Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Other Discussion > Save Our Planet

Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 6th April 2011
basta323's Avatar
basta323VIP basta323 is offline
� Secret Member �
 
Join Date: Dec 2010
Location: Ceriwis
Posts: 3,547
Rep Power: 36
basta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Gurubasta323 is Ceriwis Guru
Default Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Pupuk Organik In Situ Mengurangi Penggunaan Pupuk

jerami dari sisa panen padijerami dari sisa panen padi
Makalah disampaikan pada diskusi dengan Sekretaris Menteri Pertanian, Dr. Abdul Munif, di Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta, Kamis, 7 Mei 2009

Pendahuluan

Permasalahan pupuk hampir selalu muncul setiap tahun di negeri ini. Permasalahan tersebut antara lain adalah kelangkaan pupuk di musim tanam, harga pupuk yang cenderung meningkat, beredarnya pupuk palsu, dan beban subsidi pemerintah yang semakin meningkat. Beberapa upaya dan program telah digulirkan oleh pemerintah melalui Departemen Pertanian RI. Sebagai contoh, subsidi pupuk kimia untuk petani, namun implementasi di lapangan masih banyak penyelewengan yang merugikan petani dan pemerintah.

Alternatif pupuk kimia adalah pupuk organik. Petani di dorong untuk menggunakan pupuk organik sebagai penganti/alternatif pupuk kimia. Baru-baru ini Deptan juga mengeluarkan kebijakan untuk memberikan subsidi pupuk organik. Penyediaan pupuk organik diserahkan kepada BUMN atau perusahaan pupuk besar dengan mekanisme penyediaan yang mirip dengan pupuk kimia. Dikawatirkan masalah yang terjadi pada pupuk kimia akan terulang pada penyediaan pupuk organik granul ini apabila masih melibatkan perusahaan-perusahaan pupuk kimia. Beberapa tahun sebelumnya pemerintah juga pernah mengeluarkan program GO ORGANIK 2010, tetapi gaung program ini seperti kurang terdengar.

Penggunaan pupuk kimia secara intensif oleh petani selama beberapa dekade ini menyebabkan petani sangat tergantung pada pupuk kimia. Di sisi lain, penggunaan pupuk kimia juga menyebabkan kesuburan tanah dan kandungan bahan organik tanah menurun. Petani melupakan salah satu sumber daya yang dapat mempertahankan kesuburan dan bahan organik tanah, yaitu: JERAMI. Pemanfaatkan jerami sisa panen padi untuk kompos secara bertahap dapat mengembalikan kesuburan tanah dan meningkatkan produktivitas padi.

Diperkirakan kandungan bahan organik di sebagian besar sawah di P Jawa menurun hingga 1% saja. Padahal kandungan bahan organik yang ideal adalah sekitar 5%. Kondisi miskin bahan organik ini menimbulkan banyak masalah, antara lain: efisiensi pupuk yang rendah, aktivitas mikroba tanah yang rendah, dan struktur tanah yang kurang baik. Akibatnya produksi padi cenderung turun dan kebutuhan pupuk terus meningkat. Solusi mengatasi permasalah ini adalah dengan menambahkan bahan organik/kompos ke lahan-lahan sawah. Kompos harus ditambahkan dalam jumlah yang cukup hingga kandungan bahan organik kembali ideal seperti semula

Nilai Hara dan Nilai Ekonomi Kompos dari Jerami Padi

Menurut Kim dan Dale (20041) potensi jerami kurang lebih 1,4 kali dari hasil panen. Rata-rata produktivitas padi nasional adalah 48,95 ku/ha, sehingga jumlah jerami yang dihasilkan kurang lebih 68,53 ku/ha. Produksi padi nasional tahun 2008 sebesar 57,157 juta ton (Deptan, 20092), dengan demikian produksi jerami nasional diperkirakan mencapai 80,02 juta ton. Potensi jerami yang sangat besar ini sebagian besar masih disia-siakan oleh petani. Sebagian besar jerami hanya dibakar menjadi abu, sebagian kecil dimanfaatkan untuk pakan ternak dan media jamur merang.

