Ceriwis  

Go Back   Ceriwis > HOBI > Other Discussion > Save Our Planet

Save Our Planet Forum diskusi tentang penyelamatan lingkungan hidup, tips, dan ide untuk GO Green

Reply
 
Thread Tools
  #1  
Old 12th April 2011
dsmilingface's Avatar
dsmilingface dsmilingface is offline
Ceriwiser
 
Join Date: Apr 2011
Location: perkebunan cabe
Posts: 410
Rep Power: 0
dsmilingface hobinya dikasih cabe!dsmilingface hobinya dikasih cabe!dsmilingface hobinya dikasih cabe!
Thumbs down Punahnya Hewan Pemakan Buah di Pulau Mauritius

DALAM beberapa dekade sejumlah besar hewan pemakan buah di Pulau Mauritius terus mengalami kepunahan. Satwa yang punah tidak hanya burung dodo yang terkenal, tapi juga kadal raksasa serta dua spesies kura-kura.

Hilangnya makhluk-makhluk tersebut bergema melalui ekosis-tem pulau itu, memengaruhi tanaman buah yang telah bersama berevolusi dengan hewan pemakan buah lokal. Tanaman tersebut bergantung pada hewan untuk menyebarkan bibit ke tanah subur.

Saat ini tumbuhan asli Mauritius terkepung oleh serbuan pesaing dan predator. Tumbuhan itu bertahan hanya di beberapa bidang pengelolaan konservasi kecil. Bahkan saat tanaman invasi! telah susah payah disiangi, sejumlah besar populasi pohon buah telah berkurang karena menurunnya hewan pemakan buah yang berjasa menyebarkan bibit pohon.

Hilangnya penyebar benih merupakan masalah serius di hutan tropis di seluruh dunia. Bahkan hutan tampak lengkap dalam vegetasi mereka yang ditakdirkan untuk berubah secara dramatis ketika sejumlah besar hewan pemakan buahnya punah. Di Amazon Peru, perburuan monyet untuk daging telah mengubah bentuk hutan.

Hilangnya sejumlah besar hewan di hutan Ngotto, Republik Afrika Tengah, di antaranya primata, gajah, dan burung enggang-sekelompok burung pemakan buah-akibat banyak diburu, menyebabkan menurunnya keberagaman pohon-pohon muda. Pepohonan yang mengalami penurunan dalam jumlah besar merupakan tumbuhan berbiji, seperti kacang tvi dan apel bintang Afrika.

Dalam hutan tropis Atlantik Brasil, perburuan yang merun-, tuhkan jumlah agouli, hewan pengerat lokal yang menyimpan biji di dalam tanah, membuat tanaman sawit sulit menghasilkan bibit baru.k*ch UgjHjjjxawifiggte-menghasilkan banyak buah dan reproduksinya bergantung sepenuhnya pada populasi gajah yang kini semakin berkurang. Di Roraima, Brasil, gerakan ta pir dapat dipetakan dari udara dengan memetakan rumpun pohon kelapa lokal yang tumbuh dari kotoran tapir.

Seperti sebagian besar mamalia lokal di daerah tropis, tapir juga terancam oleh dampak perburuan daging dan hilangnya habitat.

Pergeseran mencolok

Selama 30 tahun terakhir, ahli ekologi telah mengeksplorasi secara lebih mendalam tentang kemitraan antara tanaman buah dan binatang yang memakan buah mereka, terutama di daerah tropis. Mereka telah menemukan pergeseran mencolok dalam komunitas tumbuhan hutan yang telah kehilangan sejumlah besar hewan pemakan buah. Di hutan hujan tropis, sekitar "Ct dari jenis pohon perlu hewan untuk menyebarkan benih mereka.

Pembukaan hutan dan perburuan daging hewan di daerah tropis di seluruh dunia membuat populasi satwa liar terus berkurang. Akibatnya, regenerasi hutan didominasi pohon-pohon yang penyebaran K-nihnyi dilakukan melalui angin atau air, sedangkan jumlah pepohonan besar dan kuat yang penyebaran benihnyamelalui hewan menurun.

Masalah yang paling berbahaya dart kepunahan, menurut ahli ekologi dari Universitas Zurich, Dennis Hansen, adalah hilangnya interaksi. "Yang penting memiliki satu set hubungan yang sehat yang menyediakan penverbukan. penyebaran biji, herbivora, predator, dekompo-sisi. Ini dinamika yang perlubertahan dan berjalan."

