dari contoh-contoh darah 75 penduduk desa yang tinggal di ketinggian 4.500 meter di atas permukaan laut. Tim Utah yang bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Qinghai, China, ini membandingkan bagian dari kode-kode genetis yang berhasil mereka dapatkan dengan penduduk China dan Jepang yang tinggal di dataran rendah.

Hasilnya: cukup banyak gen yang berhasil ditemukan. Termasuk 10 jenis gen unik yang tugasnya memproses oksigen.

Dua dari 10 gen ini tampaknya membantu menurunkan jumlah hemoglobin dalam darah. Kondisi yang membantu tubuh manusia memerangi penyakit akibat ketinggian.

Profesor Josef Prchal dari Universitas Utah mengatakan temuan ini bisa membantu dalam pengembangan perawatan atau pengobatan penyakit yang mempengaruhi orang di mana saja. "Yang unik dari orang Tibet adalah (tubuh) mereka tidak menghasilkan sel darah merah dalam jumlah yang tinggi. Jika kita bisa memahami ini, kita bisa mengembangkan perawatan untuk penyakit-penyakit yang diderita manusia," paparnya.

sumber
Yang maha pencipta memang maha adil ndan
Reply With Quote
  #3  
Old 16th July 2010
18's Avatar
18 18 is offline
Member
 
Join Date: Jun 2010
Posts: 64
Rep Power: 0
18 mempunyai hidup yang Normal
Default

udah bawaan orok ya ndan
Reply With Quote
  #4  
Old 16th July 2010
eve's Avatar
eve eve is offline
Moderator
 
Join Date: Jun 2010
Location: Perth, WA
Posts: 920
Rep Power: 26
eve is very very important personeve is very very important personeve is very very important personeve is very very important personeve is very very important personeve is very very important personeve is very very important personeve is very very important personeve is very very important personeve is very very important personeve is very very important person
Default

mungkin bodynya uda adaptasi sama habitatnya..
__________________
Love,

Eve <3
Reply With Quote
  #5  
Old 16th July 2010
CeriwisIjo's Avatar
CeriwisIjo CeriwisIjo is offline
Member Aktif
 
Join Date: Jul 2010
Posts: 163
Rep Power: 0
CeriwisIjo mempunyai hidup yang Normal
Default

Baru tau ndan,thanks infonya
Reply With Quote
  #6  
Old 16th July 2010
Kira's Avatar
Kira Kira is offline
Newbie
 
Join Date: Jul 2010
Posts: 10
Rep Power: 0
Kira mempunyai hidup yang Normal
Default

Nice info ndan
Reply With Quote
  #7  
Old 16th July 2010
iznardy's Avatar
iznardy iznardy is offline
Ceriwis Lover
 
Join Date: May 2010
Posts: 1,106
Rep Power: 21
iznardy is blessediznardy is blessediznardy is blessediznardy is blessediznardy is blessediznardy is blessediznardy is blessediznardy is blessediznardy is blessediznardy is blessed
Default

nice info ndan..
mngkin efek adaptasi membentuk gen dan kekebalan tubuh orang sana secara turun temurun...
thanks ya..
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 02:53 AM.


no new posts