Pemanfaatan jerami dalam kaitannya untuk menyediakan hara dan bahan organik tanah adalah merombaknya menjadi kompos. Rendemen kompos yang dibuat dari jerami kurang lebih 60% dari bobot awal jerami, sehingga kompos jerami yang bisa dihasilkan dalam satu ha lahan sawah adalah sebesar 4,11 ton/ha. Andaikan semua jerami dibuat kompos akan dihasilkan kompos sebanyak 48,01 juta ton secara nasional.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI) kandungan hara kompos jerami adalah sebagai berikut:
Rasio C/N 18.88
C- organik (%) 35.11
N (%) 1.86
P2O5 (%) 0.21
K2O (%) 5.35
Kadar air (%) 55%

*) data kandungan hara berdasarkan berat kering kompos

Dari data analisa di atas, kompos jerami memiliki kandungan hara setara dengan 41,3 kg Urea, 5.8 kg SP36, dan 89,17 kg KCl per ton kompos atau total 136,27 kg NPK per ton kompos kering. Jumlah hara ini kurang lebih dapat memenuhi lebih dari setengah kebutuhan pupuk kimia petani. Di tingkat nasional, potensi nilai hara dari kompos jerami adalah setara dengan 1,09 juta ton Urea, 0,15 juta ton SP36, dan 2,35 juta ton KCl atau total 3,6 juta ton NPK. Jumlah ini kurang lebih 45% dari konsumsi pupuk nasional yang mencapai 7,9 juta ton tahun 2007 (APPI, 20093). Jika kandungan hara ini dinilai dengan harga pupuk kimia (HET4), maka kompos jerami secara nasional bernilai Rp. 5,42 Trilyun.

Kompos jerami memiliki potensi hara dan nilai ekonomi yang sangat besar. Pemanfaatan kompos jerami ini oleh petani dapat menghemat pengeluaran negara untuk subsidi pupuk dan mengurangi konsumsi pupuk kimia nasional. Namun, potensi ini sepertinya kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah, khususnya Departemen Pertanian.
Strategi Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Pupuk Organik

Beberapa waktu sebelumnya pengomposan jerami pernah digalakkan, namun program ini kurang berjalan dengan baik karena beberapa hal. Salah satunya adalah teknik pengomposan yang tidak sederhana dan menyulitkan petani. Misal, anjuran untuk mencacah jerami sebelum dibuat kompos dengan mesin cacah. Cara ini mudah dilakukan apabila tersedia mesin cacah dan lokasinya dekat. Apabila lokasi sawah jauh dari jalan, seperti di Kerawang atau Karanganyar, petani tidak mungkin membawa mesin cacah ke tengah sawah. Akhirnya petani tidak mau untuk membuat kompos jerami.

Pembuatan kompos jerami dianjurkan untuk menambahkan pupuk kandang atau beberapa bahan tambahan lain, seperti: kapur, molasses, dan lain-lain. Pupuk kandang tidak selalu tersedia dalam jumlah cukup, demikian pula molasses yang tidak tersedia di sebagian besar wilayah pertanian. Ketidak tersediaan bahan-bahan tambahan tersebut juga membuat petani tidak mau untuk membuat kompos jerami.

Berdasarkan beberapa pengalaman tersebut di atas, pembuatan kompos jerami harus dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, murah, dan mudah, seperti:

1.Pengomposan jerami dibuat di lokasi di mana jerami di panen.

2.Pengomposan jerami dilakukan tanpa pencacahan dan tanpa penambahan bahan-bahan lain yang sulit diperoleh oleh petani.

3.Pengomposan jerami dapat dibuat dengan biaya yang semurah mungkin dan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja.

4.Pengomposan jerami tidak memerlukan mesin atau alat yang rumit dan mahal. Pengomposan jerami harus bisa dibuat dengan peralatan sederhana yang tersedia di sekitar sawah atau mudah diperoleh oleh petani.

Secara alami proses pengomposan jerami akan berlangsung dengan sendirinya apabila kondisinya ideal, seperti kadar air yang cukup (kurang lebih 60%) dan aerasi yang lancar. Proses alami pengomposan jerami kurang lebih dua hingga tiga bulan. Untuk mempercepat proses pengomposan jerami dapat ditambahkan aktivator pengomposan. Penambahan aktivator pengomposan dapat mengurangi lama pengomposan hingga tiga sampai empat minggu. Waktu pengomposan ini kurang lebih sama dengan waktu jeda antara panen dengan waktu tanam berikutnya.
Multimanfaat Pemanfaatan Jerami Padi sebagai Pupuk Organik

Manfaat kompos jerami tidak hanya dilihat dari sisi kandungan hara saja. Kompos juga memiliki kandungan C-organik yang tinggi. Penambahan kompos jerami akan menambah kandungan bahan organik tanah. Pemakaian kompos jerami yang konsisten dalam jangka panjang akan dapat menaikkan kandungan bahan organik tanah dan mengembalikan kesuburan tanah.

__________________
Semoga Ceriwis Makin Rame Ya
Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 11:56 PM.


no new posts