
14th April 2011
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: Dec 2010
Location: Bandung
Posts: 541
Rep Power: 43
|
|
Green Climate Fund Untuk Negara Miskin
Quote:
Kabar lumayan menggembirakan datang dari ajang KTT perubahan iklim PBB di Cancun, Mexico yang berakhir 10 Desember lalu. Sebagain besar negara peserta menyepakati pembentukan dana untuk membantu negara miskin mengembangkan teknologi rendah karbon. Namanya Dana Lingkungan Hijau, Green Climate Fund. Lembaga tersebut dimaksudkan untuk menggalang dan mendistribusikan US$100 miliar per tahun atau lebih dari 900 triliun rupiah pada 2020 untuk melindungi negara miskin dari dampak perubahan iklim dan membantu pengembangan karbon emisi rendah.
Ini merupakan usulan tuan rumah Mexico, dan hanya ditentang oleh Bolivia. Sayangnya kesepakatan itu tidak menciptakan mekanisme untuk mengejar janji negara-negara yang terlibat untuk mengurangi emisi mereka.
Pembentukan Dana Hijau menjadi salah satu topik yang paling hangat. Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang masih bersikukuh bahwa Bank Dunia yang harus menangani "Dana Hijau" itu. Namun, usulan ketiga negara itu ditentang negara-negara berkembang. Karena mereka menilai Bank Dunia adalah sebuah organisasi kepanjangan tangan negara-negara barat.
Beberapa negara misalnya negara-negara Amerika Latin blok Alba yang dipimpin Bolivia juga berkeberatan dengan konsep Dana Hijau. Mereka meyakini negara-negara barat akan membiayai jual beli karbon, pajak penerbangan atau mekanisme lain dengan menggunakan uang rakyat.
Di Indonesia, Program untuk membantu pengurangan emisi ini antara lain telah dicapai dengan bantuan Norwegia sebesar satu miliar dolar, setara dengan sembilan triliun rupiah lebih.
Selain itu, Indonesia, Brasil dan Kongo, tempat hutan tropis terbesar dunia, akan mendapatkan bantuan untuk program PBB guna mengurangi emisi di negara berkembang melalui program REDD.
|
|