Hilangnya keanekaragaman tumbuhan di hutan juga disebabkan penebangan. Di Zona Maya, Meksiko, monyet laba-laba menikmati buah dari pohon sawo lokal. Sebuah studi yang dilakukan Gabriel Gutierrez-Granados dan Rcdolfo Dirzo pada 2010 menemukan monvet punah saat hutan terfragmentasioleh penebangan dan tidak lagi menyebarkan biji sawo melalui hutan. Akibatnya, keanekaragaman tumbuhan di hutan merosot

Sebuah studi yang dipublikasikan di Science tahun 200S mendokumentasikan pergeseran kompleks dalam ekosistem sabana Afrika berikut hilangnya sejumlah besar herbivora.

Pohon akasia ada biasanya dimakan gajah dan jerapah dengan pertumbuhan cabang-cabang segar yang menyediakan habitat bagi semut simbiosis. Dengan tidak adanya herbivora besar, pohon akasia diserang semut spesies agresif yang berperang dengan simbion pohon, sehingga pertumbuhan pohon terhambat

Dirzo. seorang ahli ekologi berbasis di Stanfbrd University, telah menghabiskan puluhan tahun mempelajari hutan tropis yang kehilangan makhluk asli mereka-sebuah proses yang dikenal sebagai defaunation. Spesies lokal asli, seperti petxary liar dan tapir yang jumlahnya mulai banyak berkurang di Amerika Latin, perannya untuk menyebarkan benih tergantikan oleh makhluk lain. Di Brasil, ikan pacu dan agouti dapat efektif mengangkut bibit dari sawit. Namun, kedua makhluk terancam oleh panen yang dilakukan manusia secara intens.

Sebuah studi di Pantanal--sebuah petak air tawar luas yang meliputi sebagian wilayah Brasil. Bolivia, dan Paraguay--menemukan bahwa babi liar dapat menyebarkan 15 jenis tanaman lokal sedangkan tapir hanya menyebarkan 11 jenis.

Namun, babi liar adalah binatang yang menakutkan bagi kanservasionis untuk dipertimbangkan. Mereka berkembang biak dengan cepat dan sering membawa penyakit

Dengan kata lain, mengembalikan sejumlah besar hewan merupakan kunci untuk mempertahankan keragaman ekosistem. Dalam beberapa kasus seperti Mauritius, yakni pemakan buah asli hilang selamanya, ini bisa berarti menggunakan spesies sama dengan jenis yang eksobs, seperti kura-kura aldabra. Sebagai bagian dari upaya restorasi pada De aux Aigrettes, sebuah pulau tak berpenghuni di lepas pantai Mauritius, Mauritius Wildlife Federation dan pemerintahan Mauritius pada 2000 memperkenalkan kura-kura raksasa aldabra untuk menguji apakah kura-kura dapat membantu menghidupkan kembali vegetasi asli

Kura-kura darat tersebut mulai berkembang biak pada 2003 dan telah menghasilkan lebih dari 200 keturunan. Beberapa di antaranya sedang dipelihara di penangkaran untuk rilis nanti dalam proyek-proyek restorasi di Pulau Round dan Pulau Ro-drigues.

Hewan aldabra telah menyelamatkan setidaknya sara tanaman langka- Dhspyros egrrt-tarum, satu spesies eboni (kayu hitam) Maurithis-dengan melahap buah eboni dan mengeluarkan bijinya secara utuh melalui kotoran mereka saat berkelana. Bibit eboni kini tumbuh di seluruh pulau itu. tombak kehidupan baru bangkit dari kotoran kura-kura.

Beberapa konservasionis mungkin melihat introduksi spesies sebagai langkah yang radikal dari tradisi konservasi yang di masa lalu sangat terfokus pada penyelamatan spesies vang terancam. Tetapi, bukti yang muncul dari upaya penelitian dan restorasi tersebar di seluruh dunia menunjukkan bahwa pengenalan hewan baru dan spesies burung dapat menjadi alat yang penting bagi ekologi di masa depan.



Code:
sumber


Reply With Quote
Reply


Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off


 


All times are GMT +7. The time now is 07:25 PM.


no new posts