14th April 2011
|
 |
Ceriwiser
|
|
Join Date: Dec 2010
Location: Bandung
Posts: 541
Rep Power: 43
|
|
Ancaman Kepunahan Ikan Hias
Quote:
Populasi ikan hias laut di Indonesia diperkirakan terancam punah dalam 10 tahun mendatang. Prediksi ini didasarkan pada meningkatnya eksploitasi penangkapan ikan hias laut secara besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir.
Direktur Utama Yayasan Alam Indonesia Lestari, Gayatri mengatakan, ancaman kepunahan ini semakin mengkhawatirkan karena pemerintah tidak memiliki konsep yang jelas dalam menjaga kelestarian ikan hias laut. Selain itu, kebijakan untuk mengatur perdagangan ikan hias juga sangat minim.
�Kebijakan untuk perikanan berkelanjutan sangat buruk. Sekarang trennya semua pemanfaatan sumber daya laut harus berkelanjutan. Kemudian pendataan, kita tidak pernah tahu bagaimana ikan-ikan itu ditangkap. Bagaimana sumber daya kita apakah masih cukup atau sudah over eksploitasi. Ancamannya adalah over eksploitasi dan habitat yang makin rusak,� papar Gayatri.
Dia menambahkan, pemerintah hanya mengejar target meningkatkan ekspor ikan hias sehingga menyebabkan terjadinya penangkapan ikan secara berlebihan. Di sisi lain tidak ada upaya untuk menjaga habitat ikan untuk mewujudkan industri perikanan yang berkelanjutan.
Salah satu ikan hias yang terancam punah adalah ikan hias sungai Sili atau Mastacembelidae Eel. Dalam arti jumlah ikan tersebut sudah menurun, khususnya pada beberapa sungai di Banyumas dan Purbalingga, termasuk Sungai Serayu di Wonosobo, Jawa Tengah. Ikan sili, selain ditangkap untuk konsumsi, juga dikenal sebagai ikan hias.
Peneliti biologi dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah, Windiarini Lestari mengatakan, diperlukan budi daya agar populasi ikan Sili ini tidak semakin menurun.
Dalam penelitian yang dilakukan sejak 2000 di Sungai Klawing, salah satu sungai di Kabupaten Purbalingga, diketahui bahwa tingkat keterancamannya cukup serius. Berdasarkan data penelitian yang dilakukannya sejak tahun 2000-an, tidak pernah didapatkan dalam satu lokasi di sungai lebih dari 10 ekor.
Menurut Windiarini, membudidayakan ikan itu agar tidak punah, mestinya juga dilakukan oleh otoritas berwenang, seperti dinas perikanan di daerah setempat.
|
|
